Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penyintas Holocaust Dapat Komentar Rasis di Media Sosial Usai Promosi Vaksin Covid-19

Segre telah menerima suntikan pertama dari 2 dosis vaksin corona di Milan pada Kamis (18/2/2021). Dia mengimbau orang-orang seusianya untuk tidak takut dan mau divaksin.

“Saya tidak takut dengan vaksin, saya takut dengan penyakitnya,” kata Segre.

Setelah komentar Segre mendapat cemooh di media sosial, Menteri Dalam Negeri Italia Luciana Lamorgese menyatakan solidaritas dengannya dan mengecam makian terhadap lansia itu sebagai "serangan baru yang tidak dapat diterima".

Makian kepada Segre diyakini sebagai "campuran yang sangat berbahaya dari kebencian, kekerasan, dan rasisme."

Segre secara terbuka memamerkan bahunya untuk menerima suntikan vaksin di rumah sakit pada hari pertama di Milan ketika pemerintah mulai memberikan suntikan kepada penduduk yang berusia 80 tahun ke atas.

Dia mengatakan bahwa dia percaya mereka yang menolak untuk divaksinasi "terlalu takut atau tidak cukup mendapatkan informasi."

“Jadi, sebagai nenek berusia 90 tahun, saya memberi tahu 'saudara' dan 'saudara perempuan' saya yang berada di usia ini untuk tidak takut dan mau vaksin,” terang Segre dikutip Associated Press (AP).

Segre meraih salah satu penghargaan tertinggi Italia. Pada 2018, Presiden Sergio Mattarella menjadikannya senator seumur hidup sebagai penghormatan atas tahun-tahunnya berbicara tentang Holocaust dengan anak-anak sekolah Italia di ruang kelas di seluruh negeri.

Ketika pasukan Jerman menduduki Italia selama Perang Dunia II, banyak dari anggota minoritas kecil Yahudi di Italia ditangkap di Roma dan di tempat lain untuk dideportasi.

Segre adalah salah satu dari sedikit anak Italia yang selamat dari deportasi ke kamp kematian Nazi.

Dia dan keluarganya lalu bersembunyi setelah rezim diktator fasis Benito Mussolini memberlakukan Undang-undang anti-Yahudi, tetapi ditangkap pada 1943 dan dimasukkan ke dalam kereta yang berangkat dari Milan menuju kamp-kamp yang dikelola Nazi.

Undang-undang rasialis pada 1938 yang menargetkan orang Yahudi dihapuskan dengan tewasnya Mussolini pada 1945.

https://www.kompas.com/global/read/2021/02/21/185703670/penyintas-holocaust-dapat-komentar-rasis-di-media-sosial-usai-promosi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke