Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rusia Tak Jual Minyaknya ke Negara yang Terapkan Batasan Harga

MOSKWA, KOMPAS.com – Rusia tidak akan menjual minyaknya kepada negara-negara yang menerapkan batasan harga untuk minyak dari Rusia.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Bank Sentral Rusia Elvira Nabiullina dalam briefing pada Jumat (22/7/2022).

Sebelumnya, beberapa negara Barat berencana untuk menetapkan batasan harga untuk minyak Rusia, sebagaimana dilansir Reuters.

Rencana tersebut digagas untuk mengurangi pendapatan Rusia dari sektor energi guna lebih menekan Moskwa dalam membiayai invasinya ke Ukraina.

Nabiullina mengatakan, rencana untuk membatasi harga minyak Rusia akan semakin mengerek harga minyak global.

“Sejauh yang saya pahami, kami tidak akan memasok minyak ke negara-negara yang akan menetapkan batasan seperti itu,” kata Nabiullina.

“Produk minyak akan diarahkan ke negara-negara yang siap bekerja sama dengan kami,” sambung Nabiullina.

Pada Jumat, Layanan Pers Kabinet Rusia mengumumkan lima negara tambahan ke dalam daftar negara tak bersahabat.

Kelima negara itu adalah Yunani, Denmark, Slovakia, Slovenia, dan Kroasia, sebagaimana dilansir TASS.

"Pemerintah telah memperbaharui daftar negara asing yang melakukan tindakan tidak bersahabat terhadap misi diplomatik dan konsuler Rusia di luar negeri. Daftar itu sekarang juga mencakup Yunani, Denmark, Slovakia, Slovenia, dan Kroasia," bunyi pernyataan Layanan Pers Kabinet Rusia.

Perintah eksekutif Presiden Rusia Vladimir Putin tentang langkah-langkah penanggulangan dalam menanggapi tindakan tidak bersahabat dari negara-negara asing telah diadopsi pada 23 April 2021.

Dokumen tersebut mengatur pembatasan atau pelarangan penuh bagi negara-negara itu mempekerjakan orang Rusia untuk kedutaan, konsulat, dan kantor perwakilan instansi pemerintah mereka.

https://www.kompas.com/global/read/2022/07/23/170100870/rusia-tak-jual-minyaknya-ke-negara-yang-terapkan-batasan-harga

Terkini Lainnya

Ketika Korea Utara dan Korea Selatan Adu Propaganda dengan Balon...

Ketika Korea Utara dan Korea Selatan Adu Propaganda dengan Balon...

Global
Denmark Tarik Merek Mi Instan dari Korea Selatan karena Terlalu Pedas

Denmark Tarik Merek Mi Instan dari Korea Selatan karena Terlalu Pedas

Global
Asia Catat Jumlah Kematian Dini Tertinggi di Dunia Akibat Polusi Udara

Asia Catat Jumlah Kematian Dini Tertinggi di Dunia Akibat Polusi Udara

Global
 Unik, Buku tentang Pelarangan Buku Dilarang di Sekolah Florida

Unik, Buku tentang Pelarangan Buku Dilarang di Sekolah Florida

Global
Kesal Dipecat, Karyawan Hapus Server Perusahaan Hingga Rugi Rp 11 Miliar

Kesal Dipecat, Karyawan Hapus Server Perusahaan Hingga Rugi Rp 11 Miliar

Global
90 Proyektil Ditembakkan dari Lebanon Usai Israel Tewaskan Komandan Senior Hezbollah

90 Proyektil Ditembakkan dari Lebanon Usai Israel Tewaskan Komandan Senior Hezbollah

Global
Hunter Biden Dinyatakan Bersalah, Apa Dampaknya bagi Joe Biden?

Hunter Biden Dinyatakan Bersalah, Apa Dampaknya bagi Joe Biden?

Internasional
Kebakaran di Gedung Perumahan Pekerja Kuwait, 41 Orang Tewas

Kebakaran di Gedung Perumahan Pekerja Kuwait, 41 Orang Tewas

Global
Skandal AI Sekolah Victoria, 50 Foto Siswi Direkayasa Tak Senonoh

Skandal AI Sekolah Victoria, 50 Foto Siswi Direkayasa Tak Senonoh

Global
AS Evaluasi Respons Hamas yang Minta Penghentian Perang Sepenuhnya

AS Evaluasi Respons Hamas yang Minta Penghentian Perang Sepenuhnya

Global
Ukraina Jatuhkan 24 Drone dan 6 Rudal Rusia, Beberapa Sasar Kyiv

Ukraina Jatuhkan 24 Drone dan 6 Rudal Rusia, Beberapa Sasar Kyiv

Global
Berbagai Cara Rusia Pakai Jalur Rahasia untuk Dapatkan Barang Impor

Berbagai Cara Rusia Pakai Jalur Rahasia untuk Dapatkan Barang Impor

Internasional
Diprotes Tetangga, Apartemen di Jepang Dirobohkan karena Halangi Pemandangan Gunung Fuji

Diprotes Tetangga, Apartemen di Jepang Dirobohkan karena Halangi Pemandangan Gunung Fuji

Global
'Spider-Man' Polandia Ditangkap di Argentina Saat Panjat Gedung 30 Lantai

"Spider-Man" Polandia Ditangkap di Argentina Saat Panjat Gedung 30 Lantai

Global
Bocoran Percakapan yang Diklaim dari Pemimpin Hamas Sebut Kematian Warga Sipil adalah 'Pengorbanan yang Perlu'

Bocoran Percakapan yang Diklaim dari Pemimpin Hamas Sebut Kematian Warga Sipil adalah "Pengorbanan yang Perlu"

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke