Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Tanaman Hias Ini Tidak Tahan Udara Lembap, Bisa Kena Penyakit

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelembapan yang tinggi bisa menjadi masalah bagi beberapa tanaman hias. Bahkan, kondisi kelembapan tinggi bisa menyebabkan tanaman tidak tumbuh dengan baik.

Sebagian besar tanaman hias dapat mentolerir setidaknya 30 persen kelembapan, cukup umum bagi rumah untuk berada di kisaran kelembapan 30 persen hingga 50 persen, kata Erinn Witz, pakar taman dan salah satu pendiri Seeds and Spades, dikutip dari Best Life, Rabu (16/8/2023).

Akan tetapi, jika Anda tinggal di tempat yang sangat lembap, tanaman hias tertentu mungkin tidak akan tumbuh dengan baik. Berikut beberapa tanaman hias yang tidak bisa hidup dalam kondisi lembap.

Kelembapan yang tinggi dapat menyebabkan jaringan kaktus dan tanaman sukulen serupa mengambil lebih banyak air daripada yang mereka butuhkan yang dapat menyebabkan pembusukan.

Sistem akar kaktus disesuaikan dengan sempurna untuk menyerap kelembapan dari tanah secara efisien, dan kelembapan sekitar yang tinggi dapat menyebabkan tanaman benar-benar membusuk atau mengembangkan infeksi jamur topikal, jelas Witz.

Jika Anda tinggal di daerah yang lembab tetapi tetap ingin memelihara kaktus sebagai tanaman hias, tutur Bryan Clayton, CEO GreenPal.

Menurut Clayton, memeriksa tanah tanaman secara teratur sebelum menyiram dapat membuat perbedaan besar dalam kesehatannya.

2. Tanaman giok atau jade plant

Berasal dari Afrika Selatan, tanaman giok atau jade plant juga termasuk dalam keluarga  tanaman sukulen, sehingga dikenal karena kemampuannya menghemat air.

Oleh karena itu, mereka rentan terhadap kondisi terlalu banyak air, tutur Witz.

Ditambah dengan kelembapan yang tinggi, hal ini dapat menyebabkan tumbuhnya jamur pada daun yang tebal, yang melemahkan tanaman dan terlihat tidak sedap dipandang.

Penting untuk menanamnya di tanah yang memiliki drainase baik dan menyimpannya di jendela yang cerah, terang Alex Kantor, pemilik Perfect Plants Nursery. Saat cuaca panas, Anda perlu menyiram tanaman agar tanahnya lembab tetapi tidak basah kuyup.

3. Lidah mertua

Jika Anda sedang mencari tanaman hias yang mudah dirawat, maka lidah mertua sangat cocok untuk Anda.

Tanaman ini memiliki ciri khas daun vertikal dan berwarna hijau tua, hijau muda, dan terkadang kuning atau krem.

Tanaman lidah mertua umumnya dapat menangani berbagai kondisi cuaca, namun kelembapan tinggi yang konstan dapat menyebabkan masalah jamur dan busuk akar, sebut Clayton.

Alih-alih membanjiri tanah, Clayton menyarankan untuk membiarkannya mengering di antara penyiraman dan menghindari air masuk ke daun.


Menempatkan tanaman lidah mertua di dalam pot dengan lubang drainase juga akan membantunya tetap hidup jika keadaan menjadi sedikit lembap.

4. Lili paris

Seperti tanaman giok, tanaman laba-laba atau lili paris juga lebih menyukai lingkungan yang menyerupai habitat asli mereka di Afrika Selatan, sebut Clayton.

Terlalu banyak paparan kelembapan tinggi dapat menyebabkan busuk akar dan penyakit jamur.

Pastikan tanaman ini ditanam di media tanam yang menyerap air dengan baik dan hindari membiarkan tanaman terendam air, dan tentu saja hindari penyiraman yang berlebihan, ungkap Clayton.

Itu termasuk menyemprot daun. Clayton menyebutkan bahwa beberapa orang percaya bahwa mengaburkan daun tanaman ini dapat memberi mereka air di lingkungan yang lembap, tetapi sebenarnya mendorong pertumbuhan jamur yang tidak sehat.

5. Pilea peperomioides atau tanaman koin Cina

Seperti namanya, tanaman ini berasal dari Cina selatan dan menghasilkan daun melingkar yang indah, hijau cerah, ujar Kantor.

Tanaman ini tidak tumbuh dengan baik dalam kondisi lembap api lebih menyukai daerah dengan kelembapan rendah.

Selain itu, tanaman ini harus ditanam di tanah yang menyerap air dengan baik, lembap (tidak basah) dan ditempatkan di tempat dengan cahaya tidak langsung.

https://www.kompas.com/homey/read/2023/08/16/134100176/5-tanaman-hias-ini-tidak-tahan-udara-lembap-bisa-kena-penyakit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke