Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Setelah 30 Tahun, Irak Dibebaskan Dari Utang Ganti Rugi Perang Teluk 1990

BAGHDAD, KOMPAS.com - Resolusi Dewan Keamanan PBB yang diadopsi pada Selasa (21/2/2022), memastikan Irak telah memenuhi kewajiban internasional, dan tidak lagi perlu mendepositokan sejumlah persen keuntungan dari ekspor minyak dan gas alam ke dalam dana kompensasi, demikian kutipan naskah resolusi.

Irak awalnya diwajibkan menyisakan lima persen dari hasil ekspor minyaknya, untuk mengganti kerugian perang yang dialami penduduk Kuwait sejak 1991. Mandat tersebut sekarang dianggap telah selesai dan tidak ada lagi klaim yang bisa dibuat kepada komisi, lanjut DK PBB.

Michael Gaffey, Presiden Komisi Kompensasi PBB, mengatakan bahwa Irak sejauh ini sudah membayarkan sekitar 15 persen dari total klaim uang ganti rugi yang diminta.

"Sebanyak 2,7 juta klaim diajukan kepada komisi dengan nilai kompensasi sebesar 352 miliar dollar AS,” kata dia. Komisi Kompensasi dibentuk DK PBB untuk memeriksa klaim ganti rugi terhadap pemerintah Irak.

Dalam mandatnya, Komisi Kompensasi mendahulukan klaim yang dibuat oleh mereka yang terusir dari Irak atau Kuwait, korban yang mengalami luka atau anggota keluarga korban yang meninggal dunia. Selain itu, warga yang mengalami kerugian hingga 100.000 dollar AS juga diberikan prioritas utama untuk mendapat kompensasi.

Salah satu penerima dana kompensasi terbesar adalah perusahaan minyak negara, Kuwait Petroleum Corp, yang sukses mengeklaim 14,7 miliar dollar AS dari Irak. Jumlah tersebut mengganti kerugian akibat terhentinya produksi dan kerusakan pada infrastruktur minyak akibat invasi Irak.

Dosa tiga dekade

Menteri Luar Negeri Irak Fuad Hussein mengatakan, negaranya sudah menebus dosa warisan bekas Diktator Saddam Hussein itu selama 30 tahun, dan kini membuka bab baru dalam perjalanan politik, ekonomi dan diplomasi, di dunia internasional.

"Ini akan menjadi masa bagi peran internasional dan regional Irak yang lebih kuat, dengan bobot kultural dan historis Irak di kawasan dan di dunia, sebuah era di mana Irak akan menjadi anggota aktif yang berkomitmen terhadap dunia internasional,” pungkasnya.

Invasi Irak terhadap Kuwait dimulai pada 2 Agustus 1990 dan berlangsung selama hampir tujuh bulan. Saat itu, Saddam Hussein menggunakan strategi bumi hangus dan meratakan infrastruktur kunci milik Kuwait, termasuk istana kerajaan.

Kedua negara bersekutu dalam perang melawan Iran pada 1980-an. Kedekatan itu memudar seiring percekcokan seputar utang senilai 13 miliar dollar AS yang dipinjam Irak dari Kuwait untuk membiayai perang.

Sebab itu resolusi DK PBB yang membebaskan Irak dari dosa masa lalu dianggap sebagai pencapaian historis, oleh Duta Besar Kuwait di Baghdad Mansour al-Otaibi.

"Kami sangat sadar bahwa tujuan dana kompensasi ini bukan untuk menghukum si agresor, melainkan memastikan pertanggungjawaban, serta memulihkan kepercayaan individu atau lembaga negara yang menjadi korban,” kata dia.

Menurutnya, dana kompensasi dan menanggulangi dampak perang adalah kunci untuk membangun kepercayaan, rekonsiliasi dan membersihkan masalah masa lalu yang mungkin akan berdampak untuk masa depan dalam hubungan antarnegara.

https://www.kompas.com/global/read/2022/02/25/180100570/setelah-30-tahun-irak-dibebaskan-dari-utang-ganti-rugi-perang-teluk-1990

Terkini Lainnya

Muncul Laporan Benny Gantz Akan Umumkan Mundur dari Kabinet Perang Israel

Muncul Laporan Benny Gantz Akan Umumkan Mundur dari Kabinet Perang Israel

Global
PBB Masukkan Israel ke Daftar Pelaku Pelanggaran terhadap Anak-anak

PBB Masukkan Israel ke Daftar Pelaku Pelanggaran terhadap Anak-anak

Global
Lagi, Israel Serang Sekolah yang Dikelola UNRWA di Gaza

Lagi, Israel Serang Sekolah yang Dikelola UNRWA di Gaza

Global
PM Denmark Frederiksen Dipukul Seorang Pria di Kultorvet Kopenhagen

PM Denmark Frederiksen Dipukul Seorang Pria di Kultorvet Kopenhagen

Global
[POPULER GLOBAL] Wukuf di Arafah 16 Juni | Youtuber Tembaki Lamborghini

[POPULER GLOBAL] Wukuf di Arafah 16 Juni | Youtuber Tembaki Lamborghini

Global
Hong Kong Tangkap 3 Orang yang Hina Lagu Kebangsaan China

Hong Kong Tangkap 3 Orang yang Hina Lagu Kebangsaan China

Global
Terjadi Tiap Hari, Situasi Mengerikan di Gaza Seolah Dianggap Biasa...

Terjadi Tiap Hari, Situasi Mengerikan di Gaza Seolah Dianggap Biasa...

Global
Sapi yang Terinfeksi Flu Burung Dilaporkan Mati di 5 Negara Bagian AS

Sapi yang Terinfeksi Flu Burung Dilaporkan Mati di 5 Negara Bagian AS

Global
Jepang Akan Bangun Pagar Anti-Turis di Sudut Pandang Gunung Fuji

Jepang Akan Bangun Pagar Anti-Turis di Sudut Pandang Gunung Fuji

Global
Tingkat Kepercayaan Rakyat Ukraina terhadap Zelensky Berada di Titik Terendah, Ada Apa?

Tingkat Kepercayaan Rakyat Ukraina terhadap Zelensky Berada di Titik Terendah, Ada Apa?

Global
Dampak Ketegangan Hezbollah-Israel bagi Lebanon

Dampak Ketegangan Hezbollah-Israel bagi Lebanon

Internasional
Hamas Dilaporkan Kian Melemah, Kekuatan Tempur Berkurang Signifikan

Hamas Dilaporkan Kian Melemah, Kekuatan Tempur Berkurang Signifikan

Global
Membaca Langkah Ekonomi Putin di Tengah Perang dan Gempuran Sanksi Barat

Membaca Langkah Ekonomi Putin di Tengah Perang dan Gempuran Sanksi Barat

Global
Papua Nugini Akhiri Upaya Penyelamatan 2.000 Korban Tanah Longsor, Baru 11 Jenazah yang Ditemukan

Papua Nugini Akhiri Upaya Penyelamatan 2.000 Korban Tanah Longsor, Baru 11 Jenazah yang Ditemukan

Global
Daftar Negara yang Ikuti Langkah Afrika Selatan Tuduh Israel Lakukan Genosida di Gaza

Daftar Negara yang Ikuti Langkah Afrika Selatan Tuduh Israel Lakukan Genosida di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke