Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Meski Dapat Peringatan, Demo Menentang Kudeta Militer Myanmar Tetap Jalan

Gelombang pembangkangan melanda seluruh negeri, sejak angkatan bersenjata mengambil alih kekuasaan secara paksa pada 1 Februari.

Sejak akhir pekan, ratusan ribu orang turun ke jalan dan menentang manuver yang dilakukan Tatmadaw, militer Myanmar.

Pada Senin (8/2/2021), junta mengeluarkan peringatan bakal menindak demonstran yang dianggap mengganggu sampai menghancurkan fasilitas negara.

Penerapan jam malam dan larangan berkumpul dalam jumlah besar dilakukan di seluruh penjuru, termasuk di San Chaung dan Kamayut, tempat massa terkonsentrasi.

Meski begitu di San Chaung, sekitar 200 guru menentang peraturan itu dengan membawa spanduk "kami guru. Kami ingin keadilan."

Dilansir AFP Selasa (9/2/2021), mereka juga melakukan salam tiga jari, gestur pro-demokrasi yang kini marak di Asia.

"Bebaskan Daw Aung San Suu Kyi!" teriak para guru saat berbaris di jalan, dengan mobil membunyikan klakson sebagai tanda dukungan.

Di seluruh kawasan yang berlokasi di Yangon itu, beberapa kelompok juga berkumpul di markas partai pimpinan Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD).

Mengenakan warna merah yang adalah warna NLD, massa membawa poster Suu dan menyerukan supaya pemimpin de facto itu dibebaskan.

Meski dikecam di Barat karena tidak merespons penindakan terhadap Rohingya, Aung San Suu Kyi tetaplah sosok populer di Myanmar.

Karena itu, NLD bisa mendaptkan kemenangan lebih dari 80 persen dalam pemilihan November 2020, dan membuat oposisi meradang.

Tatmadaw kemudian berseru bahwa kemenangan NLD tidak sah, karena diwarnai dengan dugaan kecurangan dalam suara.

Karena itu, Jenderal Senior Min Aung Hlaing menyatakan, mereka melakukan kudeta demi mencegah kecurangan itu.

https://www.kompas.com/global/read/2021/02/09/102747670/meski-dapat-peringatan-demo-menentang-kudeta-militer-myanmar-tetap-jalan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke