Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gereja Ortodoks Ukraina untuk Pertama Kalinya Tak Ikut Tradisi Natal Rusia

Dilansir dari UPI, Gereja Ortodoks Ukraina didirikan pada 2018, lalu berpisah dari Gereja Ortodoks Ukraina, yang sangat dekat dengan Rusia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mempertimbangkan untuk melarang geraja ortodoks karena hubungannya dengan Rusia dalam beberapa pekan terakhir.

Perayaan Natal di Ukraina biasanya mengikuti tradisi Timur, dimulai pada 6 Januari, yang dianggap sebagai Malam Natal.

Pesta Malam Natal menampilkan 12 hidangan tanpa daging. Mereka yang mengamati akan berpuasa menjelang Hari Natal, selain minum air suci.

Puasa kelahiran 40 hari dimulai enam minggu sebelum Natal. Dengan perayaan pada 25 Desember, pengecualian akan diberikan untuk ikut serta dalam pesta hari itu.

“Kami memberi orang pilihan untuk merayakannya pada hari yang berbeda,” kata Uskup Agung Yevstratiy Zoria dari gereja ortodoks di Kyiv.

"Kami tidak memindahkan hari Natal. Ini akan menjadi hari ibadah tambahan," tambahnya.

Gereja Ortodoks Ukraina memiliki sekitar 7.000 paroki dan lebih dari 60 uskup, yang memiliki pilihan untuk merayakan Natal pada 25 Desember, tetapi itu tidak diwajibkan.

“Bagi sebagian besar uskup gereja, kalender bukanlah masalah iman yang dogmatis,” kata Uskup Agung Fedir, kepala departemen pemuda gereja kepada Christianity Today.

“Terutama setelah agresi besar-besaran Rusia, ada keinginan untuk menjadi bagian dari keluarga gereja Barat. Jika kita ingin bertahan sebagai sebuah bangsa, kita harus melepaskan diri dari Rusia. Tidak hanya secara politik dan fisik, tetapi juga secara spiritual," tambahnya.

https://www.kompas.com/global/read/2022/12/22/143000770/gereja-ortodoks-ukraina-untuk-pertama-kalinya-tak-ikut-tradisi-natal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke