Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Eksekusi Gas Nitrogen Pertama di AS Apakah Berjalan Sesuai Harapan?

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Narapidana, Kenneth Smith (58) dinyatakan meninggal pukul 21.25 ET pada Kamis (25/1/2024) di Lembaga Pemasyarakatan William C. Holman di Atmore, Alabama Amerika Serikat (AS).

Terpidana mati Smith menjadi yang pertama di AS dieksekusi dengan gas nitrogen. Namun, apakah eksekusi tersebut berjalan sesuai harapan?

Dikutip dari ABC News pada Sabtu (27/1/2024), Jaksa Agung Alabama mengatakan pada hari Jumat bahwa gas nitrogen kini jadi metode eksekusi yang terbukti bagus.

Ia yakin akan ada lebih banyak eksekusi serupa yang bakal dilakukan setelah eksekusi pertama di AS tersebut dilakukan.

"Apa yang terjadi tadi malam adalah hal yang wajar," kata Jaksa Agung Steve Marshall dalam konferensi pers hari Jumat.

"Dan sekarang saya menduga banyak negara bagian akan mengikuti jejak ini. Sampai tadi malam, hipoksia nitrogen sebagai metode eksekusi bukan lagi metode yang belum teruji. Ini adalah metode yang sudah terbukti. Ini adalah metode yang akhirnya dipilih oleh Kenny Smith," terangnya.

Hanya saja, ada kritik bahwa eksekusi tersebut bukanlah kematian yang manusiawi dan tidak menimbulkan rasa sakit seperti yang dikatakan oleh para pejabat di pengadilan sebelumnya.

Di mana orang tersebut kehilangan kesadaran dalam beberapa detik setelah menghirup nitrogen dan meninggal dalam beberapa menit.

Tapi sebaliknya, eksekusi tersebut memakan waktu sekitar 22 menit sejak tirai ruang menonton dibuka dan ditutup, menurut Associated Press, selama waktu tersebut Smith dilaporkan kejang-kejang di brankar.

Setidaknya selama dua menit sebelum dia mulai bernapas berat dan akhirnya meninggal.

Hipoksia nitrogen adalah istilah ketika gas nitrogen yang dihirup cukup banyak sehingga membuat tubuh kehilangan oksigen. Dalam hal ini, sengaja dilakukan, sebagai cara eksekusi.

Protokol di Alabama menyerukan agar narapidana diikat ke brankar dan dipasangi masker yang dihubungkan ke tabung pernapasan yang memberikan 100 persen nitrogen murni kepada narapidana sampai mereka meninggal.

Smith dan pengacaranya berpendapat bahwa kematian karena gas nitrogen adalah hukuman yang kejam dan tidak biasa berdasarkan Konstitusi AS.

Namun para pejabat Alabama mengatakan hipoksia nitrogen adalah metode yang disarankan Smith sendiri ketika dia berpendapat bahwa suntikan mematikan tidak konstitusional.

Selama konferensi pers, Marshall menolak kritik bahwa eksekusi berlangsung berbeda dari apa yang telah dijelaskan oleh para pejabat sebelumnya.

"Eksekusi tadi malam sama sekali tidak bertentangan dengan apa pun yang kami ajukan, namun sebenarnya sepenuhnya konsisten," kata Marshall.

"Tidak ada waktu tertentu yang dapat kami identifikasi kapan nitrogen mulai mengalir, sehingga tidak ada yang dapat mengidentifikasi waktu tersebut. Namun kami percaya bahwa hal ini tidak hanya dilaksanakan secara konstitusional, tapi sepenuhnya konsisten dengan rencana sejak awal," jelasnya.

Marshall juga mengatakan bahwa 43 terpidana mati lainnya di Alabama telah memilih hipoksia nitrogen sebagai metode eksekusi mereka.

Selain itu, metode ini kemungkinan akan digunakan dalam lebih banyak eksekusi berikutnya di negara bagian AS tersebut.

Diketahui, Smith yang dijatuhi hukuman mati karena perannya dalam pembunuhan istri seorang pemuka agama pada tahun 1988, awalnya dijadwalkan akan dieksekusi melalui suntikan mematikan pada November 2022.

Namun, setelah beberapa kali mencoba, para pejabat tidak dapat menemukan pembuluh darahnya ketika memasang jalur intravena dan terpaksa menunda eksekusi.

https://www.kompas.com/global/read/2024/01/28/142551870/eksekusi-gas-nitrogen-pertama-di-as-apakah-berjalan-sesuai-harapan

Terkini Lainnya

Proporsi Perempuan dan Anak-anak Palestina Yang Terbunuh Dilaporkan Menurun

Proporsi Perempuan dan Anak-anak Palestina Yang Terbunuh Dilaporkan Menurun

Global
Akibat Perang Dunia II, Buku Ini Telat 84 Tahun Dikembalikan ke Perpustakaan

Akibat Perang Dunia II, Buku Ini Telat 84 Tahun Dikembalikan ke Perpustakaan

Global
Rencana Larangan Merokok di Liverpool pada 2030 Tuai Reaksi Keras

Rencana Larangan Merokok di Liverpool pada 2030 Tuai Reaksi Keras

Global
4 Mayat, 1 Kerangka, dan 11 Ton Sampah Dibersihkan dari Gunung Everest

4 Mayat, 1 Kerangka, dan 11 Ton Sampah Dibersihkan dari Gunung Everest

Global
Korsel Waspada Korut Terbangkan Balon Isi Sampah Lagi Saat Akhir Pekan

Korsel Waspada Korut Terbangkan Balon Isi Sampah Lagi Saat Akhir Pekan

Global
Gara-gara Dapat Nilai Jelek, Anak Ini Ditinggal Ibunya di Jalan Raya

Gara-gara Dapat Nilai Jelek, Anak Ini Ditinggal Ibunya di Jalan Raya

Global
Kalah Gugatan, McDonald's Harus Ganti Nama Chicken Big Mac di Eropa

Kalah Gugatan, McDonald's Harus Ganti Nama Chicken Big Mac di Eropa

Global
Rangkuman Hari Ke-835 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Penuhi Kriteria Gabung UE | Rusia Anggap Perancis Siap Ikut Perang

Rangkuman Hari Ke-835 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Penuhi Kriteria Gabung UE | Rusia Anggap Perancis Siap Ikut Perang

Global
Anak Usia 2,5 Tahun di Australia Positif Flu Burung H5N1, Sempat Masuk ICU

Anak Usia 2,5 Tahun di Australia Positif Flu Burung H5N1, Sempat Masuk ICU

Global
Serangan Israel Tewaskan Wali Kota Nuseirat Gaza Saat Cek Pompa Air untuk Penduduk

Serangan Israel Tewaskan Wali Kota Nuseirat Gaza Saat Cek Pompa Air untuk Penduduk

Global
Muncul Laporan Benny Gantz Akan Umumkan Mundur dari Kabinet Perang Israel

Muncul Laporan Benny Gantz Akan Umumkan Mundur dari Kabinet Perang Israel

Global
PBB Masukkan Israel ke Daftar Pelaku Pelanggaran terhadap Anak-anak

PBB Masukkan Israel ke Daftar Pelaku Pelanggaran terhadap Anak-anak

Global
Lagi, Israel Serang Sekolah yang Dikelola UNRWA di Gaza

Lagi, Israel Serang Sekolah yang Dikelola UNRWA di Gaza

Global
PM Denmark Frederiksen Dipukul Seorang Pria di Kultorvet Kopenhagen

PM Denmark Frederiksen Dipukul Seorang Pria di Kultorvet Kopenhagen

Global
[POPULER GLOBAL] Wukuf di Arafah 16 Juni | Youtuber Tembaki Lamborghini

[POPULER GLOBAL] Wukuf di Arafah 16 Juni | Youtuber Tembaki Lamborghini

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke