Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perempuan Berdaya: Harriet Tubman, Pembebas Perbudakan dan Mata-mata Brilian Kulit Hitam

KOMPAS.com - Pemerintahan Joe Biden pada akhir Januari mengumumkan akan memasukkan gambar Harriet Tubman dalam uang kertas 20 dollar AS, sebagai penghormatan atas perannya sebagai abolisionis.

Kebanyakan orang Amerika mengenal Harriet Tubman sebagai wanita pemberani yang melarikan diri dari perbukkan dan membantu memimpin 300 orang yang diperbudak mendapatkan kemerdekaan.

Misinya merupakan bagian dari Underground Railroad, yaitu nama untuk kumpulan gerakan bawah tanah di Amerika Serikat sejak 1830, yang membantu para budak belian hitam melarikan diri.

Namun, Tubman bukan hanya pahlwan dari Underground Railroad. Dia adalah mata-mata ulung wanita kulit hitam, seperti yang dilansir dari The Washington Post pada Jumat (12/2/2021).

"Kebanyakan orang Amerika tidak tahu apa yang terjadi di South Carolina, dia (Tubman) merupakan bagian kecil dari unit pengintai yang mengumpulkan informasi intelijen di belakang garis musuh di Konfederasi," ujar Christopher Costa, Direktur Eksekutif Museum Mata-mata Internasional di Washington.

"Dia tidak hanya terlibat dengan mata-mata dan pengintaian, dia hampir beroperasi seperti spesialis Operasi Khusus. Ini adalah cerita yang luar biasa," lanjut Costa.

Malam gerilya

Di bawah langit malam pada 1 Juni 1863, Harriet Tubman memimpin pasukan Persatuan dari Sea Island menyusuri perairan hitam Sungai Combahee di South Carolina.

Misinya adalah untuk menghancurkan jembatan, menyerang pos-pos terdepan Konfederasi dan perkebunan padi, memutus jalur suplai ke pasukan Konfederasi.

Ketika bekerja sebagai mata-mata untuk Union Army, yaitu pada masa Perang Saudara Amerika, Tubman menyelinap di belakang garis Konfederasi.

Ia mengumpulkan informasi intelijen dari orang-orang kulit hitam yang diperbudak untuk mendapatkan koordinat torpedo yang ditanam di sepanjang sungai oleh Konfederasi.

Malam itu, dengan Tubman memimpin ekspedisi, kapal-kapal perang Union diam-diam bermanuver, dengan cekatan menghindari setiap torpedo Konfederasi.

Kapal, John Adams dan Harriet A. Weed, menahan tentara Hitam saat mereka bergerak ke atas Combahee, menyerbu penjaga Konfederasi dalam serangan yang menghancurkan.

Saat kapal perang memasang jangkar, penjaga Konfederasi melarikan diri.

Tentara Union pekerja membakar jembatan, merusak rel kereta api, membakar rumah-rumah besar Konfederasi dan perkebunan padi.

Dengan keberhasilan penyerbuan malam itu, Union berhasil membuat blokade di sungai Combahee dan menyambut sedikitnya 100 orang kulit hitam yang dibebaskan ke barisannya.

Tubman tercatat dalam sejarah sebagai wanita pertama yang berhasil merencanakan dan memimpin ekspedisi militer selama Perang Saudara di Amerika.

Sekarang, lebih dari 150 tahun kemudian, Tubman telah diangkat menjadi Hall of Fame dari Korps Intelijen Militer.

Budak yang bebas

Tubman lahir sebagai budak sekitar 1821 atau 1822 di sebuah pertanian milik Anthony Thompson di Pantai Timur Maryland di Dorchester County.

Dia adalah anak kelima dari 9 bersaudara. Orang tuanya, Benjamin dan Harriet Green Ross, menamai dia Araminta Ross dan mereka memanggilnya "Minty".

Ketika dia berumur 12 atau 13 tahun, dia dikirim ke toko umum di Bucktown.

Di sana seorang pengawas kulit putih melemparkan timbal seberat dua pon, membidik seorang anak laki-laki kulit hitam yang mencoba melarikan diri.

Namun, timah meleset dari bocah itu mengenai Minty di dahi, hampir membunuhnya.

Pada 1844, Minty menikah dengan John Tubman, seorang pria kulit hitam merdeka. Kemudian, ia mengubah nama depannya menjadi Harriet, nama ibunya, dan mengambil nama belakang suaminya, Tubman.

Pada 1849, karena khawatir dia dan orang lain akan dijual, Tubman merencanakan kebebasannya. Tidak dapat membujuk suaminya untuk pergi bersamanya, dia melarikan diri dan menuju kebebasan di Philadelphia.

Terlepas dari risiko ditangkap dan mati, Tubman kembali ke Maryland, yang sering kali menyamar sebagai pria atau wanita lanjut usia, terkadang dengan berjalan kaki, atau dengan perahu, kuda, atau kereta api.

Tubman membebaskan lebih dari 70 orang kulit hitam di Maryland, termasuk orang tuanya.

Dia melancarkan aksisnya dengan sangat sembunyi-sembunyi, sehingga ia diburu di Maryland dengan imbalan memberikan hadiah 40.000 dollar AS yang berhasil menangkapnya.

Namun, dia tidak pernah tertangkap.

"Saya adalah kondektur Underground Railroad selama 8 tahun, dan saya dapat mengatakan apa yang tidak dapat dikatakan oleh kebanyakan kondektur. Saya tidak pernah mengeluarkan kereta saya dari jalur dan saya tidak pernah kehilangan penumpang," ungkap Tubman.

Menurut “The Moses of Her People,” biografi Tubman, yang ditulis oleh Sarah Bradford, mengatakan bahwa usaha Tubman hampir seperti manusia super dalam melarikan diri dari perbudakan di Maryland.

Namun, kemudian kembali ke 19 kali dengan membawa pergi bersamanya lebih dari 300-an orang pelarian.

"Dia dikirim oleh Gubernur Andrew dari Massachusetts ke Selatan pada awal Perang Saudara, untuk bertindak sebagai mata-mata dan pengintai bagi tentara kita, dan untuk dipekerjakan sebagai perawat rumah sakit bila diperlukan,” ungkap Bradford, seperti yang dikutip dari The Washington Post.

Di South Carolina, Tubman direkrut oleh Union Mayor Jenderal David Hunter untuk menjadi mata-mata dan pengintai di balik garis wilayah Konfederasi.

Tubman “menjadi semacam operasi gerilya...yang tidak tergoyahkan", menurut National Abolition Hall of Fame and Museum.

https://www.kompas.com/global/read/2021/02/17/131338070/perempuan-berdaya-harriet-tubman-pembebas-perbudakan-dan-mata-mata

Terkini Lainnya

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke