Rusia mengatakan pihaknya telah merebut lima desa, sementara Ukraina mengatakan pihaknya melakukan perlawanan terhadap serangan dan berjuang untuk menguasai wilayah tersebut.
Rusia melancarkan serangan lapis baja pada Jumat (10/5/2024) pagi.
Ini mungkin bertujuan untuk menarik pasukan Ukraina yang jumlahnya banyak di wilayah timur yang selama ini menjadi fokus serangan Rusia.
Dilansir dari Reuters, Kyiv berada dalam posisi yang tidak menguntungkan selama berbulan-bulan karena pasukan Rusia perlahan-lahan maju, terutama di wilayah Donetsk di selatan, mengambil keuntungan dari kekurangan pasukan dan peluru artileri di Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam pengarahan bahwa pasukan mereka telah merebut desa Pletenivka, Ohirtseve, Borysivka, Pylna dan Strilecha di wilayah Kharkiv, yang melintasi perbatasan dari wilayah Belgorod Rusia.
Namun Gubernur Kharkiv, Oleh Syniehubov, mengatakan bahwa pertempuran aktif terus berlanjut di lima desa perbatasan yang terletak dalam jarak tiga hingga lima km dari perbatasan.
“Kami memahami dengan jelas kekuatan apa yang digunakan musuh di utara wilayah kami. Tentu saja, eskalasi dapat meningkat, tekanan dapat meningkat, hal ini dapat memperkuat unit militer dan kehadiran militernya," ujarnya.
Dia mengatakan tidak ada bahaya yang mengancam ibu kota wilayah tersebut, Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina.
Evakuasi sekitar 1,3 juta penduduknya yang terus tinggal di sana meskipun ada serangan rudal dan drone yang rutin terjadi juga tidak diperlukan.
“Sampai sekarang musuh terus menekan di bagian utara wilayah kami. Pasukan kami telah berhasil menggagalkan sembilan serangan," tambahnya.
Kyiv segera mengerahkan bala bantuan untuk menghadapi serangan tersebut.
Nazar Voloshyn, juru bicara komando timur Ukraina, mengatakan pasukan Kyiv telah berhasil menahan pasukan Rusia di perbatasan di mana tidak jelas siapa yang memegang kendali.
https://www.kompas.com/global/read/2024/05/12/071500470/rusia-klaim-rebut-5-desa-dalam-pertempuran-sengit-di-kharkiv