Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Fakta di Balik Film Dokumenter Kemarin

Film ini menggabungkan berbagai footage asli para personel Seventeen hingga kejadian tsunami di Tanjung Lesung, Banten, pada 22 Desember 2018.

Berikut fakta di balik film Kemarin.

1. Batal dirilis April

Film Kemarin seharusnya dirilis pada 23 April tahun ini. Namun karena pandemi Covid-19, jadwal perilisan harus ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.

Keputusan memundurkan jadwal tayang sudah dikonfirmasi oleh produser Deni Reynando.

"Tapi, karena situasi pandemi COVID-19 seperti ini, kita kordinasi ke banyak pihak, termasuk bioskop, kita putuskan untuk mundurin tanggal tayangnya, karena enggak memungkinkan," ujar Dendi.

Kemarin semakin menambah deretan panjang film-film nasional yang mundur jadwal tayang akibat pandemi corona.

Rumah produksi Mahakarya Pictures juga belum berani menentukan tanggal pengganti walau para penggemar sudah tak sabar menyaksikan filmnya.

"Tanggal baru kita belum bisa rilis, karena memang ada belasan film lain yang juga ke-pending karena virus corona ini," kata Dendi.

2. Terapi trauma Ifan Seventeen

Proses pembuatan film Kemarin turut menjadi terapi penyembuhan Ifan Seventeen dari trauma pascatsunami Tanjung Lesung, Banten.

Tsunami yang terjadi pada 22 Desember 2018 itu menewaskan tiga personel band Seventeen beserta road manager, kru, dan istri tercintanya, Dylan Sahara.

"Tapi ini jadi proses healing gue karena apa yang jadi ketakutan gue, harus gue hadapi," kata Ifan.

Film dokumenter Kemarin akan menjadi persembahan Ifan untuk mengenang orang-orang yang disayanginya.

"Karena film ini kayak semacam pesan terakhir, karena sebulan sebelumnya kita sudah memutuskan mau bikin dokumenter. Ini mau enggak mau jadi proses penyembuhan," lanjutnya.

3. Lagu soundtrack "Kemarin"

Lagu "Kemarin" cukup memiliki peran dalam pembuatan film dokumenter Kemarin.

Lagu ini sempat menjadi viral karena selalu menemani pemberitaan atas musibah tsunami Tanjung Lesung yang menewaskan tiga personel Seventeen.

Lagu "Kemarin" kerap diputar di berbagai tempat dan membuat Ifan trauma cukup panjang.

Pemilik nama asli Riefan Fajarsyah ini bahkan sempat membenci lagu "Kemarin" karena selalu membawanya kepada kesedihan pascatsunami.

"Tapi, saat orang menyanyikan lagu itu untuk menunjukkan rasa simpati, ini malah bikin gue sedih. Ada hal-hal yang cukup nyakitin buat gue kalau mendengar lagu itu," ujarnya.

Beruntung, Ifan Seventeen kini sudah bisa melewati masa-masa sulitnya itu.

Ia mulai bisa mendengarkan lagi lagu "Kemarin" dengan perasaan yang berbeda.

https://www.kompas.com/hype/read/2020/04/16/102141266/fakta-di-balik-film-dokumenter-kemarin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke