Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Di Mata Rakyat Palestina, Iran adalah Pahlawan

GAZA, KOMPAS.com - Serangan Iran ke Israel mendapat tepuk tangan dari banyak warga Palestina di Gaza. Kini, rakyat Palestina menganggap Iran adalah pahlawan.

Meski demikian, ada beberapa orang yang mencurigai bahwa Iran melakukan serangan itu lebih untuk pertunjukkan daripada menimbulkan kerusakan nyata.

Tetapi, serangan Iran itu menjadi harapan baru karena warga Palestina kembali mendapat dukungan dari negara-negara tetangganya di Timur Tengah.

"Untuk pertama kalinya, kami melihat beberapa roket tidak mendarat di wilayah kami. Tapi roket-roket itu mengarah ke wilayah Palestina yang diduduki Israel," kata Abu Abdallah, mengacu pada wilayah yang menjadi Israel pada tahun 1948, melainkan Tepi Barat dan Gaza yang diduduki.

Ia dan warga lain berharap jika Iran atau negara lain ikut serta dalam perang, maka menjadi solusi bagi Gaza akan lebih dekat dari sebelumnya.

"Amerika mungkin harus menyelesaikan masalah di Gaza untuk mengakhiri akar masalahnya," terang Abu Abdallah (32), menggunakan nama panggilan dan bukan nama lengkapnya, dikutip dari Reuters pada Minggu (14/4/2024).

Sebelumnya, banyak warga di Gaza merasa ditinggalkan oleh negara-negara tetangganya di Timur Tengah sejak Israel memulai serangan yang telah menewaskan lebih dari 33.000 orang.

Serangan itu sebagai tanggapan atas serangan Hamas di tanah Israel, yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera 253 orang pada 7 Oktober 2023.

Namun dukungan datang dari Iran dan proksi regionalnya, khususnya sekutu Iran, Hezbollah di Lebanon yang merupakan sekutu penguasa Islam Hamas di Gaza.

Rekaman yang beredar dari daerah kantong tersebut menunjukkan banyak warga, termasuk di dalam tenda pengungsian meneriakkan Allahu Akbar (Tuhan Yang Maha Besar) dengan gembira ketika langit diterangi oleh roket Iran menyerang Israel.

"Siapapun yang memutuskan untuk menyerang Israel, berani menyerang Israel di saat seluruh dunia bertindak untuk kepentingannya, adalah pahlawan di mata rakyat Palestina terlepas dari apakah kita menganut ideologi mereka (Iran) atau tidak," ungkap Majed Abu Hamzah (52), ayah tujuh anak, dari Kota Gaza.

"Kami telah dibantai selama lebih dari enam bulan dan tidak ada yang berani melakukan apa pun. Sekarang Iran, setelah konsulatnya diserang, membalas Israel dan ini membawa kegembiraan di hati kami," imbuh Abu Hamzah.

Diketahui, Iran melancarkan serangan tersebut atas dugaan serangan Israel terhadap konsulatnya di Suriah pada 1 April yang menewaskan komandan utama Garda Revolusi.

Serta menyusul bentrokan berbulan-bulan antara Israel dan sekutu regional Iran, yang dipicu oleh perang di Gaza.

Hamas, yang terlibat perang dengan Israel di Gaza sejak 7 Oktober, membela serangan Iran, dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan itu adalah “hak alami dan respons yang pantas” terhadap serangan terhadap konsulat Iran.

Sementara Komite Perlawanan Populer Palestina (PRC), sebuah kelompok bersenjata yang memerangi Israel bersama Hamas di Gaza, mengatakan keterlibatan Iran dapat meningkatkan perjuangan Palestina.

Tidak semua orang mendukung. Sebagian warga Palestina memandang serangan itu sebagai upaya Iran semata-mata untuk menjaga martabatnya.

Beberapa orang lain di media sosial mengatakan mereka yakin serangan itu disepakati dengan AS agar tidak menimbulkan bahaya.

Sebab, jika merujuk pada waktu yang dibutuhkan drone Iran untuk mendekati Israel, dan mengatakan bahwa hal ini bisa memberi Israel banyak waktu untuk menembak jatuh mereka.

Sementara itu, Israel terus melancarkan serangan militernya di Jalur Gaza, menewaskan 43 warga Palestina dan melukai 62 lainnya dalam 24 jam terakhir, menurut kementerian kesehatan wilayah tersebut.

https://www.kompas.com/global/read/2024/04/14/191246470/di-mata-rakyat-palestina-iran-adalah-pahlawan

Terkini Lainnya

Pertama di AS, Pelaku Pelecehan Seksual Anak Dapat Dikebiri Lewat Operasi

Pertama di AS, Pelaku Pelecehan Seksual Anak Dapat Dikebiri Lewat Operasi

Global
Hezbollah: Jika Israel Ingin Perang Habis-habisan, Kami Siap

Hezbollah: Jika Israel Ingin Perang Habis-habisan, Kami Siap

Global
Pria Bersenjata Serang Kedubes AS di Beirut, Baku Tembak Hingga Berlumuran Darah

Pria Bersenjata Serang Kedubes AS di Beirut, Baku Tembak Hingga Berlumuran Darah

Global
Mengenal Tragedi Lapangan Tiananmen Tahun 1989

Mengenal Tragedi Lapangan Tiananmen Tahun 1989

Internasional
Sekitar 75 Orang Terbunuh di Gaza Tengah, Kamar Mayat Membludak

Sekitar 75 Orang Terbunuh di Gaza Tengah, Kamar Mayat Membludak

Global
Menhan Korsel Beri Peringatan Terkait Provokasi Korut Jelang Pilpres AS

Menhan Korsel Beri Peringatan Terkait Provokasi Korut Jelang Pilpres AS

Global
Jerman Siap Gelar Euro 2024, Keamanan Prioritas Utama

Jerman Siap Gelar Euro 2024, Keamanan Prioritas Utama

Global
Warga Israel Demo Tutup Jalan Raya, Tuntut Pembebasan Sandera

Warga Israel Demo Tutup Jalan Raya, Tuntut Pembebasan Sandera

Global
Jepang Bikin Satelit Kayu Pertama di Dunia, Akan Terbakar Habis Saat Masuk Lagi ke Bumi

Jepang Bikin Satelit Kayu Pertama di Dunia, Akan Terbakar Habis Saat Masuk Lagi ke Bumi

Global
Pemkot Tokyo Akan Luncurkan Aplikasi Kencan untuk Bantu Warga Dapat Jodoh

Pemkot Tokyo Akan Luncurkan Aplikasi Kencan untuk Bantu Warga Dapat Jodoh

Global
Media Asing Soroti Keputusan Indonesia Beri Izin Ormas Kelola Tambang

Media Asing Soroti Keputusan Indonesia Beri Izin Ormas Kelola Tambang

Global
Misteri Si Manusia Tank (Tank Man) Dalam Peristiwa Tiananmen

Misteri Si Manusia Tank (Tank Man) Dalam Peristiwa Tiananmen

Internasional
Rangkuman Hari Ke-832 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Fokus ke Donetsk | Ceko Akhiri Ketergantungan Minyak Rusia

Rangkuman Hari Ke-832 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Fokus ke Donetsk | Ceko Akhiri Ketergantungan Minyak Rusia

Global
Nasib Pilu Anak-anak di Gaza, Dibayang-bayangi Penyakit Menular dan Trauma Mental...

Nasib Pilu Anak-anak di Gaza, Dibayang-bayangi Penyakit Menular dan Trauma Mental...

Global
Membedah Catatan Laporan Pelanggaran HAM AS oleh China

Membedah Catatan Laporan Pelanggaran HAM AS oleh China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke