Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

BOSTON, KOMPAS.com - Polisi menahan hampir 200 orang ketika membubarkan demonstran pro-Palestina yang berkemah di tiga universitas di Amerika Serikat pada Sabtu (27/4/2024).

Di Northeastern University, polisi di Boston menahan sekitar 100 orang ketika membersihkan sebuah perkemahan protes di kampus tersebut.

Dalam sejumlah gambar yang beredar luas, tampak pasukan keamanan dengan peralatan anti huru-hara dan para polisi sedang mengangkut tenda-tenda ke bagian belakang sebuah truk.

Northeastern University telah mengeluarkan pernyataan terkait penahanan itu.

Kampus itu mengatakan tindakan tersebut diambil setelah beberapa demonstran meneriakkan penghinaan terhadap masyarakat Yahudi.

"(Beberapa pengunjuk rasa menggunakan) hinaan anti-Semit kejam, termasuk 'Bunuh orang Yahudi'," ungkap Northeastern University dalam sebuah pernyataan yang diunggah di media sosial X.

Sebagaimana dilansir Kantor berita AFP, sementara itu, polisi Arizona State University menangkap 69 orang setelah kelompok tersebut dituding mendirikan "perkemahan tanpa izin" di kampus.

Para pejabat Negara Bagian Arizona mengatakan bahwa sebuah kelompok protes telah mendirikan perkemahan pada Jumat (26/4/2024) dan kemudian mengabaikan perintah untuk membubarkan diri. 

Surat kabar Indiana Daily Student, juga melaporkan adanya penangkapan demonstran pro-Palestina di Indiana University.

Disebutkan, bahwa polisi di Indiana University menangkap 23 orang saat mereka membubarkan kamp protes di kampus tersebut.

Dengan ini, setidaknya ada 192 demonstran pro-Palestina yang ditangkap oleh polisi di tiga universitas di AS.

"Polisi dengan perisai, pentungan, dan peralatan anti huru-hara lainnya menerobos barisan pengunjuk rasa yang menautkan tangan, menjegal mereka yang tidak bergerak," kata surat kabar itu.

Para aktivis kampus menyerukan gencatan senjata dalam perang Israel dengan Hamas.

Mereka juga menyarakan agar perguruan tinggi memutuskan hubungan dengan Israel serta dengan perusahaan-perusahaan yang menurut mereka mendapat keuntungan dari konflik tersebut.

Protes-protes tersebut telah menjadi tantangan besar bagi para administrator universitas yang berusaha menyeimbangkan komitmen terhadap kebebasan berekspresi dengan keluhan bahwa unjuk rasa tersebut telah berbelok ke arah anti-Semitisme dan ujaran kebencian.

Polisi telah melakukan penangkapan besar-besaran di universitas-universitas dalam beberapa hari terakhir, terkadang menggunakan bahan kimia iritasi dan tasers untuk membubarkan para demonstran.

Dalam sebuah pernyataan di X, Northeastern mengatakan bahwa area di kampus tempat protes diadakan sekarang "sepenuhnya aman" dan "semua operasi kampus telah kembali normal".

Pihak kampus mengatakan bahwa mereka mengambil langkah tersebut setelah "apa yang dimulai sebagai demonstrasi mahasiswa dua hari yang lalu disusupi oleh penyelenggara profesional yang tidak memiliki afiliasi dengan Northeastern."

Ditambahkan bahwa orang-orang yang ditahan yang menunjukkan kartu identitas sekolah yang sah telah dibebaskan dan akan menghadapi proses disipliner, bukan tindakan hukum.

"Mereka yang menolak untuk mengungkapkan afiliasi mereka ditahan," kata pihak kampus

https://www.kompas.com/global/read/2024/04/28/094300770/polisi-bubarkan-perkemahan-dan-tangkap-192-demonstran-pro-palestina-di-3

Terkini Lainnya

Penjaga Pantai China Bawa Pedang dan Tombak, Tentara Filipina Hanya Bermodal Tangan Kosong

Penjaga Pantai China Bawa Pedang dan Tombak, Tentara Filipina Hanya Bermodal Tangan Kosong

Global
Putin Temui Kim Jong Un, Rusia-Korut Teken Perjanjian Saling Bantu jika Diserang

Putin Temui Kim Jong Un, Rusia-Korut Teken Perjanjian Saling Bantu jika Diserang

Global
Putin Setiri Mobil Limosin, Ajak Kim Jong Un Jalan-jalan di Pyongyang

Putin Setiri Mobil Limosin, Ajak Kim Jong Un Jalan-jalan di Pyongyang

Global
Sejarah, Kekuatan, Peran, dan Pengaruh Kelompok Hezbollah

Sejarah, Kekuatan, Peran, dan Pengaruh Kelompok Hezbollah

Internasional
Pantai Kuno yang Hancur akibat Letusan Gunung Vesuvius 2.000 Tahun Lalu Dibuka Kembali

Pantai Kuno yang Hancur akibat Letusan Gunung Vesuvius 2.000 Tahun Lalu Dibuka Kembali

Global
Ekuador Mati Listrik Senegara

Ekuador Mati Listrik Senegara

Global
Jubir IDF Sebut Hamas Tak Bisa Dilenyapkan, Pemerintah Israel Langsung Bantah

Jubir IDF Sebut Hamas Tak Bisa Dilenyapkan, Pemerintah Israel Langsung Bantah

Global
Rangkuman Hari Ke-847 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin ke Korut | Pertempuran di Toretsk

Rangkuman Hari Ke-847 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin ke Korut | Pertempuran di Toretsk

Global
[POPULER GLOBAL] Israel Akan Serang Lebanon | Putin Peluk Kim Jong Un

[POPULER GLOBAL] Israel Akan Serang Lebanon | Putin Peluk Kim Jong Un

Global
Presiden Taiwan Tegaskan Negaranya Tak Akan Tunduk pada Tekanan China

Presiden Taiwan Tegaskan Negaranya Tak Akan Tunduk pada Tekanan China

Global
11 Perenang yang Terlibat Skandal Doping Masuk Tim Olimpiade China

11 Perenang yang Terlibat Skandal Doping Masuk Tim Olimpiade China

Global
Strategi 'Landak', Taktik Asimetris Taiwan jika Diserang China

Strategi "Landak", Taktik Asimetris Taiwan jika Diserang China

Global
Indonesia Kirimkan Delegasi Terbesar ke SelectUSA Investment Summit 2024

Indonesia Kirimkan Delegasi Terbesar ke SelectUSA Investment Summit 2024

Global
Wanita Ini Akhirnya Melahirkan Anak Perempuan Setelah Punya 9 Anak Laki-laki

Wanita Ini Akhirnya Melahirkan Anak Perempuan Setelah Punya 9 Anak Laki-laki

Global
Peramal India Pertahankan Prediksi, Klaim Perang Dunia III Tinggal Menghitung Hari

Peramal India Pertahankan Prediksi, Klaim Perang Dunia III Tinggal Menghitung Hari

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke