MOSKWA, KOMPAS.com – Pemerintah Rusia telah mengevakuasi lebih dari 179.000 orang, termasuk 45.000 anak-anak sejak awal operasi militer di Ukraina.
Hal tersebut diungkapkan oleh Mikhail Mizintsev, Kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia pada Rabu (9/3/2022).
“Pada siang hari, sebanyak 5.460 orang, termasuk 1.125 anak-anak, telah dievakuasi dari zona berbahaya di berbagai wilayah Ukraina tanpa partisipasi pihak Ukraina. Sejak awal operasi militer khusus, lebih dari 179.000 orang, termasuk 45.436 anak-anak, telah sudah dievakuasi,” katanya, dikutip dari Kantor Berita Rusia, TASS.
Menurut Mizintsev, lebih dari 22.000 mobil pribadi dari Ukraina telah melintasi perbatasan melalui pos pemeriksaan Rusia, termasuk 1.043 mobil pada Rabu siang waktu setempat.
Dia menjelaskan, ada lebih dari 9.500 pusat akomodasi sementara beroperasi di Rusia.
Pusat akomodasi tersebut memiliki semua fasilitas yang diperlukan untuk "menyambut" kedatangan orang-orang.
Orang-orang disediakan dengan makanan panas dan layanan medis.
"Pada hari terakhir saja, badan-badan pemerintah Federasi Rusia, termasuk pusat koordinasi antar-lembaga untuk respon kemanusiaan di Ukraina, menerima permintaan evakuasi ke Rusia dari 27.439 warga Ukraina dan orang asing, yang diajukan melalui berbagai saluran," ungkap Mizintsev.
Dia menyebut, berdasarkan database, jumlah orang yang bersedia dievakuasi dari Ukraina sudah mencapai 2,6 juta orang dari hampir 2.000 kota, kota kecil, dan desa Ukraina.
Mizintsev juga menekankan bahwa Rusia akan menciptakan semua kondisi yang diperlukan untuk kehidupan yang damai dan aman di wilayah Ukraina yang dibebaskan dari neo-Nazi.
"Pihak Rusia menciptakan semua kondisi yang diperlukan untuk kehidupan yang damai dan aman di wilayah Ukraina yang dibebaskan dari neo-Nazi dan di Republik Rakyat Lugansk dan Donetsk dan memastikan akses tanpa hambatan ke bantuan kemanusiaan," katanya.
Dia menambahkan bahwa otoritas Rusia dan berbagai organisasi publik telah menyiapkan lebih dari 16.500 ton kargo kemanusiaan.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi pada 24 Februari, bahwa sebagai tanggapan atas permintaan para kepala republik Donbass, dirinya telah membuat keputusan untuk melakukan operasi militer khusus untuk melindungi orang-orang yang dianggapnya telah menderita pelecehan dan genosida oleh rezim Kyiv selama delapan tahun.
Pemimpin Rusia menekankan bahwa Moskwa tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina. Tujuannya, melainkan adalah untuk denazifikasi dan demiliterisasi negara itu.
Ketika mengklarifikasi perkembangan yang sedang berlangsung, Kementerian Pertahanan Rusia meyakinkan bahwa pasukan Rusia tidak menargetkan kota-kota Ukraina, tetapi terbatas pada operasi penyerangan dan melumpuhkan infrastruktur militer Ukraina.
Mereka menegaskan, tidak ada ancaman apa pun terhadap penduduk sipil.
https://www.kompas.com/global/read/2022/03/11/140200370/rusia-klaim-telah-evakuasi-179.000-orang-tanpa-partisipasi-ukraina