Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ukraina Klaim Tak Akan Ledakkan Bom Tandan di Rusia

Dia mengatakan bom akan membantu membebaskan wilayah Ukraina.

Meski begitu dia berjanji amunisi tidak akan digunakan di Rusia.

Dilansir dari Reuters, AS mengumumkan pada hari Jumat (7/7/2023) bahwa mereka akan memasok Ukraina dengan munisi tandan yang dilarang secara luas untuk serangan balasannya terhadap pasukan pendudukan Rusia.

Reznikov mengatakan amunisi itu akan membantu menyelamatkan nyawa tentara Ukraina, menambahkan Ukraina akan menyimpan catatan ketat penggunaan mereka dan bertukar informasi dengan mitranya.

"Posisi kami sederhana. Kami perlu membebaskan wilayah kami yang diduduki sementara dan menyelamatkan nyawa rakyat kami," tulis Reznikov di Twitter.

"Ukraina akan menggunakan amunisi ini hanya untuk deokupasi wilayah kami yang diakui secara internasional. Amunisi ini tidak akan digunakan di wilayah Rusia yang diakui secara resmi," tambahnya.

Aunisi tandan dilarang oleh lebih dari 100 negara. Bom biasanya melepaskan sejumlah besar bom kecil yang dapat membunuh tanpa pandang bulu di area yang luas.

Bom yang gagal meledak menimbulkan bahaya selama beberapa dekade.

Moskwa kembali mengkritik keputusan AS pada hari Sabtu (8/7/2023), menggambarkannya sebagai contoh mengerikan dari sikap anti-Rusia Washington.

"Senjata ajaib lain, yang Washington dan Kyiv andalkan tanpa mempertimbangkan konsekuensi seriusnya, sama sekali tidak akan mempengaruhi jalannya operasi militer khusus, tujuan dan sasaran yang akan tercapai sepenuhnya," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova.

Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional Presiden AS Joe Biden, pada hari Jumat meminta untuk memberikan senjata ke Ukraina untuk merebut kembali wilayah yang direbut sejak Rusia menginvasi pada Februari 2022.

"Kami menyadari bahwa munisi tandan menimbulkan risiko bahaya sipil dari persenjataan yang tidak meledak," kata Sullivan kepada wartawan.

"Tetapi ada juga risiko besar kerusakan sipil jika pasukan dan tank Rusia menggulingkan posisi Ukraina dan mengambil lebih banyak wilayah lalu menaklukkan lebih banyak warga sipil Ukraina karena Ukraina tidak memiliki cukup artileri," katanya.

https://www.kompas.com/global/read/2023/07/09/083000370/ukraina-klaim-tak-akan-ledakkan-bom-tandan-di-rusia

Terkini Lainnya

Pantai Pulau Sentosa Singapura Ditutup karena Ada Tumpahan Minyak

Pantai Pulau Sentosa Singapura Ditutup karena Ada Tumpahan Minyak

Global
China Akan Ambil Panda Wang Wang dan Fu Ni dari Kebun Binatang Adelaide Australia, tapi...

China Akan Ambil Panda Wang Wang dan Fu Ni dari Kebun Binatang Adelaide Australia, tapi...

Global
Rangkuman Hari Ke-843 Serangan Rusia ke Ukraina: KTT Swiss Dimulai | Kamala Harris Umumkan Bantuan Rp 24,7 Triliun

Rangkuman Hari Ke-843 Serangan Rusia ke Ukraina: KTT Swiss Dimulai | Kamala Harris Umumkan Bantuan Rp 24,7 Triliun

Global
Khotbah Arafah Diterjemahkan ke 20 Bahasa dan Didengar 1 Miliar Orang, Apa Isinya?

Khotbah Arafah Diterjemahkan ke 20 Bahasa dan Didengar 1 Miliar Orang, Apa Isinya?

Global
Usai Wukuf di Arafah, Jemaah Haji Bermalam di Muzdalifah, Arab Saudi Pastikan Kelancaran

Usai Wukuf di Arafah, Jemaah Haji Bermalam di Muzdalifah, Arab Saudi Pastikan Kelancaran

Global
Israel Akui 8 Lagi Tentaranya Tewas di Gaza

Israel Akui 8 Lagi Tentaranya Tewas di Gaza

Global
Warga Gaza Sambut Idul Adha 2024 dengan Rasa Lapar dan Penderitaan...

Warga Gaza Sambut Idul Adha 2024 dengan Rasa Lapar dan Penderitaan...

Global
[UNIK GLOBAL] Heboh Mantan Karyawan Hapus Server Perusahaan | Hewan Misterius Muncul Saat Pelantikan Pejabat India

[UNIK GLOBAL] Heboh Mantan Karyawan Hapus Server Perusahaan | Hewan Misterius Muncul Saat Pelantikan Pejabat India

Global
Biden dan Trump Sepakati Aturan Debat Pertama Pilpres AS 2024, Termasuk Tak Boleh Bawa Catatan

Biden dan Trump Sepakati Aturan Debat Pertama Pilpres AS 2024, Termasuk Tak Boleh Bawa Catatan

Global
1,5 Juta Jemaah Haji Menuju Padang Arafah untuk Wukuf di Tengah Cuaca Ekstrem

1,5 Juta Jemaah Haji Menuju Padang Arafah untuk Wukuf di Tengah Cuaca Ekstrem

Global
Jet Tempur Swedia Cegat Pesawat Militer Rusia yang Langgar Wilayah Udara

Jet Tempur Swedia Cegat Pesawat Militer Rusia yang Langgar Wilayah Udara

Global
Kamal Ismail, Arsitek yang Tolak Dibayar Usai Perluas Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

Kamal Ismail, Arsitek yang Tolak Dibayar Usai Perluas Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

Global
Penampilan Publik Perdana Kate Middleton sejak Didiagnosis Kanker

Penampilan Publik Perdana Kate Middleton sejak Didiagnosis Kanker

Global
Pejabat Hamas: Tak Ada yang Tahu Berapa Banyak Sandera Israel yang Masih Hidup

Pejabat Hamas: Tak Ada yang Tahu Berapa Banyak Sandera Israel yang Masih Hidup

Internasional
Tzav 9, Kelompok Warga Israel yang Rutin Blokir, Jarah, dan Bakar Bantuan untuk Gaza

Tzav 9, Kelompok Warga Israel yang Rutin Blokir, Jarah, dan Bakar Bantuan untuk Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke