Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tradisi Bunuh 1.400 Lumba-lumba Jadi Kontroversi, Ini Janji Kepulauan Faroe

Aktivis Sea Shepherd merilis foto ketika ratusan ekor mamalia yang mati itu di pantai, sementara yang lainnya digiring ke perairan dangkal.

Dalam rekaman yang beredar, air laut berubah menjadi merah karena darah, saat pemburu menyembelih lumba-lumba untuk diambil daging dan lemaknya.

Adapun jauh di laut lepas, kapal fjord membentuk penghalang untuk mencegah lumba-lumba sisi putih Atlantik itu untuk melarikan diri.

Sea Shepherd yang berbasis di AS menyatakan, pembunuhan itu sangatlah brutal dengan publik dunia marah dan menuntut pemerintah setempat bertindak.

Di laman Facebooknya, The Sea Shepherd Faroe Islands Campaign berujar mereka sengaja merilis video berdurasi 10 menit tersebut untuk menunjukkan brutalitasnya.

"Sementara media Kepulauan Faroe sibuk melaporkan reaksi dunia, mereka tak memberitakan seberapa ilegalnya aksi itu," jelas aktivis.

Pemerintah setempat membela diri dengan menerangkan, tradisi tersebut sudah berlangsung selama bertahun-tahun.

Perburuan itu sudah berlangsung sejak abad kesembilan, dengan daging dan lemaknya dibagikan ke penduduk setempat.

Meski begitu, otoritas menyatakan perburuan pada tahun ini, membunuh 1.400 ekor, mereka anggap berlebihan.

Dilansir Sky News Sabtu (18/9/2021), mereka berjanji akan meninjau lagi regulasi terkait dengan perburuan tersebut.

Penangkapan pada 2021 ini memecahkan rekor. Biasanya setiap tahun mereka hanya menangkap sekitar 250 lumba-lumba dan 600 paus pilot.

Perdana Menteri Bardur a Steig Nielsen mengatakan, mereka akan meangani isu itu secara serius meski berujar tradisinya tidak bisa dihentikan.

"Kami akan melihat lebih dekat perburuan itu, dan peran apa yang harus mereka mainkan dalam masyarakat Faroe," ujar dia.

https://www.kompas.com/global/read/2021/09/19/082145470/tradisi-bunuh-1400-lumba-lumba-jadi-kontroversi-ini-janji-kepulauan-faroe

Terkini Lainnya

Pejabat Hamas: Tak Ada yang Tahu Berapa Banyak Sandera Israel yang Masih Hidup

Pejabat Hamas: Tak Ada yang Tahu Berapa Banyak Sandera Israel yang Masih Hidup

Internasional
Tzav 9, Kelompok Warga Israel yang Rutin Blokir, Jarah, dan Bakar Bantuan untuk Gaza

Tzav 9, Kelompok Warga Israel yang Rutin Blokir, Jarah, dan Bakar Bantuan untuk Gaza

Global
Ukraina Serang Perbatasan, 5 Warga Rusia Tewas

Ukraina Serang Perbatasan, 5 Warga Rusia Tewas

Global
Korut Bangun Jalan dan Tembok di Zona Demiliterisasi

Korut Bangun Jalan dan Tembok di Zona Demiliterisasi

Global
Di Gaza Utara Bawang Sekilo Rp 1,1 Juta, Warga Pilih Makan Roti

Di Gaza Utara Bawang Sekilo Rp 1,1 Juta, Warga Pilih Makan Roti

Global
WHO: Pasien Flu Burung di Meksiko Meninggal karena Kondisi Lain

WHO: Pasien Flu Burung di Meksiko Meninggal karena Kondisi Lain

Global
Tak Terima Diremehkan, Wanita Ini Resign Lalu Kuliah Lagi, Kini Kembali Bekerja dengan Gaji 2 Kali Lipat

Tak Terima Diremehkan, Wanita Ini Resign Lalu Kuliah Lagi, Kini Kembali Bekerja dengan Gaji 2 Kali Lipat

Global
Rangkuman Hari Ke-842 Serangan Rusia ke Ukraina: Kiriman Paket Bantuan Militer Jerman | Ultimatum Putin Dibalas Zelensky

Rangkuman Hari Ke-842 Serangan Rusia ke Ukraina: Kiriman Paket Bantuan Militer Jerman | Ultimatum Putin Dibalas Zelensky

Global
1,5 Juta Lebih Jemaah Shalat di Arafah pada Puncak Haji Hari Ini

1,5 Juta Lebih Jemaah Shalat di Arafah pada Puncak Haji Hari Ini

Global
Militer AS Hancurkan Radar dan Drone Kapal Houthi

Militer AS Hancurkan Radar dan Drone Kapal Houthi

Global
Rusia Kirim Kapal Perang Ke Kuba, untuk Apa?

Rusia Kirim Kapal Perang Ke Kuba, untuk Apa?

Internasional
 Cyril Ramaphosa Terpilih Kembali Sebagai Presiden Afrika Selatan

Cyril Ramaphosa Terpilih Kembali Sebagai Presiden Afrika Selatan

Global
 Kondisi Kate Middleton yang Tak Henti Berjuang Sembuh dari Kanker

Kondisi Kate Middleton yang Tak Henti Berjuang Sembuh dari Kanker

Global
Kelompok Israel Bakar Truk Bantuan Gaza, AS Berani Beri Sanksi

Kelompok Israel Bakar Truk Bantuan Gaza, AS Berani Beri Sanksi

Global
Bertemu di Resor Mewah Italia, Negara-negara G7 Serukan Keprihatinan untuk Gaza

Bertemu di Resor Mewah Italia, Negara-negara G7 Serukan Keprihatinan untuk Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke