Dikutip dari laman resmi Kementerian Pertanian, Senin (24/10/2022), Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto, mengungkapkan, tren urban farming juga membuat penjualan benih hortikultura meningkat hingga lima kali lipat.
“Kami memantau penjualan benih sejak tren ini berlangsung dan ternyata benih horti meningkat hingga lima kali lipat,” ujarnya dalam acara Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Kisah Sukses Urban Farming bersama Tabloid Sinar Tani”.
Urban farming adalah istilah yang mengacu pada kegiatan menanam tanaman buah atau sayuran tanpa lahan luas.
Artinya, orang-orang yang tinggal di perkotaan dan menghuni rumah berlahan sempit bisa memasok sendiri bahan makanan tanpa perlu rutin ke pasar.
“Bahkan menanam jagung cukup di emperan jalanan juga bisa, enggak perlu lahan,” ujar seorang penggiat tanaman, Toto Compos, dalam acara “Urban Farming Gaya Hidup Pemenuhan Pangan Milenial”, Kantor Benda Alam Yayasan KEHATI, Pasar Minggu, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Toto mengatakan, ada beragam varian urban farming yang bisa diterapkan di rumah, di antaranya melakukannya untuk ketahanan pangan, bisnis menjual buah di dalam pot, atau tanaman herbal. Berikut jenis tanaman urban farming.
Masing-masing memiliki beberapa jenis tanaman yang cocok untuk ditanam. Apabila ingin bisnis menjual buah di dalam pot, Toto menyarankan memilih buah tin.
“Di lingkungan saya, seringnya menanam buah. Untuk buah tin, harganya mahal apa pun jenisnya kalau dijual. Saat tanaman sedang berbuah, harganya bisa di atas Rp 100.000,” ungkapnya.
Tanaman herbal
Apabila ingin menanam tanaman herbal, cobalah kunyit hitam. Dilansir dari laman resmi Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta, kunyit hitam (Curcuma caesia) memiliki beragam khasiat.
Kunyit hitam rendah lemak dan karbohidrat serta mengandung protein, pati, vitamin C, dan mineral. Kunyit hitam biasa digunakan sebagai jamu pereda nyeri perut, penambah napsu makan, penambah stamina, serta mengatasi batuk.
“Kunyit hitam kalau ingin dijual bisa mencapai Rp 55.000 di situs jual beli daring. Kalau dibeli langsung, umumnya seharga Rp 75.000,” kata Toto.
Tanaman sayuran
Untuk tanaman sayuran, lebih erat kaitannya dengan ketahanan pangan, yang memungkinkan kamu menghemat pengeluaran untuk membeli sayuran.
Jika tertarik urban farming dengan menanam sayuran, Toto menyarankan memilih kangkung dan bayam karena cepat panen serta tidak mudah mati selama dirawat dengan teratur.
“Dari semua varian urban farming, tanaman sayuran yang paling mudah (diterapkan). Mereka juga gampang dicari (benihnya) dan bisa langsung dikonsumsi sendiri,” pungkas Toto.
https://www.kompas.com/homey/read/2022/10/24/173500476/3-jenis-tanaman-yang-cocok-untuk-urban-farming