Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Tanaman Invasif yang Sebaiknya Tidak Ditanam di Rumah

Namun, tidak semua tanaman baik ditanam di halaman rumah. Ada beberapa jenis tanaman yang ternyata dapat merusak tanaman lain di sekitarnya, bahkan mengancam habitat hewan liar. 

Tanaman seperti itu biasa disebut tanaman invasif. Sayangnya, memunaskan tanaman invasif hampir mustahil dilakukan. 

Hal ini berarti Anda harus terus-menerus menekan pertumbuhannya dengan menebang dedaunan, membuang bunga mati, dan mencabut akar.

Untuk itu, penting mengetahui jenis tanaman invasif agar tidak menamannya di rumah dan membelinya. 

Dilansir dari Gardening Know How, Selasa (16/4/2024), berikut beberapa jenis tanaman invasif yang sebaiknya tidak ditanam di rumah. 

Tanaman chameleon atau bunglon memiliki dedaunan berwarna-warni yang menarik, seperti pink, hijau, juga kuning.

Namun, pikirkan dua kali sebelum mengambil tanaman chamaleon di pusat taman karena hampir tidak mungkin membunuhnya, 

Akarnya menyebar dengan kuat melalui rimpang bawah tanah yang rapuh dan mudah patah. Bahkan, ketika Anda merasa telah mencabut semuanya, tanaman chamaleon akan tumbuh kembali dari sistem root.

Lebih buruk lagi, tanaman invasif ini mengeluarkan bau yang mirip dengan bahan bakar diesel sehingga tidak boleh ditanam di dekat teras dan area tempat duduk. 

Lily of the valley

Selanjutnya, tanaman invasif yang sebaiknya tidak ditanam di rumah adalah lily of the valley.

Tanaman hias yang memiliki bunga putih berbentuk lonceng ini terlihat cantik dan polos, tetapi ternyata dapat menyebar secara agresif melalui rimpang dan penyemaian sendiri sehingga berdampak negatif pada populasi tanaman lokal.

Di beberapa negara, tanaman lily of the valley digunakan sebagai salah satu penghuni taman. Namun, ada juga negara yang menganggap liliv of valley adalah tanaman invasif karena kecenderungannya untuk cepat membentuk koloni besar.

Tanaman ini tumbuh subur di tempat teduh parsial dan tanah lembap. Meski aromanya yang manis menjadikannya pilihan menarik, seluruh bagian tanaman lily of the valley sangat beracun. Maka itu, perlu menjauhkannya dari anak-anak dan hewan peliharaan.

Sebagai alternatif, jika menginginkan bunga putih yang menarik, Anda bisa menanam bunga snowdrops, white bellflower, atau white balloon flower. 

Semua tanaman bunga ini tumbuh rendah dan dapat berbunga pada musim panas.

Saat ini, pengendalian tanaman lily of the valley melibatkan pencabutan kepala bunga secara teratur, membatasinya di area yang tidak dapat menyebar, dan mengambil alih tanaman lain. 

Meski dianggap berumur pendek, tanaman scotch broom dapat menyebar secara agresif dan mematikan tanaman asli.

Satwa liar menganggap scotch broom tidak menyenangkan karena mengambil alih habitat aslinya. Lebih buruk lagi, tanaman ini mengeluarkan bahan kimia beracun ke dalam tanah yang menghalangi tanaman lain untuk tumbuh.

Scotch broom terdaftar sebagai gulma invasif di beberapa negara bagian di Amerika Serikat, termasuk California, Washington, dan Oregon.

Tanaman scotch broom dewasa dapat menghasilkan lebih dari 12 ribu benih per tahun. Setelah terbentuk, scotch broom sulit dibunuh.

Pengendalian scotch broom melibatkan pembabatan dan pencabutan akar secara terus-menerus hingga tanaman gagal tumbuh kembali. Sayangnya, benih masih dapat bertahan hingga 80 tahun. 

English ivy adalah tanaman merambat yang dapat tumbuh di mana saja. Banyak tukang kebun menggunakan English ivy untuk menutupi dinding bangunan atau menyebar di sepanjang tanah di area teduh.

Namun, English ivy dianggap tanaman invasif di banyak negara bagian dan harus dihindari.

Dedaunan agresif English ivy dapat menutupi vegetasi asli dan menyebabkan kerusakan parah pada area alami, dinding, dan struktur.

English ivy berkembang biak dengan cepat melalui pelari dan benih yang disebarkan burung. Sulit membunuh tanaman English ivy, jadi tindakan terbaik adalah menghindari menanamnya terlebih dahulu.

Namun, jika Anda tidak bisa menolak pesona kuno ivy Inggris, Anda dapat menanam tanaman ivy di dalam ruangan dengan aman. 

Japanese honeysuckle

Tanaman invasif selanjutnya adalah honeysuckle Jepang (Lonicera japonica). Tanaman ini adalah gulma invasif yang dapat mengambil alih taman sehingga menekan pertumbuhan tanaman asli, yang akhirnya merusak lingkungan di sekitarnya.

Japanese honeysuckle mudah menyebar ke daerah lain melalui burung yang suka memakan buah berinya.

Tanaman ini dianggap sebagai gulma berbahaya di banyak negara bagian New England, sebagai tanaman invasif utama di Georgia dan Florida, dan kini terdaftar sebagai ancaman serius di Kentucky, Tennessee, serta Carolina Selatan.

Jangan biarkan Japanese honeysuckle menggoda Anda dengan aromanya yang manis dan memabukkan. Plihlah varietas semak non-invasif.

Banyak jenis tanaman Japanese honeysuckle menjadi tambahan menyenangkan di taman jika dipilih dengan hati-hati. 

Nah, itu dia sejumlah tanaman invasif yang sebaiknya tidak ditanam di rumah. 

https://www.kompas.com/homey/read/2024/04/16/111657776/5-tanaman-invasif-yang-sebaiknya-tidak-ditanam-di-rumah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke