Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Saat Para Petani Mulai Blokade Jalan Raya di Paris...

PARIS, KOMPAS.com - Para petani Perancis mulai memblokade jalan raya utama di seputar ibu kota Paris pada Senin (29/1/2024).

Mereka mengancam akan memblokade ibu kota dalam kebuntuan yang semakin intensif dengan pemerintah terkait kondisi kerja.

Dalam beberapa minggu terakhir telah terjadi banyak protes di negara penghasil pertanian terbesar di Uni Eropa ini oleh para petani.

Para petani marah atas pendapatan, birokrasi, dan kebijakan lingkungan yang mereka katakan telah merusak kemampuan mereka untuk bersaing dengan negara-negara yang tidak terlalu ketat.

AFP melaporkan, para petani yang memprotes mulai memblokade jalan raya pada pukul 14.00 waktu setempat (pukul 20.00 WIB), dimulai dengan A13 di sebelah barat ibu kota, dan A4 di sebelah timur.

Para petani mengatakan, tujuan mereka adalah mendirikan delapan titik kemacetan di jalan-jalan utama menuju Paris.

"Kami butuh jawaban," kata Karine Duc, seorang petani di bagian barat daya Lot-et-Garonne, saat ia bergabung dengan konvoi traktor menuju Paris.

"Ini adalah pertempuran terakhir untuk pertanian. Ini adalah masalah bertahan hidup," katanya kepada AFP.

Sebuah spanduk di sebuah traktor dalam konvoi itu bertuliskan, "Kami tidak akan mati dalam kesunyian."

15.000 polisi dikerahkan

Sebagai tanggapan, pemerintah memerintahkan pengerahan 15.000 polisi dan gendarme.

Menteri Dalam Negeri Perancis Gerald Darmanin mengatakan kepada pasukan keamanan untuk menahan diri. Namun, ia juga memperingatkan para petani untuk tidak mengganggu tempat-tempat strategis.

"Kami tidak akan membiarkan gedung-gedung pemerintah atau kantor pajak atau supermarket dirusak atau truk-truk yang mengangkut produk-produk asing dihentikan. Jelas, hal itu tidak dapat diterima," katanya.

Darmanin menyebutkan bahwa protes-protes tersebut juga tidak boleh memengaruhi bandara Charles de Gaulle dan Orly di Paris, atau pasar grosir internasional Rungis di sebelah selatan kota.

Kendaraan polisi lapis baja dikerahkan ke Rungis pada Senin setelah beberapa petani mengancam untuk "mendudukinya".

Darmanin mengatakan, polisi dan gendarme juga diperintahkan untuk mencegah masuknya massa ke dalam kota Paris, 

Pemerintah telah berusaha menjaga agar ketidakpuasan di kalangan petani tidak menyebar menjelang pemilihan Parlemen Eropa pada bulan Juni yang dipandang sebagai ujian utama bagi pemerintahan Presiden Emmanuel Macron.

Macron dilaporkan telah mengadakan pertemuan dengan beberapa menteri pada Senin sore untuk membahas situasi ini.

Dalam sebuah kunjungan ke sebuah peternakan pada Minggu (28/1/2024), Perdana Menteri Perancis Gabriel Attal berusaha lagi untuk mengatasi kekhawatiran para petani, setelah serangkaian konsesi yang diumumkan pada Jumat (26/1/2024) gagal meredakan krisis.

"Saya ingin kita mengklarifikasi berbagai hal dan melihat langkah-langkah tambahan apa yang dapat kita ambil," katanya.

https://www.kompas.com/global/read/2024/01/29/214502070/saat-para-petani-mulai-blokade-jalan-raya-di-paris

Terkini Lainnya

Ketika Korea Utara dan Korea Selatan Adu Propaganda dengan Balon...

Ketika Korea Utara dan Korea Selatan Adu Propaganda dengan Balon...

Global
Denmark Tarik Merek Mi Instan dari Korea Selatan karena Terlalu Pedas

Denmark Tarik Merek Mi Instan dari Korea Selatan karena Terlalu Pedas

Global
Asia Catat Jumlah Kematian Dini Tertinggi di Dunia Akibat Polusi Udara

Asia Catat Jumlah Kematian Dini Tertinggi di Dunia Akibat Polusi Udara

Global
 Unik, Buku tentang Pelarangan Buku Dilarang di Sekolah Florida

Unik, Buku tentang Pelarangan Buku Dilarang di Sekolah Florida

Global
Kesal Dipecat, Karyawan Hapus Server Perusahaan Hingga Rugi Rp 11 Miliar

Kesal Dipecat, Karyawan Hapus Server Perusahaan Hingga Rugi Rp 11 Miliar

Global
90 Proyektil Ditembakkan dari Lebanon Usai Israel Tewaskan Komandan Senior Hezbollah

90 Proyektil Ditembakkan dari Lebanon Usai Israel Tewaskan Komandan Senior Hezbollah

Global
Hunter Biden Dinyatakan Bersalah, Apa Dampaknya bagi Joe Biden?

Hunter Biden Dinyatakan Bersalah, Apa Dampaknya bagi Joe Biden?

Internasional
Kebakaran di Gedung Perumahan Pekerja Kuwait, 41 Orang Tewas

Kebakaran di Gedung Perumahan Pekerja Kuwait, 41 Orang Tewas

Global
Skandal AI Sekolah Victoria, 50 Foto Siswi Direkayasa Tak Senonoh

Skandal AI Sekolah Victoria, 50 Foto Siswi Direkayasa Tak Senonoh

Global
AS Evaluasi Respons Hamas yang Minta Penghentian Perang Sepenuhnya

AS Evaluasi Respons Hamas yang Minta Penghentian Perang Sepenuhnya

Global
Ukraina Jatuhkan 24 Drone dan 6 Rudal Rusia, Beberapa Sasar Kyiv

Ukraina Jatuhkan 24 Drone dan 6 Rudal Rusia, Beberapa Sasar Kyiv

Global
Berbagai Cara Rusia Pakai Jalur Rahasia untuk Dapatkan Barang Impor

Berbagai Cara Rusia Pakai Jalur Rahasia untuk Dapatkan Barang Impor

Internasional
Diprotes Tetangga, Apartemen di Jepang Dirobohkan karena Halangi Pemandangan Gunung Fuji

Diprotes Tetangga, Apartemen di Jepang Dirobohkan karena Halangi Pemandangan Gunung Fuji

Global
'Spider-Man' Polandia Ditangkap di Argentina Saat Panjat Gedung 30 Lantai

"Spider-Man" Polandia Ditangkap di Argentina Saat Panjat Gedung 30 Lantai

Global
Bocoran Percakapan yang Diklaim dari Pemimpin Hamas Sebut Kematian Warga Sipil adalah 'Pengorbanan yang Perlu'

Bocoran Percakapan yang Diklaim dari Pemimpin Hamas Sebut Kematian Warga Sipil adalah "Pengorbanan yang Perlu"

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke