Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

31 Oktober 1926: Ilusionis Legendaris Harry Houdini Meninggal

Kompas.com - 31/10/2021, 11:21 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Pada sore hari tanggal 22 Oktober 1926, dua mahasiswa Universitas McGill mengunjungi ruang ganti Houdini, si ilusionis legendaris.

Menurut laporan, Houdini sedang melihat-lihat suratnya, ketika salah satu siswa, J Gordon Whitehead, bertanya kepada Houdini apakah dia benar-benar bisa menahan pukulan ke perut.

Dilansir laman The Great Houdini, Houdini menjawab bahwa dia bisa saja melakukan itu, jika diberi waktu untuk menguatkan dirinya.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Harry Houdini

Pada saat itu Whitehead memukul Houdini empat kali di perut. Dia berpikir bahwa Houdini memang telah mempersiapkan diri untuk pukulan itu.

Tapi sepanjang malam, Houdini sangat kesakitan. Dia tidak bisa tidur dan terus-menerus kesakitan selama dua hari berikutnya, meskipun dia tidak mencari bantuan medis.

Ketika akhirnya dia memeriksakan diri ke dokter, Houdini ditemukan mengalami demam 102 derajat dan radang usus buntu akut.

Dia disarankan untuk pergi ke rumah sakit untuk operasi segera.

Namun, Houdini malah memutuskan untuk menyelesaikan pertunjukannya, seperti yang direncanakan.

Baca juga: Mencoba Trik Sulap Houdini, Pesulap Ini Malah Menghilang di Sungai

Pada saat dia tiba di atas panggung, demamnya telah meningkat menjadi 104 derajat.

Dia lelah, kesakitan, dan asistennya harus turun tangan dan menawarkan bantuan.

Penonton melaporkan bahwa Houdini tampak terburu-buru. Di pertengahan babak ketiga pertunjukan sulap, Houdini meminta asistennya menurunkan tirai karena dia tidak bisa melanjutkan aksinya.

Ketika tirai ditutup, dia ambruk dan harus dibawa kembali ke ruang ganti. Dia terus menolak perawatan medis sampai keesokan paginya.

Houdini akhirnya mengalah dan usus buntunya diangkat, namun usus buntunya sudah pecah dan dokter tidak memiliki banyak harapan untuk kelangsungan hidupnya.

Pada tanggal 31 Oktober 1926, dikelilingi oleh istri dan saudara laki-lakinya, Harry Houdini meninggal.

Baca juga: Anak Akan Kuliah ke Kairo, Seorang Pesulap Pagari Rumahnya dengan Seng Agar Tak Terpapar Corona

Pemakaman Houdini diadakan pada tanggal 4 November 1926 di New York dengan lebih dari 2.000 pelayat yang hadir.

Dia dimakamkan di Queens New York di Pemakaman Machpelah dengan lambang Society of American Magicians tertulis di makamnya.

Faktanya, Masyarakat terus mengadakan upacara "Tongkat Patah" setiap bulan November di kuburan Houdini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Global
[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

Global
Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com