Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Krisis Sri Lanka: Tentara Bantah Tudingan Menindak Pengunjuk Rasa

KOLOMBO, KOMPAS.com – Tentara Sri Lanka membantah spekulasi yang menyebutkan bahwa mereka berencana menindak pengunjuk rasa yang berupaya menggulingkan Presiden Gotabaya Rajapaksa.

Pernyataan tersebut dikeluarkan militer Sri Lanka pada Sabtu (16/4/2022) setelah muncul tuduhan tersebut dan tentara sedang berlatih untuk menyerang para demonstran.

Militer Sri Lanka mengatakan, tentara hanya akan turun tangan hanya jika polisi meminta bantuan mereka, sebagaimana dilansir The Straits Times.

“Tentara seperti yang disaksikan semua orang dalam beberapa hari terakhir, sama sekali tidak mengganggu pengunjuk rasa atau organisasi damai,” bunyi pernyataan militer Sri Lanka.

Saat ini, warga Sri Lanka menduduki seberang kantor Rajapaksa selama delapan hari berturut-turut.

Mereka menuding Gotabaya dan saudaranya, Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa, melakukan kesalahan dalam memerintah hingga menyebabkan negara tersebut jatuh ke dalam krisis ekonomi terburuk.

Para pengunjuk rasa telah menolak tawaran untuk bernegosiasi dan sedang menuntut pengunduran diri sang presiden maupun perdana menteri.

Gotabaya, seorang mantan perwira militer dan mantan menteri pertahanan, enggan menerima tuntutan untuk mengundurkan diri.

Dalam pidatonya pekan lalu, dia mendesak persatuan dan pengertian. Sementara itu, Mahinda mengingatkan warga tentang peran keluarganya dalam mengakhiri perang pada 2009.

Spekulasi mengenai tindakan keras terhadap demonstran telah meningkat dalam beberapa hari terakhir.

Para pemimpin oposisi juga menolak untuk bekerja dengan keluarga Rajapaksa sampai mereka melepaskan beberapa kekuasaan eksekutif mereka kumpulkan melalui amandemen konstitusi pada 2020.

https://www.kompas.com/global/read/2022/04/17/163100270/krisis-sri-lanka--tentara-bantah-tudingan-menindak-pengunjuk-rasa

Terkini Lainnya

Ketika Korea Utara dan Korea Selatan Adu Propaganda dengan Balon...

Ketika Korea Utara dan Korea Selatan Adu Propaganda dengan Balon...

Global
Denmark Tarik Merek Mi Instan dari Korea Selatan karena Terlalu Pedas

Denmark Tarik Merek Mi Instan dari Korea Selatan karena Terlalu Pedas

Global
Asia Catat Jumlah Kematian Dini Tertinggi di Dunia Akibat Polusi Udara

Asia Catat Jumlah Kematian Dini Tertinggi di Dunia Akibat Polusi Udara

Global
 Unik, Buku tentang Pelarangan Buku Dilarang di Sekolah Florida

Unik, Buku tentang Pelarangan Buku Dilarang di Sekolah Florida

Global
Kesal Dipecat, Karyawan Hapus Server Perusahaan Hingga Rugi Rp 11 Miliar

Kesal Dipecat, Karyawan Hapus Server Perusahaan Hingga Rugi Rp 11 Miliar

Global
90 Proyektil Ditembakkan dari Lebanon Usai Israel Tewaskan Komandan Senior Hezbollah

90 Proyektil Ditembakkan dari Lebanon Usai Israel Tewaskan Komandan Senior Hezbollah

Global
Hunter Biden Dinyatakan Bersalah, Apa Dampaknya bagi Joe Biden?

Hunter Biden Dinyatakan Bersalah, Apa Dampaknya bagi Joe Biden?

Internasional
Kebakaran di Gedung Perumahan Pekerja Kuwait, 41 Orang Tewas

Kebakaran di Gedung Perumahan Pekerja Kuwait, 41 Orang Tewas

Global
Skandal AI Sekolah Victoria, 50 Foto Siswi Direkayasa Tak Senonoh

Skandal AI Sekolah Victoria, 50 Foto Siswi Direkayasa Tak Senonoh

Global
AS Evaluasi Respons Hamas yang Minta Penghentian Perang Sepenuhnya

AS Evaluasi Respons Hamas yang Minta Penghentian Perang Sepenuhnya

Global
Ukraina Jatuhkan 24 Drone dan 6 Rudal Rusia, Beberapa Sasar Kyiv

Ukraina Jatuhkan 24 Drone dan 6 Rudal Rusia, Beberapa Sasar Kyiv

Global
Berbagai Cara Rusia Pakai Jalur Rahasia untuk Dapatkan Barang Impor

Berbagai Cara Rusia Pakai Jalur Rahasia untuk Dapatkan Barang Impor

Internasional
Diprotes Tetangga, Apartemen di Jepang Dirobohkan karena Halangi Pemandangan Gunung Fuji

Diprotes Tetangga, Apartemen di Jepang Dirobohkan karena Halangi Pemandangan Gunung Fuji

Global
'Spider-Man' Polandia Ditangkap di Argentina Saat Panjat Gedung 30 Lantai

"Spider-Man" Polandia Ditangkap di Argentina Saat Panjat Gedung 30 Lantai

Global
Bocoran Percakapan yang Diklaim dari Pemimpin Hamas Sebut Kematian Warga Sipil adalah 'Pengorbanan yang Perlu'

Bocoran Percakapan yang Diklaim dari Pemimpin Hamas Sebut Kematian Warga Sipil adalah "Pengorbanan yang Perlu"

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke