KOMPAS.com – Masih ada banyak hal yang terjadi “mewarnai” perang Rusia-Ukraina hari ke-212 pada Jumat (23/9/2022).
Ini termasuk empat wilayah di Ukraina yang mulai menggelar referendum untuk bergabung dengan Rusia.
Selain itu, ada laporan mengenai kian banyak warga Rusia yang memilih meninggalkan negaranya setelah Presiden Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi parsial.
Untuk lebih lengkapnya, berikut ini rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-212 yang dapat disimak:
1. 4 Wilayah Ukraina Mulai Referendum untuk Gabung Rusia
Sebanyak empat wilayah Ukraina yang dikuasai pasukan Moskwa memulai referendum untuk bergabung dengan Rusia pada Jumat.
Pemungutan suara ini akan menentukan apakah keempat wilayah tersebut yaitu Donetsk dan Luhansk di timur, serta Kherson dan Zaporizhzhia di selatan akan masuk ke Rusia.
Ukraina dan para sekutu Barat mengecam referendum ini sebagai perampasan tanah yang melanggar hukum.
Baca selengkapnya di sini
2. Orang Rusia Masih Banyak yang Pergi, Perbatasan Finlandia Sibuk
Lalu lintas penyeberangan di perbatasan selatan Finlandia dengan Rusia dilaporkan masih sibuk pada Jumat.
Bahkan, jumlah orang Rusia yang menyeberang ke Finlandia meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan sepekan sebelumnya. Laporan tersebut disampaikan Dinas Penjaga Perbatasan Finlandia.
Setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi parsial, banyak warga Rusia berbondong-bondong meninggalkan negara tersebut.
Baca selengkapnya di sini
3. Menlu Rusia Terus Membela Diri atas Serangan di Ukraina, Ogah Dengar Kecaman
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov membela serangan negaranya di Ukraina di hadapan Dewan Keamanan PBB pada Kamis (22/9/2022).
Hal ini disampaikan Lavrov ketika PBB memperingatkan Rusia agar tidak mencaplok wilayah Ukraina dan para menteri Barat menyerukan pertanggungjawaban atas kekejaman.
Lavrov hanya berada di ruang dewan untuk menyampaikan pidatonya pada pertemuan 15 anggota badan tersebut.
Baca selengkapnya di sini
4. Beragam Alasan Warga Rusia Hindari Mobilisasi Parsial, Tak Mau Ikut Perang di Ukraina
Bagi kebanyakan lelaki Rusia, keputusan Kremlin memanggil 300.000 tentara cadangan untuk berperang di Ukraina adalah sesuatu yang mengejutkan.
Bagi mereka yang tinggal di kota-kota besar, perang yang telah berlangsung selama tujuh bulan dengan negara tetangga Rusia itu tampak begitu jauh.
Tapi begitu Presiden Vladimir Putin berpidato, perintah itu jadi sangat nyata. Sebab mereka akan dikirim ke medan pertempuran--suatu hal yang tak pernah terbayangkan oleh siapa pun.
Percakapan soal pengiriman tentara cadangan itu langsung meledak disertai kekhawatiran tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Pelbagai rencana dibuat demi menghindari pengiriman ke garis terdepan.
Baca selengkapnya di sini
5. Menlu AS: Dunia Harus Hentikan Ancaman Nuklir Rusia yang Sembrono
Amerika Serikat mendesak negara-negara lain untuk memberi tahu Rusia untuk berhenti membuat ancaman nuklir dan mengakhiri "kengerian" perangnya di Ukraina.
Seruan itu disampaikan AS ketika diplomat top ketiga negara itu berbicar dalam rapat tingkat tinggi Dewan Keamanan PBB pada Kamis (22/9/2022).
Diadakan bersamaan dengan pertemuan tahunan para pemimpin dunia di Majelis Umum PBB, sesi tersebut mengikuti perkembangan yang mencolok dalam perang minggu ini.
Baca selengkapnya di sini
https://www.kompas.com/global/read/2022/09/24/060000270/rangkuman-hari-ke-212-serangan-rusia-ke-ukraina--4-wilayah-ukraina-mulai