Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

China Mengaku Menyesal atas Terjadinya Perang Ukraina

Hal ini disampaikan ahli strategi Tentara Pembebasan Rakyat di sela-sela dialog pertahanan Shangri-La yang baru saja selesai di Singapura.

Dilansir dari South China Morning Post, Letnan Jenderal He Lei menekankan bahwa Beijing tidak mengharapkan perang, yang dimulai ketika Rusia menginvasi tetangganya pada Februari tahun lalu.

"China sangat cemas dan menyesal karena sejauh ini kami belum melihat fajar perdamaian," katanya, seraya menambahkan Beijing percaya bahwa negosiasi adalah satu-satunya solusi untuk mengakhiri perang.

Dia mempertanyakan apakah Amerika Serikat mendukung perdamaian atau perang, menambahkan bahwa tindakan Washington saat ini akan memperpanjang konflik.

"Saya ingin bertanya apakah AS benar-benar menginginkan perdamaian? Jika Anda (AS) benar-benar ingin menjadi tangan hitam di belakang layar, atau Anda serius ingin menjadi teman yang membawa perdamaian?" ujarnya.

Pernyataannya konsisten dengan komentar yang dibuat oleh Li Hui, utusan khusus China untuk urusan Eurasia.

Dia mengatakan setelah menyelesaikan tur 12 hari di Eropa bulan lalu dia merasa agak sulit untuk membuat semua pihak duduk bersama di meja negosiasi.

Dia, mantan wakil presiden Akademi Ilmu Militer PLA yang memimpin delegasi China ke Dialog Shangri-La pada 2017 dan 2018, membantah laporan media bahwa Beijing ingin membujuk Ukraina untuk menyerahkan wilayah ke Rusia sebagai harga perdamaian.

"Sikap kami konsisten. Kami bersikeras bahwa keamanan dan kedaulatan teritorial semua pihak harus dihormati. Tidak ada negara yang dapat melanggar keamanan negara lain untuk keamanan nasionalnya sendiri," katanya sembari mengkritik NATO karena menggunakan perang untuk menekan dan mengisolasi Rusia.

"AS memperlakukan Ukraina seperti umpan meriam dalam perjuangannya melawan Rusia, sehingga akan ada satu pesaing dan saingan strategis yang berkurang jika Moskwa kalah perang," tambahnya.

Zhou Chenming, seorang peneliti di think tank sains dan teknologi militer Yuan Wang yang berbasis di Beijing, mengatakan Beijing terkejut bahwa Ukraina telah melakukan perlawanan yang keras terutama setelah kehilangan Krimea ke Rusia delapan tahun lalu.

“Memang, China tidak menyangka Ukraina bisa begitu berani untuk berperang melawan pasukan Rusia yang kuat begitu lama,” kata Zhou, menambahkan bahwa dia mengharapkan perang berlanjut sampai kedua belah pihak kelelahan.

https://www.kompas.com/global/read/2023/06/15/203000770/china-mengaku-menyesal-atas-terjadinya-perang-ukraina

Terkini Lainnya

Ketika Korea Utara dan Korea Selatan Adu Propaganda dengan Balon...

Ketika Korea Utara dan Korea Selatan Adu Propaganda dengan Balon...

Global
Denmark Tarik Merek Mi Instan dari Korea Selatan karena Terlalu Pedas

Denmark Tarik Merek Mi Instan dari Korea Selatan karena Terlalu Pedas

Global
Asia Catat Jumlah Kematian Dini Tertinggi di Dunia Akibat Polusi Udara

Asia Catat Jumlah Kematian Dini Tertinggi di Dunia Akibat Polusi Udara

Global
 Unik, Buku tentang Pelarangan Buku Dilarang di Sekolah Florida

Unik, Buku tentang Pelarangan Buku Dilarang di Sekolah Florida

Global
Kesal Dipecat, Karyawan Hapus Server Perusahaan Hingga Rugi Rp 11 Miliar

Kesal Dipecat, Karyawan Hapus Server Perusahaan Hingga Rugi Rp 11 Miliar

Global
90 Proyektil Ditembakkan dari Lebanon Usai Israel Tewaskan Komandan Senior Hezbollah

90 Proyektil Ditembakkan dari Lebanon Usai Israel Tewaskan Komandan Senior Hezbollah

Global
Hunter Biden Dinyatakan Bersalah, Apa Dampaknya bagi Joe Biden?

Hunter Biden Dinyatakan Bersalah, Apa Dampaknya bagi Joe Biden?

Internasional
Kebakaran di Gedung Perumahan Pekerja Kuwait, 41 Orang Tewas

Kebakaran di Gedung Perumahan Pekerja Kuwait, 41 Orang Tewas

Global
Skandal AI Sekolah Victoria, 50 Foto Siswi Direkayasa Tak Senonoh

Skandal AI Sekolah Victoria, 50 Foto Siswi Direkayasa Tak Senonoh

Global
AS Evaluasi Respons Hamas yang Minta Penghentian Perang Sepenuhnya

AS Evaluasi Respons Hamas yang Minta Penghentian Perang Sepenuhnya

Global
Ukraina Jatuhkan 24 Drone dan 6 Rudal Rusia, Beberapa Sasar Kyiv

Ukraina Jatuhkan 24 Drone dan 6 Rudal Rusia, Beberapa Sasar Kyiv

Global
Berbagai Cara Rusia Pakai Jalur Rahasia untuk Dapatkan Barang Impor

Berbagai Cara Rusia Pakai Jalur Rahasia untuk Dapatkan Barang Impor

Internasional
Diprotes Tetangga, Apartemen di Jepang Dirobohkan karena Halangi Pemandangan Gunung Fuji

Diprotes Tetangga, Apartemen di Jepang Dirobohkan karena Halangi Pemandangan Gunung Fuji

Global
'Spider-Man' Polandia Ditangkap di Argentina Saat Panjat Gedung 30 Lantai

"Spider-Man" Polandia Ditangkap di Argentina Saat Panjat Gedung 30 Lantai

Global
Bocoran Percakapan yang Diklaim dari Pemimpin Hamas Sebut Kematian Warga Sipil adalah 'Pengorbanan yang Perlu'

Bocoran Percakapan yang Diklaim dari Pemimpin Hamas Sebut Kematian Warga Sipil adalah "Pengorbanan yang Perlu"

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke