Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Banjir Kecaman, Seekor Anjing Dipukuli Sampai Mati dengan Sekop karena Khawatir Sebar Covid-19

BEIJING, KOMPAS.com - Seekor anjing corgi dipukuli sampai mati di jalan di Shanghai, China karena khawatir hewan itu dapat menyebarkan Covid-19.

Insiden itu memicu kemarahan di antara penduduk Shanghai yang menghadapi lockdown yang tidak terbatas.

Diberitakan Insider, Jumat (8/4/2022), dalam video dan foto yang dibagikan secara luas di media sosial, hewan itu mulanya tampak mengejar sebuah mobil van sebelum dibunuh oleh seorang pria yang mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap menggunakan sekop.

Di platform mirip Twitter, Weibo, tagar "Shanghai corgi" telah dilihat lebih dari 52 juta kali hingga Jumat.

Pria itu awalnya diyakini sebagai pekerja pencegahan epidemi.

Tetapi, dia kemudian diidentifikasi sebagai penjaga gerbang yang bekerja di kompleks perumahan di Pudong New Area, tempat pemilik anjing corgi tinggal, menurut Radio Free Asia.

Radio Free Asia melaporkan, penjaga mengaku membunuh anjing itu karena khawatir hewan tersebut dapat menyebarkan Covid-19, setelah pemiliknya dinyatakan positif mengidap penyakit akibat virus corona.

"Kami tidak memikirkan hal ini secara komprehensif," kata perwakilan komite lingkungan yang tidak disebutkan namanya sebelum menambahkan bahwa kompensasi akan dibayarkan kepada pemiliknya.

Menurut South China Morning Post, pemilik anjing itu dinyatakan positif Covid-19 dan dibawa ke pusat karantina di dalam van.

Pemilik anjing disebur memutuskan untuk membiarkan corgi berkeliaran bebas karena mereka khawatir anjing itu akan kelaparan jika dibiarkan di rumah.

Corgi mengejar pemiliknya untuk sementara waktu, tetapi ketika van pergi, penjaga yang bertugas mengambil sekop dan memukul anjing itu tiga kali, membunuhnya seketika.

Gonggongan anjing corgi dapat didengar di video.

Insiden itu telah memicu kemarahan di kota yang sudah frustrasi dengan lockdown yang ketat dan tidak terbatas.

Sebanyak 26 juta penduduk Shanghai bahkan tidak dapat meninggalkan rumah mereka untuk membeli bahan makanan.

"Pria itu monster. Dia ingin melawan Covid-19, tetapi siapa yang memberinya hak untuk membunuh kehidupan yang tidak bersalah?" komentar salah satu pengguna Weibo.

Insiden pembunuhan terhadap hewan peliharaan karena ketakukan akan Covid-19 di China bukan terjadi kali ini saja.

Bulan lalu, seekor hewan peliharaan anjing Samoyed bernama Snowball dipukuli secara brutal dengan tongkat oleh pekerja Covid-19 yang mengenakan APD di kota Huizhou di provinsi Guangdong.

Pada November tahun lalu, seorang wanita di kota Shangrao di provinsi Jiangxi mengatakan pekerja kota memasuki rumahnya dan memukuli anjingnya sampai mati.

Pada Kamis (7/4/2022), kota Shanghai melaporkan 20.398 kasus tanpa gejala dan 824 kasus dengan gejala, menurut Komisi Kesehatan Kota.

https://www.kompas.com/global/read/2022/04/11/170000770/banjir-kecaman-seekor-anjing-dipukuli-sampai-mati-dengan-sekop-karena

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke