Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Polisi Agama Taliban Pasang Poster Perempuan Afghanistan Wajib Tutup Aurat

Poster yang berupa gambar burqa menutupi wajah itu dipasang di kafe-kafe dan toko-toko minggu ini oleh Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan.

“Menurut hukum Syariah, wanita Muslim harus mengenakan jilbab,” bunyi poster itu, mengacu pada praktik menutup aurat.

Seorang juru bicara kementerian, yang bertanggung jawab untuk menegakkan interpretasi keras Taliban terhadap hukum Islam, mengonfirmasi kepada AFP pada Jumat bahwa mereka berada di balik perintah tersebut.

“Jika seseorang tidak mengikutinya, bukan berarti dia akan dihukum atau dipukuli, itu hanya dorongan bagi wanita Muslim untuk mengikuti hukum Syariah,” kata Sadeq Akif Muhajir.

Di Kabul, para perempuan sudah menutupi rambut mereka dengan jilbab, meskipun beberapa mengenakan pakaian Barat yang sederhana.

Di luar ibu kota, burqa yang menjadi wajib bagi perempuan di bawah rezim pertama Taliban pada 1990-an, masih umum dikenakan.

"Apa yang mereka coba lakukan adalah menyebarkan ketakutan di antara orang-orang," ujar seorang mahasiswa dan pembela hak-hak perempuan, yang tidak ingin disebutkan namanya, kepada AFP.

"Kali pertama saya melihat poster-poster itu, saya benar-benar ketakutan, saya pikir mungkin (Taliban) akan mulai memukuli saya. Mereka ingin saya mengenakan burqa dan tidak terlihat apa-apa, saya tidak akan pernah melakukan itu."

Taliban, yang sangat membutuhkan pengakuan internasional untuk memungkinkan aliran dana dibuka kembali ke Afghanistan yang dilanda perang, sejauh ini menahan diri untuk tidak mengeluarkan kebijakan nasional.

Sebaliknya, mereka menerbitkan panduan untuk pria dan wanita yang bervariasi dari satu provinsi ke provinsi lainnya.

"Ini tidak bagus. 100 persen, ini akan menciptakan ketakutan," kata Shahagha Noori, pengawas restoran Kabul tempat poster itu dipasang oleh Taliban.

"Saya pikir jika Taliban mendapatkan pengakuan internasional, maka mereka akan mulai menegakkannya."

Meskipun Taliban menjanjikan versi yang lebih ringan dari aturan garis keras rezim 1996 hingga 2001, sebagian besar perempuan tidak dimasukkan ke pekerjaan pemerintah, dan sekolah menengah untuk anak perempuan tetap ditutup di beberapa provinsi.

Perempuan Afghanistan juga dilarang bepergian sendirian dalam perjalanan jauh.

Belum ada negara yang secara resmi mengakui Pemerintah Taliban, dan para diplomat menghadapi tugas sulit menyalurkan bantuan ke ekonomi Afghanistan yang dilanda krisis tanpa menopang kelompok garis keras itu.

https://www.kompas.com/global/read/2022/01/09/120000270/polisi-agama-taliban-pasang-poster-perempuan-afghanistan-wajib-tutup

Terkini Lainnya

Ukraina Serang Ossetia Utara di Rusia dengan Drone, 700 Km Jauhnya dari Garis Depan

Ukraina Serang Ossetia Utara di Rusia dengan Drone, 700 Km Jauhnya dari Garis Depan

Global
Menhan Swedia Khawatir Insiden di Laut China Selatan Ancam Keamanan Global

Menhan Swedia Khawatir Insiden di Laut China Selatan Ancam Keamanan Global

Global
Kisah 'Penyihir Malam', Pasukan Pilot Perempuan Soviet yang Ditakuti Nazi

Kisah "Penyihir Malam", Pasukan Pilot Perempuan Soviet yang Ditakuti Nazi

Global
Israel Selamatkan 4 Sandera dari Gaza, Termasuk Noa Argamani

Israel Selamatkan 4 Sandera dari Gaza, Termasuk Noa Argamani

Global
Cerita Para Warga Rakhine Mengaku Disiksa Junta Myanmar

Cerita Para Warga Rakhine Mengaku Disiksa Junta Myanmar

Global
Bos Bank Terbesar Rusia Sebut Perekonomian Rusia Alami Overheating

Bos Bank Terbesar Rusia Sebut Perekonomian Rusia Alami Overheating

Global
Pemburu Harta Karun Temukan Uang Rusak Rp 1,6 Miliar di Brankas

Pemburu Harta Karun Temukan Uang Rusak Rp 1,6 Miliar di Brankas

Global
Proporsi Perempuan dan Anak-anak Palestina Yang Terbunuh Dilaporkan Menurun

Proporsi Perempuan dan Anak-anak Palestina Yang Terbunuh Dilaporkan Menurun

Global
Akibat Perang Dunia II, Buku Ini Telat 84 Tahun Dikembalikan ke Perpustakaan

Akibat Perang Dunia II, Buku Ini Telat 84 Tahun Dikembalikan ke Perpustakaan

Global
Rencana Larangan Merokok di Liverpool pada 2030 Tuai Reaksi Keras

Rencana Larangan Merokok di Liverpool pada 2030 Tuai Reaksi Keras

Global
4 Mayat, 1 Kerangka, dan 11 Ton Sampah Dibersihkan dari Gunung Everest

4 Mayat, 1 Kerangka, dan 11 Ton Sampah Dibersihkan dari Gunung Everest

Global
Korsel Waspada Korut Terbangkan Balon Isi Sampah Lagi Saat Akhir Pekan

Korsel Waspada Korut Terbangkan Balon Isi Sampah Lagi Saat Akhir Pekan

Global
Gara-gara Dapat Nilai Jelek, Anak Ini Ditinggal Ibunya di Jalan Raya

Gara-gara Dapat Nilai Jelek, Anak Ini Ditinggal Ibunya di Jalan Raya

Global
Kalah Gugatan, McDonald's Harus Ganti Nama Chicken Big Mac di Eropa

Kalah Gugatan, McDonald's Harus Ganti Nama Chicken Big Mac di Eropa

Global
Rangkuman Hari Ke-835 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Penuhi Kriteria Gabung UE | Rusia Anggap Perancis Siap Ikut Perang

Rangkuman Hari Ke-835 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Penuhi Kriteria Gabung UE | Rusia Anggap Perancis Siap Ikut Perang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke