Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Bukti Netizen Indonesia Tidak Sopan se-Asia Tenggara, Akun Luar pun Diserang

Tak hanya menghujat, warganet Indonesia bahkan ada yang mengancam mati pasangan sejenis tersebut.

Akibatnya pengantin gay itu membawa kasus ini ke jalur hukum, dan para netizen Indonesia yang mencacinya tak bisa masuk Thailand.

Penyerangan terhadap unggahan Facebook pasangan gay Thailand itu adalah contoh terbaru dari predikat netizen Indonesia tidak sopan se-Asia Tenggara yang diberikan Microsoft.

Berikut adalah enam contoh terbaru kasus netizen Indonesia yang menyerang akun-akun luar negeri.

Mayoritas warganet menyebut pernikahan mereka "dilarang oleh Tuhan" hingga "bakal membuat dunia kiamat".

Tak berhenti sampai di situ, netizen Indonesia dilaporkan juga melontarkan hinaan mulai dari sialan maupun orang gila.

Suriya menuturkan, dia dipermalukan selama tiga hari tiga malam tanpa sekali pun membalas komentar mereka.

Suriya kemudian menempuh jalur hukum lantaran sudah ada ancaman mati terhadap suami, orangtua, hingga fotografer pernikahan mereka.

Pengacara Ronnarong Kaewpetch dari Network of Campaigning for Justice menyampaikan, setiap orang Indonesia yang sudah memberikan komentar negatif kepada pasangan gay itu dilarang ke Thailand.

Kata-kata "BWF unfair", "unfair", dan hinaan lainnya menghujani kolom komentar semua media sosial BWF.

Serbuan netizen Indonesia bahkan masih berlangsung meski Neslihan Yigit, pemain tunggal putri yang satu pesawat dengan tim Indonesia dan sempat dibolehkan bermain, akhirnya didepak dari turnamen.

Para warganet Indonesia lalu meminta maaf kepada pria berusia 63 tahun tersebut di Instagram.

Mereka yakin dialah service judge yang dikritik karena diduga tidak adil dalam memimpin pertandingan ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan melawan wakil Inggris, Ben Lane/Sean Vendy.

Kabarnya insiden salah serang ini bermula dari akun fan-page badminton Indonesia yang salah memberi info bahwa, Stephen Fry adalah yang menjadi service judge di laga itu.

Padahal, service judge sebenarnya yang memandu pertandingan adalah Alan Crow.

Pada Jumat (26/3/2021), beragam komentar pedas itu dihapus dan diganti permintaan maaf para netizen Indonesia yang menyadari kesalahannya.

"Maaf kalau Anda di-spam oleh fans Indonesia," tulis seorang warganet.

Itu terjadi setelah insiden pertandingan catur online melawan Dadang Subur alias Dewa Kipas di platform Chess.com.

Pendukung Levy menuding Dadang Subur melakukan kecurangan untuk mengalahkannya. Mereka lalu membuat laporan supaya akun Dewa Kipas diblokir.

Meskipun akun Twitter GothamChess sudah dikunci, namun jejak komentar warganet masih bisa mudah ditemukan.

Banyak yang melontarkan kata kasar dan umpatan, beberapa bahkan menggunakan kata-kata bernada rasisal dan provokasi.

Aksi ujaran kebencian yang dilontarkan kebanyakan berasal dari netizen perempuan Indonesia.

Mereka diduga tak terima pacarnya mengidolakan remaja kelahiran 1999 ini, karena parasnya yang cantik.

Situasi makin memanas setelah penggemar Reemar mengira pelaku bullying adalah penggemar boyband Korea Selatan BTS, yaitu ARMY.

Tidak terima idolanya di-bully oleh kelompok yang diduga ARMY, mereka kemudian menyerang balik dengan melakukan aksi report pada akun BTS.

Tak mau masalah semakin besar, Reemar Martin akhirnya membuat klarifikasi dan meminta para penggemarnya untuk berhenti menyerang BTS.

"Saya tidak tahu persis apa yang terjadi karena saya tidak mengerti bahasa Indonesia."

"Untuk semua penggemar BTS, saya minta maaf atas apa yang dilakukan penggemar saya. Tuhan memberkati kalian semua," tulis Reemar Martin.

Akun Instagram resmi Microsoft mendadak menutup kolom komentarnya tanpa alasan. Ada dugaan kolom komentar ditutup setelah dibanjiri komentar berbahasa Indonesia, terkait hasil surveinya yang menyebut netizen Indonesia paling tidak sopan se-Asia Tenggara.

Sayangnya, serbuan komentar-komentar tersebut bernada negatif sehingga justru terkesan membenarkan label "tidak sopan" .

Dari pantauan KompasTekno di beberapa unggahan, banyak komentar berbahasa Indonesia yang berisi umpatan dan kata kasar.

Beberapa lainnya melayangkan protes atas hasil survey Microsoft terkait tingkat kesopanan digital Indonesia tahun 2020.

https://www.kompas.com/global/read/2021/04/14/100430270/6-bukti-netizen-indonesia-tidak-sopan-se-asia-tenggara-akun-luar-pun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke