Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

AS Khawatirkan Serangan di Rafah, Israel Bakal Mempertimbangkannya

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Israel berencana menyerang Kota Rafah yang padat penduduk. Namun sekutunya, Amerika Serikat (AS) mengkhawatirkan tindakan tersebut.

Pasalnya, Rafah kini menjadi tempat berlindung bagi para pengungsi Palestina akibat perang Israel-Hamas.

Ketegangan kedua belah pihak meningkat, terlebih ketika AS pekan lalu menolak untuk memveto seruan gencatan senjata Dewan Keamanan PBB, dan malah abstain, yang memungkinkannya diloloskan seruan gencatan senjata dari DK PBB.

Namun, kedua belah pihak melakukan keterlibatan konstruktif mengenai Rafah selama dua jam pembicaraan dalam konferensi video.

Pembicaraan itu dihadiri oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan, kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

"Pihak AS menyatakan keprihatinannya terhadap berbagai tindakan di Rafah. Pihak Israel setuju untuk mempertimbangkan kekhawatiran ini dan melakukan diskusi lanjutan," tambah pernyataan itu, dikutip dari AFP pada Selasa (2/4/2024).

Sedangkan pihak Israel dipimpin oleh Penasihat Keamanan Nasional Tzachi Hanegbi dan Menteri Urusan Strategis Ron Dermer.

"Diskusi lanjutan akan mencakup pertemuan tatap muka pada awal minggu depan," tambah pernyataan itu.

Israel telah setuju untuk mengirim delegasi ke Washington untuk berdiskusi mengenai rencana Rafah, namun membatalkan perjalanan tersebut setelah Amerika Serikat pekan lalu menolak untuk memveto seruan gencatan senjata Dewan Keamanan PBB.

Sementara Wakil Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh mengatakan kepada wartawan bahwa tujuan pertemuan hari Senin itu sama dengan tujuan kunjungan delegasi yang dibatalkan sebelumnya.

Tujuannya adalah memahami apa rencana mereka untuk segala jenis operasi di Rafah.

"Selain itu juga untuk memahami bagaimana mereka akan memindahkan atau melakukan operasi dengan populasi yang sangat padat di sana, lebih dari satu juta orang," terang Singh kepada wartawan.

https://www.kompas.com/global/read/2024/04/02/085234170/as-khawatirkan-serangan-di-rafah-israel-bakal-mempertimbangkannya

Terkini Lainnya

Kekerasan Anak dalam Konflik Dunia Capai Tingkat Ekstrem, Khususnya Israel

Kekerasan Anak dalam Konflik Dunia Capai Tingkat Ekstrem, Khususnya Israel

Global
Invasi Rusia ke Ukraina Menimbulkan Emisi Karbon yang Besar

Invasi Rusia ke Ukraina Menimbulkan Emisi Karbon yang Besar

Internasional
Rangkuman Hari Ke-841 Serangan Rusia ke Ukraina: Komitmen Keamanan Biden-Zelensky | Bank Rusia Kehabisan Mata Uang Asing

Rangkuman Hari Ke-841 Serangan Rusia ke Ukraina: Komitmen Keamanan Biden-Zelensky | Bank Rusia Kehabisan Mata Uang Asing

Global
Tank-tank Israel Terus Menembus Rafah, Warga Palestina Tak Henti Melarikan Diri

Tank-tank Israel Terus Menembus Rafah, Warga Palestina Tak Henti Melarikan Diri

Global
Inilah Poin-poin Perdebatan dalam Negosiasi Gencatan Senjata Israel-Hamas

Inilah Poin-poin Perdebatan dalam Negosiasi Gencatan Senjata Israel-Hamas

Internasional
Tentara Israel Lakukan 5.698 Pelanggaran Berat pada Anak-anak

Tentara Israel Lakukan 5.698 Pelanggaran Berat pada Anak-anak

Global
Hezbollah Luncurkan Roket dan Drone Langsung ke Pangkalan Militer Israel

Hezbollah Luncurkan Roket dan Drone Langsung ke Pangkalan Militer Israel

Global
 [POPULER GLOBAL] 2.600 Polisi KTT G7 Berjejal Tidur di Kapal Rusak | Warga Gaza Bandingkan Kondisi dengan Hamas

[POPULER GLOBAL] 2.600 Polisi KTT G7 Berjejal Tidur di Kapal Rusak | Warga Gaza Bandingkan Kondisi dengan Hamas

Global
Isi Bantal Leher dengan Barang demi Hindari Biaya Bagasi, Penumpang Ini Dilarang Terbang

Isi Bantal Leher dengan Barang demi Hindari Biaya Bagasi, Penumpang Ini Dilarang Terbang

Global
Warga Gaza Kritik Pemimpin Hamas, Ingin Perang Segera Usai

Warga Gaza Kritik Pemimpin Hamas, Ingin Perang Segera Usai

Global
Wanita Jepang Siapkan Makan Sebulan untuk Suaminya Sebelum Melahirkan

Wanita Jepang Siapkan Makan Sebulan untuk Suaminya Sebelum Melahirkan

Global
Houthi Gunakan Drone Perahu untuk Serang Kapal Komersial

Houthi Gunakan Drone Perahu untuk Serang Kapal Komersial

Global
Tinggal 20 Persen Pohon Sehat di Jerman, Indonesia Bagaimana?

Tinggal 20 Persen Pohon Sehat di Jerman, Indonesia Bagaimana?

Global
Selesaikan Wajib Militer, Jin BTS Langsung Bawakan Hit KPop 'Dynamite'

Selesaikan Wajib Militer, Jin BTS Langsung Bawakan Hit KPop "Dynamite"

Global
Ada Penyiksa dan Pembunuh di Antara Pasukan Penjaga Perdamaian PBB

Ada Penyiksa dan Pembunuh di Antara Pasukan Penjaga Perdamaian PBB

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke