Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rusia Bantah Serang Stasiun KA di Kota Kramatorsk Ukraina

MOSKWA, KOMPAS.com - Kementerian Pertahanan Rusia membantah klaim yang datang dari Ukraina bahwa salah satu misilnya menargetkan stasiun kereta api (KA) di Kota Kramatorsk, Ukraina timur.

Pejabat Ukraina segera mengeklaim serangan itu melibatkan rudal Rusia, baik Iskander atau Tochka U.

Militer Rusia menyatakan tidak ada operasi yang direncanakan untuk daerah Kramatorsk pada Jumat (8/4/2022).

Militer Rusia menyebut tuduhan itu sebagai provokasi yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan kenyataan.

Diansir dari Russia Today (RT), seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia menambahkan bahwa gambar yang dibagikan oleh saksi menunjukkan puing-puing dari rudal Tochka U, sistem senjata yang hanya digunakan pasukan Ukraina.

Juru Bicara itu mengeklaim, sebuah rudal jenis serupa pernah menghantam kota Donetsk pada 14 Maret lalu.

Serangan pada saat itu, yang dikaitkan Moskwa dengan unit rudal Ukraina, disebut telah menewaskan 17 orang dan melukai 36 lainnya.

Kramatorsk adalah sebuah kota di bagian utara wilayah Donetsk dan diklaim oleh Republik Rakyat Donetsk sebagai bagian dari wilayahnya.

RT menulis pejabat Ukraina mengeklaim tanpa memberikan bukti apa pun, bahwa Rusia menyerang stasiun KA dengan sengaja untuk membunuh warga sipil yang bersiap untuk mengungsi.

Moskwa telah bersikeras, sejak awal ofensifnya, bahwa pihaknya berusaha untuk meminimalkan korban dan hanya menyerang sasaran militer sebagai bagian dari tujuan yang dinyatakan demiliterisasi Ukraina.

Militer Rusia juga mengatakan bahwa mereka telah menunjukkan dengan tepat lokasi dari mana rudal yang menghantam Stasiun KA diduga diluncurkan.

Menurut pejabat Kementerian Pertahanan Rusia, rudal datang dari kota Dobropole, yang terletak di barat daya Kramatorsk dan telah berada di bawah kendali pasukan Ukraina.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Rusia telah meminta negara-negara Barat untuk berhenti memasok angkatan bersenjata Ukraina dengan senjata setelah serangan rudal di stasiun KA di kota Kramatorsk yang menewaskan puluhan warga sipil.

Kementerian Luar Negeri Rusia telah meminta agar masyarakat internasional membuat penilaian yang tidak memihak atas tindakan pasukan Ukraina dan berhenti memasok mereka dengan senjata, serta mendesak Kyiv untuk meninggalkan metode pertempuran yang tidak dapat diterima.

Mengulangi klaim yang dibuat oleh Kementerian Perhatanan Rusia, Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut tentara Ukraina lah yang selama ini menggunakan rudal balistik Tochka-U, mirip dengan yang menghantam stasiun kereta pusat di Kramatorsk.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengecam serangan itu sebagai "tindakan agresi barbar" dan mengatakan bahwa itu hanya membuktikan bahwa Rusia benar untuk meluncurkan operasi militernya untuk melindungi dua republik Donbass yang sebelumnya diakui.

"Kami yakin bahwa pihak berwenang Kiev tidak akan lolos dari keadilan," kata pernyataan kementerian Luar Negeri.

Rusia diketahui telah menyerang Ukraina sejak 24 Februari 2022. 

Rusia kini menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.

Kyiv menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan telah membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik dengan paksa.

https://www.kompas.com/global/read/2022/04/09/084500270/rusia-bantah-serang-stasiun-ka-di-kota-kramatorsk-ukraina

Terkini Lainnya

Euro 2024: Kursi Stadion Kharkiv yang Hancur Dipamerkan di Munich Jelang Ukraina Vs Romania

Euro 2024: Kursi Stadion Kharkiv yang Hancur Dipamerkan di Munich Jelang Ukraina Vs Romania

Global
Alasan dan Dampak Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang Israel

Alasan dan Dampak Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang Israel

Global
Di Montpellier Perancis, Ada Pajak Gaji 2 Persen untuk Danai Transportasi Gratis

Di Montpellier Perancis, Ada Pajak Gaji 2 Persen untuk Danai Transportasi Gratis

Global
Ibu Kota Rusia Dilanda Wabah Botulisme, 121 Orang Butuh Pertolongan Medis

Ibu Kota Rusia Dilanda Wabah Botulisme, 121 Orang Butuh Pertolongan Medis

Global
Negara Mana Saja yang Paling Banyak Dibahas di Parlemen Uni Eropa?

Negara Mana Saja yang Paling Banyak Dibahas di Parlemen Uni Eropa?

Global
Merasakan Pahitnya Perayaan Idul Adha 2024 di Gaza, Tepi Barat, dan Masjid Al Aqsa... 

Merasakan Pahitnya Perayaan Idul Adha 2024 di Gaza, Tepi Barat, dan Masjid Al Aqsa... 

Global
Apa Korelasi Air Zamzam dan Ibadah Haji?

Apa Korelasi Air Zamzam dan Ibadah Haji?

Global
Mesin Terbakar di Udara, Pesawat Virgin Australia Mendarat Darurat

Mesin Terbakar di Udara, Pesawat Virgin Australia Mendarat Darurat

Global
Rusia Tanggapi KTT Ukraina di Swiss: Tak Buahkan Hasil, Presiden Putin Masih Terbuka untuk Dialog

Rusia Tanggapi KTT Ukraina di Swiss: Tak Buahkan Hasil, Presiden Putin Masih Terbuka untuk Dialog

Global
PM Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang Israel

PM Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang Israel

Global
Sampaikan Pesan Idul Adha 2024, Wapres AS Akui Masih Ada “Hate Crime” ke Warga Muslim

Sampaikan Pesan Idul Adha 2024, Wapres AS Akui Masih Ada “Hate Crime” ke Warga Muslim

Global
Polisi Inggris Tabrakkan Mobil untuk Tangkap Sapi yang Kabur

Polisi Inggris Tabrakkan Mobil untuk Tangkap Sapi yang Kabur

Global
5 Tewas akibat Tabrakan Kereta Penumpang dan Barang di India

5 Tewas akibat Tabrakan Kereta Penumpang dan Barang di India

Global
Kebakaran Rumah di Vietnam Tewaskan 3 Anak dan 1 Perempuan

Kebakaran Rumah di Vietnam Tewaskan 3 Anak dan 1 Perempuan

Global
Rangkuman Hari Ke-844 Serangan Rusia ke Ukraina: Hasil KTT Ukraina | Serangan Drone Tewaskan Jurnalis Rusia

Rangkuman Hari Ke-844 Serangan Rusia ke Ukraina: Hasil KTT Ukraina | Serangan Drone Tewaskan Jurnalis Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke