Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Punya Rambut Tak Bisa Disisir, Bayi di Inggris Dijuluki Albert Einstein Kecil

Dilansir dari NDTV, Layla Davis yang berusia 18 bulan lahir dengan sindrom rambut tidak dapat disisir (UHS).

Ini menyebabkan rambut kering dan keriting yang tidak dapat diratakan.

Dia secara resmi didiagnosis awal bulan ini. Davis tinggal bersama keluarganya di Great Blakenham, Suffolk.

Ibu Davis Charlotte dan ayah Kevin mengatakan kepada media lokal bahwa mereka telah mencoba mengeringkan dan mengondisikan rambutnya, tetapi tidak berhasil.

"Dia berbulu sejak dia berusia sekitar satu tahun dan setelah itu mulai tumbuh lebih banyak ke luar," kata Charlotte (28) kepada Metro.

"Saya pikir saya menyangkal dan terus mengatakan bahwa rambut itu akan menjadi datar," tambahnya.

Para ilmuwan mengatakan bahwa hanya ada 100 kasus UHS di seluruh dunia.

"Saya sangat bangga mendapatkan diagnosis karena sangat langka. Sebagian alasan saya menunda tesnya adalah karena hanya ada 100 orang di dunia dan kemungkinannya sangat kecil," kata Charlotte.

Apa itu sindrom rambut tidak dapat disisir?

Menurut Genetic and Rare Diseases Information Centre (GARD) Pemerintah AS, UHS adalah kelainan langka pada batang rambut di kulit kepala.

Biasanya ditandai dengan rambut pirang keperakan atau warna jerami yang tidak teratur, menonjol dari kulit kepala, dan tidak bisa disisir rata.

Menurut penemuan, sindrom ini disebabkan oleh perubahan genetik pada gen PADI3, TGM3, dan TCHH, kata artikel di GARD.

Kondisi ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1973.

Meskipun tidak ada obatnya, sindrom ini biasanya membaik atau hilang sama sekali sekitar awal pubertas.

https://www.kompas.com/global/read/2022/07/26/170000170/punya-rambut-tak-bisa-disisir-bayi-di-inggris-dijuluki-albert-einstein

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke