Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Aksi Mata-mata Rusia di Belanda dan Taktiknya Terobos Pengadilan Den Haag

Dilansir CNN, menurut Badan Intelijen dan Keamanan Umum Belanda (AIVD), seorang tersangka dari agen intelijen militer GRU Rusia telah menyamar sebagai pria berusia 33 tahun dari Brasil dan melakukan perjalanan ke Belanda dari Brasil pada bulan April.

Dia telah berhasil melamar magang di ICC di Den Haag dan sedang melakukan perjalanan ke Belanda untuk memulai magangnya, AIVD mengatakan Kamis (16/6/2022) dalam rilis beritanya.

Setibanya di Belanda, ia dianggap sebagai ancaman yang "berpotensi sangat tinggi" dan ditolak masuk, kemudian dikirim kembali ke Brasil.

"Petugas semacam ini lebih dikenal sebagai ilegal, yakni seorang perwira intelijen yang menerima pelatihan panjang dan ekstensif. Karena identitas alias mereka, orang ilegal sulit ditemukan," ujar AIVD.

"Oleh karena itu mereka sering tidak terdeteksi, memungkinkan mereka untuk membawa melakukan kegiatan intelijen."

"Karena mereka menampilkan diri sebagai orang asing, mereka memiliki akses ke informasi yang tidak dapat diakses oleh warga negara Rusia," kata AIVD.

Di antara kasus lainnya, ICC saat ini sedang menyelidiki tuduhan kejahatan perang Rusia di Ukraina dan kejahatan yang dilakukan selama perang Rusia di Georgia pada tahun 2008.

Dengan demikian, akses internal ke ICC akan "sangat berharga" untuk dinas intelijen Rusia, kata AIVD .

Polisi Brasil menyebut pria itu telah ditahan di Brasil di mana dia dikenai tindakan kriminal karena lima belas penggunaan dokumen palsu dan tetap dalam tahanan menunggu hukuman tingkat pertama kata polisi Brasil.

"Menggunakan sistem pemalsuan yang canggih, dia mengambil identitas palsu seorang pria Brasil, yang orang tuanya sudah meninggal," kata polisi Brasil.

Dia sebelumnya tinggal di Irlandia dan Amerika Serikat dengan berpura-pura sebagai orang Brasil, tambah polisi.

AIVD pada hari Kamis juga merilis cerita sampul empat halaman yang mengatakan mata-mata yang diduga mungkin telah menulis dirinya sendiri, termasuk fakta tentang keluarga dan kehidupannya yang seharusnya, termasuk menyukai seorang guru geografi fiksi.

Menurut dokumen itu, ibunya mengumpulkan kupu-kupu, dan dia bekerja di sebuah garasi yang berbau "karet pelumas dan vulkanisir".

Lebih jauh, dia menyebutkan bahwa poster Veronica Castro, dan kemudian Pamela Anderson, digantung di pintu lemari persediaan garasinya.

https://www.kompas.com/global/read/2022/06/17/103000470/aksi-mata-mata-rusia-di-belanda-dan-taktiknya-terobos-pengadilan-den-haag

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke