Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Li Qiang Jadi Kandidat PM China Gantikan Li Keqiang, Orang Dekat Xi Jinping

BEIJING, KOMPAS.com - Li Qiang dilaporkan berada di jalur untuk menjadi perdana menteri (PM) China berikutnya setelah Presiden Xi Jinping meluncurkan badan pemerintahan baru yang penuh dengan loyalisnya.

Xi Jinping telah terpilih kembali menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Komunis China yang ketiga kalinya pada Minggu (23/10/2022).

Dalam kesempatan tersebut, Xi juga membawa tujuh nama petinggi Partai Komunis China yang tergabung dalam Komite Tetap Politbiro.

Empat di antaranya merupakan orang dekat Xi Jinping, termasuk di antaranya Li Qiang.

Li Qiang adalah petinggi partai komunis Shanghai.

Dia diangkat ke posisi No. 2 di Komite Tetap tujuh orang pada Minggu, menempatkannya di jalur untuk mengambil alih peran manajemen ekonomi.

PM China Li Keqiang saat ini dilaporkan akan mengundurkan diri pada Maret 2023 setelah menjabat dua periode.

Presiden Kamar Dagang Uni Eropa di China, Joerg Wuttke, berpendapat kurang sreg dengan kemungkinan Li Qiang menjadi PM China.

"Sejujurnya, saya tidak memasukkan dia ke dalam daftar saya," kata Joerg Wuttke, dikutip dari Reuters.

Dia melainkan mengharapkan Hu Chunhua atau Wang Yang yang berpikiran reformasi akan ditunjuk sebagai perdana menteri China berikutnya.

Keduanya dikeluarkan dari Politbiro baru yang beranggotakan 24 orang.

"Yah, tampaknya mereka merasa percaya diri melakukannya dengan cara mereka dan masih harus dilihat apakah itu berhasil," kata Joerg Wuttke.

Sosok Li Qiang
Li Qiang sendiri sempat menjadi sasaran kemarahan di media sosial yang berhasil melewati sensor selama lockdown yang menyebabkan gangguan besar pada ekonomi Shanghai dan menarik kemarahan dari 25 juta penduduknya.

Li juga akan menjadi perdana menteri pertama sejak 1976 yang tidak dipromosikan dari wakil perdana Menteri.

Hal itu dikemukakan Neil Thomas, seorang analis senior untuk China dan Asia Timur Laut di Eurasia Group, di Twitter.

"Tradisi adalah bahwa seseorang yang menjadi perdana menteri harus menjadi wakil perdana menteri sebelumnya. Ini benar-benar bertentangan dengan konvensi partai," kata Willy Lam, rekan senior di Jamestown Foundation, sebuah think tank AS, yang menggambarkan kinerja Li di Shanghai biasa-biasa saja.

"Kami belum melihat Li Qiang memperkenalkan reformasi berorientasi pasar," kata Lam.

Seorang fund manager China yang menolak disebutkan namanya mengatakan sentimen pasar secara umum terhadap jajaran kepemimpinan baru adalah negatif.

"Hampir tidak ada orang di barisan yang memiliki pemahaman mendalam tentang ekonomi," katanya.

Sebagai pejabat tinggi di pusat komersial China dan kota terpadatnya, posisi Li sebagai ketua partai Komunis Shanghai secara tradisional menjadi batu loncatan menuju peran dua teratas dalam struktur kekuasaan China, termasuk bagi Xi Jinping sendiri.

Berasal dari provinsi Zhejiang, Li adalah kepala staf Xi dari 2004 hingga 2007, ketika Xi Jinping menjadi ketua partai di Zhejiang.

Promosi Li menjadi gubernur Shanghai terjadi pada 2013, tahun Xi menjadi presiden. Ini dianggap menjadi tanda bahwa Li telah ditempatkan di jalur oleh Xi untuk dipersiapkan untuk peran yang lebih besar.

Pada 2015, Li menemani Xi dalam kunjungan ke Amerika Serikat untuk bertemu dengan Presiden Barack Obama saat itu.

Di Seattle bersama Xi, Li memberikan pidato yang menyerukan lebih banyak kerja sama antara perusahaan-perusahaan Zhejiang dan AS.

Ketika Xi memecat beberapa pejabat di provinsi Jiangsu sebagai bagian dari pemberantasan korupsi dan membutuhkan seseorang yang dapat dipercaya untuk mengisi kekosongan politik, ia mengirim Li pada 2016, mengangkatnya menjadi ketua partai provinsi.

Selama lockdown Shanghai, Li berulang kali muncul di media pemerintah mengunjungi kompleks perumahan dan rumah sakit.

https://www.kompas.com/global/read/2022/10/23/210100370/li-qiang-jadi-kandidat-pm-china-gantikan-li-keqiang-orang-dekat-xi

Terkini Lainnya

AS Kecam Tindakan Israel Alihkan Dana Palestina Rp 573 Miliar

AS Kecam Tindakan Israel Alihkan Dana Palestina Rp 573 Miliar

Global
Biden dan Zelensky Teken Perjanjian Keamanan yang Mirip dengan Kesepakatan AS-Israel

Biden dan Zelensky Teken Perjanjian Keamanan yang Mirip dengan Kesepakatan AS-Israel

Global
Bryan Sukidi, Siswa Indonesia Peraih Penghargaan Bakat Luar Biasa di AS

Bryan Sukidi, Siswa Indonesia Peraih Penghargaan Bakat Luar Biasa di AS

Global
Kekerasan Anak dalam Konflik Dunia Capai Tingkat Ekstrem, Khususnya Israel

Kekerasan Anak dalam Konflik Dunia Capai Tingkat Ekstrem, Khususnya Israel

Global
Invasi Rusia ke Ukraina Menimbulkan Emisi Karbon yang Besar

Invasi Rusia ke Ukraina Menimbulkan Emisi Karbon yang Besar

Internasional
Rangkuman Hari Ke-841 Serangan Rusia ke Ukraina: Komitmen Keamanan Biden-Zelensky | Bank Rusia Kehabisan Mata Uang Asing

Rangkuman Hari Ke-841 Serangan Rusia ke Ukraina: Komitmen Keamanan Biden-Zelensky | Bank Rusia Kehabisan Mata Uang Asing

Global
Tank-tank Israel Terus Menembus Rafah, Warga Palestina Tak Henti Melarikan Diri

Tank-tank Israel Terus Menembus Rafah, Warga Palestina Tak Henti Melarikan Diri

Global
Inilah Poin-poin Perdebatan dalam Negosiasi Gencatan Senjata Israel-Hamas

Inilah Poin-poin Perdebatan dalam Negosiasi Gencatan Senjata Israel-Hamas

Internasional
Tentara Israel Lakukan 5.698 Pelanggaran Berat pada Anak-anak

Tentara Israel Lakukan 5.698 Pelanggaran Berat pada Anak-anak

Global
Hezbollah Luncurkan Roket dan Drone Langsung ke Pangkalan Militer Israel

Hezbollah Luncurkan Roket dan Drone Langsung ke Pangkalan Militer Israel

Global
 [POPULER GLOBAL] 2.600 Polisi KTT G7 Berjejal Tidur di Kapal Rusak | Warga Gaza Bandingkan Kondisi dengan Hamas

[POPULER GLOBAL] 2.600 Polisi KTT G7 Berjejal Tidur di Kapal Rusak | Warga Gaza Bandingkan Kondisi dengan Hamas

Global
Isi Bantal Leher dengan Barang demi Hindari Biaya Bagasi, Penumpang Ini Dilarang Terbang

Isi Bantal Leher dengan Barang demi Hindari Biaya Bagasi, Penumpang Ini Dilarang Terbang

Global
Warga Gaza Kritik Pemimpin Hamas, Ingin Perang Segera Usai

Warga Gaza Kritik Pemimpin Hamas, Ingin Perang Segera Usai

Global
Wanita Jepang Siapkan Makan Sebulan untuk Suaminya Sebelum Melahirkan

Wanita Jepang Siapkan Makan Sebulan untuk Suaminya Sebelum Melahirkan

Global
Houthi Gunakan Drone Perahu untuk Serang Kapal Komersial

Houthi Gunakan Drone Perahu untuk Serang Kapal Komersial

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke