Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Anak-anak Indonesia, Mengenang Jasa Pangeran Philip dalam Hidup Mereka

Kegiatannya memberdayakan jutaan orang kaum muda untuk membangun keterampilan, kepercayaan diri, dan ketahanan yang mereka butuhkan, untuk mendukung mereka komunitas dan bersiaplah untuk dunia.

Pendidikan non-formal global ini, berisi program menantang bagi kaum muda untuk mengembangkan keterampilan baru, dan aktif secara fisik.

Penerimanya juga belajar tentang kerja tim dan kepemimpinan melalui petualangan dan menjadi sukarelawan dalam komunitas mereka.

Sejak penyelenggaraannya pada 1956, yayasan ini telah melangsungkan program di 130 negara dan wilayah, termasuk di Indonesia.

Menemukan bakat diri

Salah satunya adalah Fatima Rahmah, seorang pemudi tunarungu yang sangat cerdas dan berdaya.

Dia menyelesaikan Bronze Award dalam Program DOE pada usia 17 tahun, ketika ia masih duduk di SMA.

Dalam keheningannya Fatima banyak menyampaikan kata hati melalui sikap dan lukisannya.

Menurutnya, melalui program ini dia mulai mendapat kesempatan lebih banyak hingga dapat kartu ucapan natal untuk Yayasan Intaward di London.

Pengalaman dan prestasi ini memicunya memantapkan pendidikan dan pekerjaan sebagai digital artis yang kreatif dan produktif, yang mengkombinasikan teknik fotografi dan digital art.

Atas prestasinya, Fatimah sudah beberapa kali menjadi nara sumber diskusi atau talk show di webinar, yang diadakan bersama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI dengan topik positive attitude.

Disiplin dan mandiri

Ada juga Christipher Kevin, yang memegang tiga penghargaan dari The Duke of Edinburgh's International Award.

Pria 19 tahun ini mulai progam ini pada 2017, sebagai siswa perwakilan dari SMAK Penabur Gading Serpong di Tanggerang Selatan.

Pada tahun pertamanya Kevin berhasil meraih penghargaan perunggu. Pencapaian itu terus memotifasinya di tahun-tahun berikutnya, sampai pada 2020 lalu dia mendapatkan penghargaan tingkat Emas.

“Beliau telah menginspirasi banyak anak muda melalui penghargaannya termasuk salah satunya saya sebagai penerima Award ini,” ujarnya.

Menurut pemuda yang kini belajar Ilmu Data Statistik di Universitas HeriotWatt Malaysia ini, komitmen dan ketekunan menjadi tantangan saat menjalani program.

“Saya selalu merasa kesulitan untuk melakukan kegiatan rutin pada ujian atau minggu-minggu sibuk di sekolah,” kenangnya.

Untungnya, Kevin dapat menyelesaikan masalah itu dengan mengatur waktu dengan baik dan dapat melakukannya secara konsisten.

“Saya dapat melihat diri saya menjadi lebih disiplin, mandiri, dan melalui hal-hal yang tidak dilakukan oleh kebanyakan teman saya.”

Dia menilai Penghargaan Internasional Duke of Edinburgh memberikan banyak kesempatan yang tidak terduga dan di luar ekspektasinya. Salah satunya pada September 2020, saat dia dipercaya menjadi Ambassador Duke of Edinburgh’s International Award di universitasnya.

“Pada akhirnya penghargaan tersebut telah membuat saya mendapatkan banyak teman baru dan terlibat dengan banyak orang yang menginspirasi hidup saya.”

Berdampak bagi sekitar

Christ Ardyan Mahendra juga mendapatkan tiga penghargaan dairi pogram DOE ini.

Pria yang kini berusia 22 tahun ini berpartisipasi dalam program tersebut melalui Youth Can yang diselenggarakan oleh Desa Anak SOS yayasan yang menaungi dan membinanya.

“Tiga penghargaan yang diberikan oleh DOE International Award, sangat besar dampaknya bagi potensi saya dalam bermusik, karena melalui talenta yang saya miliki ini, saya dapat membantu sesama,” kata dia.

Program ini kata dia, telah mengajarkannya cara berinteraksi, hingga membangun relasi dengan dunia luar. Program ini juga mendorongnya mengembangkan potensi terbaik dalam dirinya.

Lebih jauh ternyata hasil program ini tidak hanya menguntungkan dirinya, tetapi juga bisa dirasakan orang-orang di sekitarnya.

“Program ini menjadikan saya pribadi yang lebih baik dan berkualitas.”

John May, Sekretaris Jenderal Yayasan Penghargaan Internasional Duke of Edinburgh dalam keterangan tertulisnya mengungkapkan “Keluarga Penghargaan Internasional berduka atas meninggalnya Pendiri kami yang penuh inspirasi.”

Menurutnya, Pangeran Philip yakin pada potensi anak muda yang tak terbatas. Dia berjuang dalam pendidikan dan pembelajaran non formal, sehingga menempatkannya sebagai pemimpin dan pemikir yang benar-benar mendunia.

“Semangat Yang Mulia untuk, dan komitmen untuk karya Penghargaan dan pengembangan generasi muda terus berlanjut hingga yang terakhir. Tekad, energi dan antusiasmenya akan sangat dirindukan.”

The Duke telah berkomitmen untuk memastikan Penghargaan dapat diakses oleh semua orang muda latar belakang.

Di seluruh dunia, Penghargaan ini telah memberikan peluang untuk anak muda yang berisiko dan terpinggirkan, termasuk komunitas pasca-konflik (Pantai Gading; Uganda); disabilitas dan kelompok marjinal (Indonesia); masyarakat adat (Belize, Australia) dan pelaku muda (Ghana, Afrika Selatan).

Setiap tahun, lebih dari satu juta anak muda orang berpartisipasi dalam Penghargaan di seluruh dunia, didukung oleh sekitar 200.000 sukarelawan.

Ini menjadi salah satu karya yang luar biasa dari The Duke of Edinburgh. Visinya dalam program ini akan terus berlanjut tumbuh dan menjangkau lebih banyak orang muda di seluruh dunia di tahun-tahun mendatang, di bawah Pimpinan HRH The Earl of Wessex.

https://www.kompas.com/global/read/2021/04/17/053411670/cerita-anak-anak-indonesia-mengenang-jasa-pangeran-philip-dalam-hidup

Terkini Lainnya

Kedubes Israel di Romania Dilempari Bom Molotov

Kedubes Israel di Romania Dilempari Bom Molotov

Global
Alasan Kenapa Trump Tetap Bisa Maju ke Pilpres AS 2024 Andaikan Dipenjara

Alasan Kenapa Trump Tetap Bisa Maju ke Pilpres AS 2024 Andaikan Dipenjara

Global
Memanas, Korea Selatan Berencana Setop Perjanjian Militer Buntut Korea Utara Kirim Balon Sampah

Memanas, Korea Selatan Berencana Setop Perjanjian Militer Buntut Korea Utara Kirim Balon Sampah

Global
Kisah Collier Landry, Bocah 11 Tahun yang Yakinkan Detektif bahwa Ayahnya Membunuh Ibunya

Kisah Collier Landry, Bocah 11 Tahun yang Yakinkan Detektif bahwa Ayahnya Membunuh Ibunya

Global
Sri Lanka: 455 Orang Ditipu untuk Berperang bersama Rusia di Ukraina

Sri Lanka: 455 Orang Ditipu untuk Berperang bersama Rusia di Ukraina

Global
Israel Masih Gempur Rafah hingga Khan Younis, Korban Terus Berjatuhan

Israel Masih Gempur Rafah hingga Khan Younis, Korban Terus Berjatuhan

Global
Kisah Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan, Tinggal Bersama dan Punya 10 Anak

Kisah Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan, Tinggal Bersama dan Punya 10 Anak

Global
Rangkuman Hari Ke-830 Serangan Rusia ke Ukraina: Belgorod dan Kursk Diserang | Pemakaman Relawan Medis

Rangkuman Hari Ke-830 Serangan Rusia ke Ukraina: Belgorod dan Kursk Diserang | Pemakaman Relawan Medis

Global
Ukraina Serang Belgorod dan Kursk, 2 Wilayah di Perbatasan Rusia

Ukraina Serang Belgorod dan Kursk, 2 Wilayah di Perbatasan Rusia

Global
4 Tantangan Besar Ini Menanti Presiden Baru Meksiko

4 Tantangan Besar Ini Menanti Presiden Baru Meksiko

Global
Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Global
Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Internasional
3 Orang Berpelukan Sebelum Tersapu Banjir Bandang di Italia, 2 Ditemukan Tewas

3 Orang Berpelukan Sebelum Tersapu Banjir Bandang di Italia, 2 Ditemukan Tewas

Global
Perang Ukraina Jadi Peluang Besar bagi AS untuk Rekrut Mata-mata Rusia

Perang Ukraina Jadi Peluang Besar bagi AS untuk Rekrut Mata-mata Rusia

Internasional
Presiden Ukraina Bertemu Menhan AS Saat Hadiri Forum Keamanan di Singapura

Presiden Ukraina Bertemu Menhan AS Saat Hadiri Forum Keamanan di Singapura

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke