7 Bahan Pelengkap Makanan yang Tak Perlu Dimasukkan ke Kulkas

JAKARTA, KOMPAS.com – Beberapa bahan makanan yang baru dibeli umumnya langsung dimasukkan ke dalam kulkas agar lebih tahan lama, atau mencegahnya menjadi tengik dan berjamur.

Namun, ada beberapa pelengkap makanan yang tidak perlu dimasukkan ke dalam kulkas, mulai dari saus tomat hingga madu.

Bahkan, saus barbeku pun bisa ditaruh di atas meja dapur atau kabinet karena kandungannya membuat saus ini tidak mudah basi.

Selain saus tomat, saus barbeku, dan madu, ada beberapa pelengkap makanan lain yang bisa ditaruh di suhu ruangan, seperti dilansir The Spruce Eats, Sabtu (11/6/2022). Apa saja?

Beberapa orang lebih senang menaruh saus tomat di dalam kulkas sebelum digunakan kembali untuk melengkapi piza, ayam goreng, steak, atau kentang goreng.

Namun, kamu tidak perlu menarhnya di kulkas. Bahkan, banyak restoran membiarkan botol saus tomat berada di suhu ruangan karena keasaman pelengkap makanan ini.

Keasaman yang diukur pada skala pH adalah salah satu dari enam faktor yang berkontribusi terhadap pertumbuhan bakteri pada makanan.

Sebagian besar bakteri yang berbahaya membutuhkan lingkungan netral hingga agak asam, dengan skala pH 4,5 atau lebih tinggi. Namun, tingkat keasaman pada saus tomat berada di antara pH 3,5 dan 3,9.

2. Sirup maple

Sirup maple atau sirup lainnya yang sering digunakan sebagai pelengkap pancake tidak perlu ditaruh di dalam kulkas. Kadar airnya kebal terhadap pertumbuhan bakteri.

Dalam industri kuliner, kadar air makanan atau jumlah air yang terkandung pada makanan dijelaskan menggunakan pengukuran bernama water activity (aw).

Makanan dapat menumbuhkan bakteri jika kadar airnya sesuai dengan nilai aw 0,90 atau lebih tinggi. Daging mentah, misalnya, memiliki aw 0,95.

Sementara itu, sirup hanya memiliki aw sekitar 0,80. Artinya, bakteri tidak akan tumbuh di dalamnya. Jadi, kamu bisa menaruh sirup di kabinet atau meja dapur.

Meski tidak dapat menumbuhkan bakteri, sirup tetap bisa berjamur terlepas dari lokasi penempatannya. Apabila sirup terlihat berjamur, segera buang.

3. Selai kacang

Makanan berprotein tinggi seperti daging, telur, susu, dan selai kacang memang menjadi target bakteri yang dapat membuatmu sakit.

Sebab, protein adalah salah satu dari enam faktor yang berkontribusi terhadap pertumbuhan bakteri pada makanan.

Akan tetapi, selai kacang memiliki aw rendah yakni sekitar 0,70, yang mana tingkat ini lebih rendah dari sirup. Walhasil, bakteri tidak akan tumbuh di selai kacang.

Bahan pelengkap makanan ini memang terkadang dapat tengik, khususnya jika terpapar panas, cahaya, dan oksigen. Oleh karena itu, simpan mereka di wadah dan kabinet yang tertutup rapat.

4. Jeli dan selai

Jeli dan selai memiliki aw sekitar 0,80 dan pH sekitar 3. Jadi, mereka tidak perlu ditaruh di dalam kulkas karena tidak memiliki cukup kelembapan bagi bakteri untuk tumbuh, dan terlalu asam bagi mereka.

5. Saus barbeku

Saus barbeku memiliki bahan utama yang sama dengan saus tomat, yakni tomat, cuka, gula, dan garam. Nilai pH median untuk saus barbeku komersial adalah 3,92, dan beraad pada kisaran 3,47-4,15.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, makanan dengan nilai pH yang lebih rendah dari 4,5 terlalu asam untuk mendukung pertumbuhan bakteri pembusuk. Untuk itu, saus barbeku aman disimpan pada suhu ruangan, entah itu di kabinet maupun meja dapur.

Mentega sebagian besar mengandung lemak dan sangat sedikit protein, sehingga tidak cukup untuk mendukung pertumbuhan bakteri.

Bahkan, mentega asin memiliki usia penyimpanan yang lebih lama. Namun, kamu bisa menaruhnya di dalam kulkas jika sering mengolah resep makanan yang membutuhkan mentega dingin.

Jika tidak, taruh mentega pada suhu ruangan. Meski demikian, mereka bisa menjadi tengik jika terpapar oksigen, cahaya, dan panas. Oleh karena itu, pastikan wadahnya buram.

7. Madu

Mendinginkan madu sama sekali tidak diperlukan. Bahkan, para arkeolog di Mesir menemukan pot madu berusia 3.000 tahun yang masih alami berkat keasaman dan tidak adanya air.