KYIV, KOMPAS.com - Api terus berkobar dan amunisi turut meledak di sebuah pangkalan militer dekat Dzhankoi di Crimea pada Rabu (17/8/2022), sehari setelah pangkalan itu diserang.
Di tengah suasana kacau, sekitar 3.000 orang harus dievakuasi.
Dilansir Sky News, serangan itu dilakukan pasukan khusus Ukraina yang beroperasi di dalam semenanjung yang diduduki Rusia.
Baca juga: Perang Kian Berlarut-larut, Remaja Ukraina Dilanda Kebosanan Akut
Pemimpin Crimea, Sergei Aksyonov, mengatakan sebuah helikopter digunakan untuk memadamkan api pada hari Rabu tapi amunisi terus meledak.
Pencarian terhadap para pelaku sedang berlangsung, tambahnya.
Crimea telah menjadi daerah yang "aman" sejak Rusia melancarkan serangan ke Ukraina.
Baca juga: Rusia Sebut Ledakan Besar di Pangkalan Militer Crimea Hasil Sabotase, Akui Alami Kerusakan
Itu adalah tempat pementasan untuk invasi, yang dimulai pada 24 Februari.
Serangan hari Selasa itu disebabkan oleh "sabotase", menurut klaim Rusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.