JAKARTA, KOMPAS.com - PT ABB Sakti Industri menjalin kerja sama dengan PT PLN (Persero) dalam menyediakan miniatur pemutus sirkuit listrik (MCB) yang berkinerja tinggi dan diproduksi secara lokal di pabrik ABB. MCB yang diproduksi di pabrik ABB di Cibitung, Jawa Barat menawarkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi.
ABB menyediakan MCB dengan harga yang kompetitif, kapasitas produksi lokal dan kandungan TKDN tinggi.
Penandatanganan kontrak tersebut dilakukan oleh Gerard Chan, Presiden Direktur dan Country Holding Officer PT ABB Sakti Industri dan Wiluyo Kusdwiharto, Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN.
Chan menyatakan, pihaknya bangga dapat terus mewujudkan komitmen perusahaan dalam mendukung PLN melalui MCB yang berkinerja baik dan diproduksi secara lokal.
“Penandatanganan kontrak antara ABB dan PLN ini menegaskan komitmen kedua perusahaan untuk terus memberikan produk berkualitas untuk para pelanggan PLN di tanah air, yang tentunya akan membantu memberikan perlindungan pada rumah dan perangkat listrik dari kerusakan akibat hubung singkat dan pemakaian berlebih," kata Chan dalam siaran resmi, Senin (31/7/2023).
Selama lebih dari 20 tahun, ABB memiliki rekam jejak sebagai pemasok MCB ke PLN dengan kualitas yang baik dan kapasitas produksi yang mumpuni.
Di Indonesia, MCB ABB telah dilengkapi dengan sertifikat SNI (Standar Nasional Indonesia) dan SPLN (standar perusahaan PLN) yang memberikan kepastian dalam keamanan, kualitas dan kinerja yang baik.
Dengan demikian, pengguna akan mendapatkan kepastian dalam perlindungan dan keandalan produk ketika menggunakan MCB ABB. Selain itu, MCB ABB juga memiliki tingkat kandungan dalam negeri yang tinggi.
Sementara itu, Wiluyo mengatakan, PLN terus berupaya memberikan layanan terbaik kepada pelanggan, salah satunya dengan memanfaatkan material kelistrikan yang bermutu dengan kandungan TKDN tinggi.
“Seluruh material yang kami gunakan tentu memiliki kualitas terbaik dan kami memprioritaskan produk-produk yang memiliki kandungan TKDN yang tinggi. Hal ini kami lakukan demi memastikan kualitas layanan bagi pelanggan dapat terjaga," ucap Wiluyo.
Tahun lalu, pabrik MCB ABB di Cibitung memiliki kapasitas produksi tahunan mencapai jutaan poles, baik untuk tipe MCB yang dipasok ke PLN maupun kebutuhan ekspor ke berbagai negara di Asia, Eropa, Afrika dan Selandia Baru.
Pabrik ini juga dilengkapi dengan sistem otomasi yang canggih untuk proses perakitan dan pengujian produk.
Selain itu, sebagai perwujudan komitmen akan keberlanjutan, pabrik ABB dilengkapi oleh Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang dipasang di atap pabrik. Energi bersih yang dihasilkan digunakan sebagai pasokan listrik untuk beberapa kegiatan operasional pabrik.
Di samping itu, pabrik ABB juga menerapkan metode penilaian RECP (Resource Efficient and Cleaner Production), yang memungkinkan pabrik untuk menghemat ratusan juta rupiah per tahun dari biaya konsumsi listrik, air dan material proses produksi.
Pabrik ini juga mampu mengindentifikasi potensi pengurangan emisi sebesar 224 ton karbon dioksida per tahun.
MCB ABB juga melindungi sistem instalasi listrik dari penggunaan listrik yang melebihi daya maksimal dan hubung singkat pada bangunan komersial maupun berbagai aplikasi industri lainnya.
Ketika hal ini terjadi, MCB akan memutus arus listrik secara otomatis untuk melindungi perangkat listrik dari kerusakan dan risiko kebakaran.
https://www.kompas.com/homey/read/2023/07/31/141800176/abb-pasok-mcb-untuk-pln