Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hotel Hayat Mogadishu Dikepung Kelompok Bersenjata Afiliasi Al Qaeda Selama 30 Jam, Tewaskan Warga Sipil

MOGADISHU, KOMPAS.com - Hotel Hayat Mogadishu dikepung oleh kelompok bersenjata yang berafiliasi dengan Al Qaeda, hingga menewaskan belasan orang dan mencederai puluhan lainnya.

Kantor berita AFP, mengutip seorang komandan keamanan mengatakan pasukan Somalia berhasil mengakhiri pengepungan yang terjadi sekitar 30 jam pada Sabtu (20/8/2022) malam.

CNN mewartakan sedikitnya 20 warga sipil tewas dan puluhan lainnya terluka dalam pengepungan itu, yang dimulai ketika anggota kelompok bersenjata Al-Shabab melepaskan serangan senjata dan bom di Hotel Hayat yang populer pada Jumat (19/8/2022) malam.

"Pasukan keamanan telah mengakhiri pengepungan sekarang dan orang-orang bersenjata itu tewas, kami tidak mendapat tembakan balasan dari dalam gedung dalam satu jam terakhir," kata komandan itu tanpa menyebut nama sebagaimana dilansir Al Jazeera pada Minggu (21/8/2022).

Dia tidak memberikan informasi lebih lanjut tentang jumlah total korban sipil atau keamanan atau berapa banyak anggota Al-Shabab yang tewas, tapi mengatakan pemerintah akan memberikan konferensi pers pada Minggu (21/8/2022) pagi.

“Hotel Hayat Mogadishu masih perlu dibersihkan dari bahan peledak yang mungkin ditanam,” tambahnya.

Laporan AFP muncul beberapa jam setelah Kantor Berita Nasional Somalia (SONNA) yang dikelola pemerintah mengatakan di akun Twitter-nya bahwa pasukan keamanan telah mengamankan 95 persen bangunan itu.

SONNA menerbitkan gambar seorang tentara di dalam kamar hotel dengan puing-puing dan jendela yang pecah, dan yang lain menunjukkan derek mengangkat seorang tentara ke lantai atas gedung tiga lantai.

AFP mengatakan pasukan keamanan telah menggempur hotel dengan senjata berat pada Sabtu (20/8/2022) malam dalam upaya untuk melenyapkan para penyerang yang bersembunyi di sana selama dua malam berturut-turut.Saksi mata yang menyaksikan drama tersebut dari atap gedung lain mengatakan kepada kantor berita bahwa mereka melihat api mengoyak hotel selama pemboman oleh pasukan keamanan, dengan ledakan besar dan tembakan dilaporkan.

Puluhan orang terjebak di hotel ketika serangan dimulai dan meskipun para pejabat mengatakan puluhan orang telah diselamatkan, termasuk anak-anak, tidak diketahui berapa banyak yang masih berada di dalam ketika pengepungan berakhir.

Seorang wanita, Hayat Ali, mengatakan tiga keluarganya berusia antara empat dan tujuh tahun ditemukan oleh pasukan keamanan bersembunyi di toilet hotel dalam keadaan syok, tetapi kemudian dipersatukan kembali dengan keluarga mereka.

Korban selamat lainnya mengatakan kepada AFP bahwa dia dan beberapa rekannya telah melakukan shalat malam dan sedang minum teh di salah satu ruang terbuka hotel ketika mereka mendengar ledakan pertama pada Jumat (20/8/2022).

"Saya berhasil lari ke gerbang keluar terdekat dari para pria bersenjata itu," kata Hussein Ali.

“Orang-orang bersenjata mulai menembak dan saya bisa mendengar tembakan di belakang saya, tapi syukurlah… kami berhasil melarikan diri.”

Serangan ini adalah yang terbesar di Mogadishu sejak Presiden baru Somalia Hassan Sheikh Mohamud menjabat pada Mei dan terjadi saat pasukan pemerintah meningkatkan operasi melawan Al Shabab.

Kelompok bersenjata, yang mengaku bertanggung jawab atas pengepungan itu, telah berjuang untuk menggulingkan pemerintah Somalia selama lebih dari 10 tahun. Ia ingin mendirikan aturannya sendiri berdasarkan interpretasi hukum Islam yang ketat.

Omar Mahmood, analis senior untuk Afrika timur di International Crisis Group, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa serangan terhadap Hotel Hayat memiliki “ciri khas operasi Al Shabab” di Somalia.

“Hotel-hotel ini biasanya diserang karena di sanalah para pejabat pemerintah berkumpul. Banyak pertemuan, banyak kegiatan, terutama saat ini, dengan pemerintahan baru yang akan datang dan menetapkan banyak penunjukan dan posisinya,” katanya.

“Tetapi sering juga ada elemen sekunder dari beberapa serangan ini. Al Shabab menjalankan praktik pemerasan yang sangat luas di Mogadishu sendiri. Dan mereka menargetkan pemilik bisnis yang belum memenuhi (tuntutan mereka).”

Sebelumnya pada Sabtu (20/8/2022), juru bicara Al-Shabab Abdiaziz Abu-Musab mengatakan kepada radio milik kelompoknya, Andalus, bahwa pasukannya masih menguasai gedung dan bahwa mereka telah "menimbulkan banyak korban".

Dalam sebuah pernyataan oleh kantor berita kelompok tersebut, yang dikutip oleh kelompok pemantau Intelijen SITE, kelompok bersenjata tersebut mengklaim menyandera antara lain pejabat pemerintah dan keamanan selama pengepungan.

Al-Shabab diusir dari Mogadishu pada 2011 oleh pasukan AU, tetapi masih menguasai petak pedesaan dan mampu meluncurkan serangan mematikan terhadap sasaran politik, sipil dan militer, dengan hotel dan restoran.

 

https://www.kompas.com/global/read/2022/08/21/130200470/hotel-hayat-mogadishu-dikepung-kelompok-bersenjata-afiliasi-al-qaeda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke