Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jelang Lebaran, Pedagang Pakaian di Malaysia Keluhkan Sepinya Pembeli, Salahkan Toko Online

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang pakaian di Bazar Idul Fitri di Jalan Tuanku Abdul Rahman (TAR), Kuala Lumpur, Malaysia, mengeluhkan sepinya pembeli jelang hari raya tahun ini.

Seorang pedagang, Fitri Suraya Muhammad Hafidz (31), mengaku mengalami kerugian setelah penjualannya turun lebih dari 50 persen dibandingkan Ramadhan tahun lalu.

“Penjualan baju raya tahun ini sangat buruk. Selama ini hasil penjualan hanya untuk membayar sewa lokasi. Mereka (pengunjung) datang hanya untuk melihat-lihat pakaian, tanpa membelinya," ungkap dia, sebagaimana dilansir Harian Metro Malaysia pada Jumat (5/4/2024).

Dia menyalahkan keberadaan toko online atas sepinya pembeli baju jelang Idul Fitri 2024 ini.

"Saya kira salah satu faktor sepinya penjualan adalah banyaknya orang yang berjualan baju raya melalui aplikasi TikTok,” ujarnya.

Fitri Suraya yang membantu bisnis keluarga bersama pamannya, Khairul Azmal (66), mengatakan sebagian besar pengunjung datang hanya untuk merasakan suasana bazar Idul Fitri.

Ia pun mengaku telah memberikan diskon terhadap baju lebaran yang dijual namun kurang direpons pembeli.

"Bahkan ada pedagang yang tertidur karena sepinya pelanggan," ujarnya.

Pedagang lainnya, Muhammad Danny Hakim Razali (23), mengatakan kepada Harian Metro Malaysia, bahwa sebenarnya ada banyak pengunjung yang datang ke bazar pada malam hari, tapi penjualannya masih turun lebih dari 30 persen.

“Saya yakin banyak orang yang membeli pakaian secara online, lebih mudah dibandingkan harus melalui kemacetan. Penjualan tahun ini sangat buruk dan kami masih memiliki stok baju lebaran,” ujarnya.

Aliff -bukan nama sebenarnya- juga merasakan hal yang sama.

Dia menuturkan, meski baju yang dijual sudah mengikuti tren saat ini, namun penjualannya masih buruk.

“Pelanggan datang hanya untuk melakukan survei harga, kemudian membeli secara online,” ujarnya.

Sementara itu, seorang pengunjung, Nuranisah Hani Azmy (23) mengatakan, seluruh anggota keluarganya membeli baju lebaran secara online.

“Harga baju lebaran yang dibeli secara online lebih murah dibandingkan di bazar Idul Fitri. Keluarga saya membeli 10 pasang baju lebaran dan semuanya online. Buat apa buang-buang uang beli baju lebaran yang mahal, padahal saya bisa dapat yang lebih murah,” ujarnya.

Warga lainnya, Dania Zulaikha Mohamad Zaki (21), menyebut harga baju Lebaran yang ditawarkan di bazar Idul Fitri terbilang konyol.

“Saya pernah ke bazar Idul Fitri, namun kualitas pakaian lebaran tidak sebanding dengan harga yang ditawarkan. Selain mahal, desain bajunya juga kurang memuaskan,” ujarnya.

Fatin Nurul Najihah Muhammad Roslan (24) juga mengamini harga penjualan online lebih murah sekitar 50 persen dibandingkan di bazar Idul Fitri.

“Saya membeli baju raya secara online dengan harga 56 (sekitar Rp 190.000) dibandingkan dengan busana yang sama di bazar Idul Fitri yang harganya lebih dari 100 ringgit Malaysia,” ujarnya.

https://www.kompas.com/global/read/2024/04/08/131100470/jelang-lebaran-pedagang-pakaian-di-malaysia-keluhkan-sepinya-pembeli

Terkini Lainnya

Pertama di AS, Pelaku Pelecehan Seksual Anak Dapat Dikebiri Lewat Operasi

Pertama di AS, Pelaku Pelecehan Seksual Anak Dapat Dikebiri Lewat Operasi

Global
Hezbollah: Jika Israel Ingin Perang Habis-habisan, Kami Siap

Hezbollah: Jika Israel Ingin Perang Habis-habisan, Kami Siap

Global
Pria Bersenjata Serang Kedubes AS di Beirut, Baku Tembak Hingga Berlumuran Darah

Pria Bersenjata Serang Kedubes AS di Beirut, Baku Tembak Hingga Berlumuran Darah

Global
Mengenal Tragedi Lapangan Tiananmen Tahun 1989

Mengenal Tragedi Lapangan Tiananmen Tahun 1989

Internasional
Sekitar 75 Orang Terbunuh di Gaza Tengah, Kamar Mayat Membludak

Sekitar 75 Orang Terbunuh di Gaza Tengah, Kamar Mayat Membludak

Global
Menhan Korsel Beri Peringatan Terkait Provokasi Korut Jelang Pilpres AS

Menhan Korsel Beri Peringatan Terkait Provokasi Korut Jelang Pilpres AS

Global
Jerman Siap Gelar Euro 2024, Keamanan Prioritas Utama

Jerman Siap Gelar Euro 2024, Keamanan Prioritas Utama

Global
Warga Israel Demo Tutup Jalan Raya, Tuntut Pembebasan Sandera

Warga Israel Demo Tutup Jalan Raya, Tuntut Pembebasan Sandera

Global
Jepang Bikin Satelit Kayu Pertama di Dunia, Akan Terbakar Habis Saat Masuk Lagi ke Bumi

Jepang Bikin Satelit Kayu Pertama di Dunia, Akan Terbakar Habis Saat Masuk Lagi ke Bumi

Global
Pemkot Tokyo Akan Luncurkan Aplikasi Kencan untuk Bantu Warga Dapat Jodoh

Pemkot Tokyo Akan Luncurkan Aplikasi Kencan untuk Bantu Warga Dapat Jodoh

Global
Media Asing Soroti Keputusan Indonesia Beri Izin Ormas Kelola Tambang

Media Asing Soroti Keputusan Indonesia Beri Izin Ormas Kelola Tambang

Global
Misteri Si Manusia Tank (Tank Man) Dalam Peristiwa Tiananmen

Misteri Si Manusia Tank (Tank Man) Dalam Peristiwa Tiananmen

Internasional
Rangkuman Hari Ke-832 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Fokus ke Donetsk | Ceko Akhiri Ketergantungan Minyak Rusia

Rangkuman Hari Ke-832 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Fokus ke Donetsk | Ceko Akhiri Ketergantungan Minyak Rusia

Global
Nasib Pilu Anak-anak di Gaza, Dibayang-bayangi Penyakit Menular dan Trauma Mental...

Nasib Pilu Anak-anak di Gaza, Dibayang-bayangi Penyakit Menular dan Trauma Mental...

Global
Membedah Catatan Laporan Pelanggaran HAM AS oleh China

Membedah Catatan Laporan Pelanggaran HAM AS oleh China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke