Jelang KTT Biden-Xi Jinping, AS dan China Sudah Ribut Duluan soal Taiwan

AS memperingatkan China soal tekanannya terhadap Taiwan, sedangkan China mewanti-wanti AS bahwa tindakan itu tampak mendukung kemerdekaan Taiwan dan akan ada bahayanya.

Perang kata-kata tersebut terjadi antara Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi melalui sambungan telepon.

Blinken menyatakan keprihatinan mengenai berlanjutnya tekanan militer, diplomatik, dan ekonomi RRC terhadap Taiwan," kata Kemlu AS dalam pernyataan yang dikutip AFP, Minggu (14/11/2021).

Wang kemudian memperingatkan bahaya dari tindakan AS yang menurutnya tampak mendukung kemerdekaan Taiwan.

"Setiap kerja sama dan dukungan untuk pasukan 'kemerdekaan Taiwan' merusak perdamaian di Selat Taiwan dan pada akhirnya hanya akan menjadi bumerang," balas Wang kepada Blinken, menurut transkrip telepon yang dirilis oleh China pada Sabtu (13/11/2021).

Presiden Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping akan mengadakan KTT virtual pada Senin malam (15/11/2021) waktu Washington.

Adapun Blinken dan Wang berbicara pada Jumat (12/11/2021) untuk membahas persiapan KTT.

Blinken dilaporkan mendesak Beijing terlibat dialog untuk menyelesaikan masalah lintas-Selat secara damai, dan dengan cara yang konsisten sesuai keinginan dan kepentingan terbaik rakyat di Taiwan.

Hubungan antara AS dan China, dua negara perekonomian terbesar dunia, memburuk yang sebagian karena Taiwan, wilayah demokrasi yang memiliki pemerintahan sendiri tetapi diklaim oleh Beijing.

Militer China bulan lalu membuat rekor jumlah inkursi ke zona pertahanan udara Taiwan.

Washington berulang kali mengisyaratkan dukungannya untuk Taiwan dalam menghadapi apa yang disebutnya sebagai agresi China.

Kementerian Luar Negeri AS mengatakan, KTT Biden-Xi Jinping "memberikan kesempatan bagi kedua pemimpin untuk membahas bagaimana mengelola persaingan secara bertanggung jawab antara Amerika Serikat dan RRC sambil bekerja sama di bidang-bidang dengan kepentingan selaras."