Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenali, 4 Jenis Cacing yang Menyerang Anjing

JAKARTA, KOMPAS.com - Cacingan adalah penyakit yang kerap diderita anjing peliharaan. Cacing ini menyerang sistem pencernaan anjing, namun pengobatan dan pencegahannya relatif sederhana.

Dilansir dari Daily Paws, Senin (27/9/2021), ada beberapa jenis cacing usus yang kerap menyerang anjing. Masing-masing jenis cacing ini memiliki karakteristiknya sendiri.

Berikut beberapa jenis cacing yang sering menyerang usus anjing dan gejalanya.

1. Cacing gelang

"Cacing gelang yang juga disebut Ascarids adalah cacing berwarna cokelat dan berukuran panjang yang terlihat seperti spageti yang dimasak," kata Jess Nichols, kepala petugas dokter hewan dari Spay and Neuter Kansas City di Kansas City, Missouri, AS.

Menurut Companion Animal Parasite Council (CAPC), cacing gelang adalah cacing parasit yang paling umum ditemukan pada anjing, terutama anak anjing.

2. Cacing tambang

Cacing tambang adalah cacing putih kecil berukuran 1–2 cm. Sedikit lekukan di bagian depan tubuhnya membuat cacing ini terlihat mirip dengan kail pancing.

Cacing tambang adalah parasit yang sangat jahat. Tidak seperti cacing lain yang memakan makanan dan minuman yang mengambang di usus hewan peliharaan, jelas Nichols, cacing tambang adalah pengisap darah.

Cacing ini benar-benar mengaitkan diri mereka ke dinding usus anjing dengan giginya, melepaskan zat yang mencegah darah hewan inangnya membeku, dan menghisap darah anjing.


3. Cacing pita

"Cacing pita adalah parasit panjang, datar, bersegmen putih dengan mulut seperti kait yang mereka gunakan untuk menempel pada dinding usus hewan peliharaan," papar Nichols.

Cacing pita dewasa akan menumpahkan segmen tubuhnya yang disebut proglottid ke dalam kotoran anjing yang terinfeksi. Proglottid terlihat seperti butiran beras dan biasanya terlihat di kotoran anjing, di dekat bagian anusnya, dan di tempat anjing biasa beraktivitas, misalnya di tempat tidur.

Segmen tubuh ini pada akhirnya akan pecah untuk melepaskan telur cacing pita ke lingkungan.

4. Cacing cambuk

Menurut CAPC, cacing cambuk diberi nama karena bentuk tubuhnya yang seperti cambuk, karena mereka panjang dan tipis di bagian depan dan memiliki bagian belakang yang lebih pendek dan lebih tebal.

CAPC menyatakan, sebagian besar cacing cambuk dewasa hidup di sekum anjing, tempat usus kecil dan usus besar bertemu. Mirip dengan cacing tambang, cacing cambuk memakan darah hewan.

Ada pula jenis cacing lain yang dapat menginfeksi anjing, yakni cacing hati. Tidak seperti cacing usus, cacing hati adalah parasit panjang seperti spageti yang menginfeksi jantung dan paru-paru, di mana mereka dapat menyebabkan penyakit serius.

Tanda anjing cacingan yang perlu diketahui

Tanda dan gejala cacingan pada anjing bervariasi, tergantung pada parasit dan juga dapat bergantung pada usia anjing dan berapa banyak cacing yang dimilikinya. Seringkali anjing dengan cacingan tidak menunjukkan tanda-tanda sama sekali.

1. Gejala cacing gelang

Anak anjing yang terinfeksi cacing gelang lebih cenderung memiliki gejala daripada anjing dewasa. Menurut CAPC, anak anjing yang terinfeksi sebelum lahir mungkin tidak tumbuh atau bertambah berat badan sebagaimana mestinya dan dapat memiliki bulu yang buruk dan penampilan perut buncit.

Tanda-tanda lain yang mungkin dari cacing gelang pada anjing termasuk muntah, diare, dan usus tersumbat.

2. Gejala cacing tambang

CAPC mengatakan, cacing tambang anjing mengonsumsi lebih banyak darah daripada spesies cacing lainnya dan dengan demikian cenderung menyebabkan masalah yang lebih serius, bahkan kematian pada anak anjing.


Anak anjing yang terinfeksi cacing tambang dapat menunjukkan tanda dan gejala sebagai berikut.

Anjing dewasa yang sehat yang terinfeksi cacing tambang mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi, tetapi kadang-kadang menunjukkan banyak gejala yang sama seperti anak anjing.

Selain itu, cacing tambang yang masuk ke dalam hewan peliharaan melalui rongga ke dalam kulitnya dapat meninggalkan luka kulit yang gatal dan teriritasi, biasanya di antara jari-jari kaki anjing.

3. Gejala cacing pita

Tanda klinis paling umum dari infeksi cacing pita yang perlu diperhatikan adalah adanya proglottid seperti beras di kotoran anjing atau di sekitar bagian anus anjing.

Namun, CAPC mencatat bahwa anjing juga dapat mengalami iritasi dan gatal di sekitar ujung belakangnya.

Anjing yang dipenuhi banyak cacing dapat berakhir dengan usus yang tersumbat.

4. Gejala cacing cambuk

Menurut CAPC, cajing yang terinfeksi cacing cambuk dalam jumlah besar dapat mengalami diare berdarah, penurunan berat badan, dehidrasi, dan anemia. Jika tidak diobati, infeksi cacing cambuk yang serius dapat menyebabkan kematian.

https://www.kompas.com/homey/read/2021/09/27/071900076/kenali-4-jenis-cacing-yang-menyerang-anjing

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke