Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

China: Banyak yang Harus Dilakukan Sebelum Konferensi Damai Perang Rusia-Ukraina

China dan Rusia meningkatkan kerja sama ekonomi dan kontak diplomatik dalam beberapa tahun terakhir. Kemitraan strategis mereka juga semakin erat sejak invasi ke Ukraina.

Meskipun China mengaku netral dalam konflik di Ukraina bahkan berusaha menjadi mediator, "Negeri Tirai Bambu" tetap dikritik karena enggan mengecam serangan Rusia.

Ketika perang sudah memasuki tahun ketiga, Pemerintah Swiss pekan lalu mengumumkan menjadi tuan rumah konferensi perdamaian tingkat tinggi untuk Ukraina pada pertengahan Juni, tetapi Rusia tidak akan hadir.

Setelah berbicara dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing pada Selasa (16/4/2024), Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan bahwa mereka sepakat berkoordinasi secara intensif dan positif dalam mempromosikan konferensi tersebut.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyambut baik pernyataan itu dengan mengatakan, China dapat membantu mewujudkan perdamaian yang adil bagi negaranya.

Namun, China enggan mengonfirmasi secara khusus bahwa mereka akan menghadiri pertemuan tersebut.

China hanya mengatakan, Xi mendukung konferensi yang diakui oleh Rusia dan Ukraina, serta masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum konferensi dilaksanakan.

"(Xi) mendukung diadakannya konferensi perdamaian internasional pada waktunya... dengan partisipasi yang setara dari semua pihak," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian, dikutip dari kantor berita AFP.

“China percaya bahwa konflik apa pun pada akhirnya harus diselesaikan melalui saluran diplomatik dan negosiasi politik,” tambah Lin.

“Satu-satunya jalan keluar dari krisis Ukraina adalah melalui meja perundingan.”

  • Zelensky Segera Tetapkan Tanggal Pertemuan Perdamaian Dunia di Swiss
  • Biden Akan Hadiri KTT Perdamaian Perang Rusia-Ukraina di Swiss
  • Swiss Akan Jadi Tuan Rumah KTT Perdamaian Perang Rusia-Ukraina pada Juni 2024

Adapun Scholz pada Selasa (16/4/2024) mendesak Xi menggunakan pengaruhnya terhadap Rusia untuk mengakhiri perang di Ukraina dan menarik pasukan.

Stasiun televisi negara China CCTV pada Selasa melaporkan, Xi menetapkan empat prinsip untuk mencegah krisis Ukraina menjadi tidak terkendali dan mengembalikan perdamaian.

"(Bangsa-bangsa harus fokus pada) menegakkan perdamaian dan stabilitas serta menahan diri dari mencari keuntungan egois,” ucap Xi, seraya meminta mereka mendinginkan situasi dan tidak memanas-manasi keadaan.

Empat prinsip tersebut sejalan dengan makalah Beijing tahun lalu yang meminta penyelesaian politik terhadap konflik tersebut, yang menurut negara-negara Barat dapat memungkinkan Rusia menguasai sebagian besar wilayah yang telah direbut dari Ukraina.

https://www.kompas.com/global/read/2024/04/17/164312370/china-banyak-yang-harus-dilakukan-sebelum-konferensi-damai-perang-rusia

Terkini Lainnya

Korsel Waspada Korut Terbangkan Balon Isi Sampah Lagi Saat Akhir Pekan

Korsel Waspada Korut Terbangkan Balon Isi Sampah Lagi Saat Akhir Pekan

Global
Gara-gara Dapat Nilai Jelek, Anak Ini Ditinggal Ibunya di Jalan Raya

Gara-gara Dapat Nilai Jelek, Anak Ini Ditinggal Ibunya di Jalan Raya

Global
Kalah Gugatan, McDonald's Harus Ganti Nama Chicken Big Mac di Eropa

Kalah Gugatan, McDonald's Harus Ganti Nama Chicken Big Mac di Eropa

Global
Rangkuman Hari Ke-835 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Penuhi Kriteria Gabung UE | Rusia Anggap Perancis Siap Ikut Perang

Rangkuman Hari Ke-835 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Penuhi Kriteria Gabung UE | Rusia Anggap Perancis Siap Ikut Perang

Global
Anak Usia 2,5 Tahun di Australia Positif Flu Burung H5N1, Sempat Masuk ICU

Anak Usia 2,5 Tahun di Australia Positif Flu Burung H5N1, Sempat Masuk ICU

Global
Serangan Israel Tewaskan Wali Kota Nuseirat Gaza Saat Cek Pompa Air untuk Penduduk

Serangan Israel Tewaskan Wali Kota Nuseirat Gaza Saat Cek Pompa Air untuk Penduduk

Global
Muncul Laporan Benny Gantz Akan Umumkan Mundur dari Kabinet Perang Israel

Muncul Laporan Benny Gantz Akan Umumkan Mundur dari Kabinet Perang Israel

Global
PBB Masukkan Israel ke Daftar Pelaku Pelanggaran terhadap Anak-anak

PBB Masukkan Israel ke Daftar Pelaku Pelanggaran terhadap Anak-anak

Global
Lagi, Israel Serang Sekolah yang Dikelola UNRWA di Gaza

Lagi, Israel Serang Sekolah yang Dikelola UNRWA di Gaza

Global
PM Denmark Frederiksen Dipukul Seorang Pria di Kultorvet Kopenhagen

PM Denmark Frederiksen Dipukul Seorang Pria di Kultorvet Kopenhagen

Global
[POPULER GLOBAL] Wukuf di Arafah 16 Juni | Youtuber Tembaki Lamborghini

[POPULER GLOBAL] Wukuf di Arafah 16 Juni | Youtuber Tembaki Lamborghini

Global
Hong Kong Tangkap 3 Orang yang Hina Lagu Kebangsaan China

Hong Kong Tangkap 3 Orang yang Hina Lagu Kebangsaan China

Global
Terjadi Tiap Hari, Situasi Mengerikan di Gaza Seolah Dianggap Biasa...

Terjadi Tiap Hari, Situasi Mengerikan di Gaza Seolah Dianggap Biasa...

Global
Sapi yang Terinfeksi Flu Burung Dilaporkan Mati di 5 Negara Bagian AS

Sapi yang Terinfeksi Flu Burung Dilaporkan Mati di 5 Negara Bagian AS

Global
Jepang Akan Bangun Pagar Anti-Turis di Sudut Pandang Gunung Fuji

Jepang Akan Bangun Pagar Anti-Turis di Sudut Pandang Gunung Fuji

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke