Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengadilan Korea Selatan Perintahkan Jepang untuk Beri Kompensasi kepada Budak Seks Perang Dunia II

SEOUL, KOMPAS.com - Pengadilan Korea Selatan pada Jumat (8/1/2021) memerintahkan pemerintah Jepang untuk membayar kompensasi kepada 12 budak seks Perang Dunia II atau keluarga mereka.

Melansir France 24, perintah itu dikeluarkan dalam putusan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan memicu kecaman langsung dari Jepang.

Pengadilan Distrik Pusat Seoul memutuskan bahwa Jepang harus membayar para korban masing-masing 100 juta won, sekitar 91.000 dollar AS (Rp1,2 miliar).

Ini adalah kasus hukum sipil pertama di Korea Selatan terhadap Tokyo, tentang para budak seks masa perang untuk pasukan Jepang yang secara halus diberi label "wanita penghibur".

Keputusan itu diambil meskipun perjanjian tahun 1965 antara Seoul dan Tokyo yang menyatakan klaim antara mereka dan warga negara mereka telah diselesaikan.

Kekaisaran Jepang disebut bertanggung jawab atas sistem "wanita penghibur", ungkap pengadilan dalam putusannya.

"Penggugat, yang saat itu berusia akhir belasan atau awal 20-an, menjadi sasaran eksploitasi seksual berulang kali," demikian ungkap pernyataan.

"Hal itu merupakan tindakan ilegal terhadap kemanusiaan dan terdakwa memiliki kewajiban untuk memberi kompensasi kepada para korban atas penderitaan mental mereka."

Tokyo dan Seoul adalah sekutu utama AS, 2 negara demokrasi dan ekonomi pasar, tetapi keretakan mereka yang semakin dalam akan membuat presiden AS yang akan datang, Joe Biden dengan kebijakan luar negerinya kelimpungan.

Padahal Biden diperkirakan akan membangun front bersama dengan China dan kembali masuk pada kesepakatan nuklir bersama Korea Utara.

Apa tanggapan Tokyo?

Tokyo mengecam keputusan hari Jumat dan menyebutnya sebagai pelanggaran hukum internasional dan memanggil duta besar Seoul untuk memprotes, menuntut agar pemerintah Korea Selatan segera campur tangan.

"Sangat disesalkan bahwa Pengadilan Distrik Pusat Seoul menolak prinsip kekebalan hukum," kata kementerian luar negeri Jepang dalam sebuah pernyataan. "Ini tidak bisa diterima oleh pemerintah Jepang."

Menurut para sejarawan umum, hingga 200.000 wanita, sebagian besar dari Korea tetapi juga bagian lain Asia termasuk China, telah dipaksa bekerja di rumah bordil militer Jepang selama Perang Dunia II.

Putusan pengadilan pada Jumat datang dalam proses hukum yang dimulai delapan tahun lalu dan hanya lima penggugat asli yang masih hidup, sementara yang lain digantikan oleh anggota keluarga.

https://www.kompas.com/global/read/2021/01/08/165217970/pengadilan-korea-selatan-perintahkan-jepang-untuk-beri-kompensasi-kepada

Terkini Lainnya

Arab Saudi Keluarkan Lebih dari 300.000 Jemaah Haji Ilegal dari Mekkah

Arab Saudi Keluarkan Lebih dari 300.000 Jemaah Haji Ilegal dari Mekkah

Global
Rangkuman Hari ke-836 Serangan Rusia ke Ukraina: Drone Ukraina Lintasi Osssetia Utara | Gerakan Fiktif Rusia Dianggap Separatis

Rangkuman Hari ke-836 Serangan Rusia ke Ukraina: Drone Ukraina Lintasi Osssetia Utara | Gerakan Fiktif Rusia Dianggap Separatis

Global
PM Denmark Menderita Luka Ringan Akibat Serangan di Kopenhagen

PM Denmark Menderita Luka Ringan Akibat Serangan di Kopenhagen

Global
Bertemu Macron, Biden Bahas Timur Tengah dan Ukraina

Bertemu Macron, Biden Bahas Timur Tengah dan Ukraina

Global
Israel Selamatkan 4 Sandera dengan Tewaskan 210 Warga Palestina

Israel Selamatkan 4 Sandera dengan Tewaskan 210 Warga Palestina

Global
[UNIK GLOBAL] Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan | Nenek Meninggal Bernafas di Rumah Duka

[UNIK GLOBAL] Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan | Nenek Meninggal Bernafas di Rumah Duka

Global
Ukraina Serang Ossetia Utara di Rusia dengan Drone, 700 Km Jauhnya dari Garis Depan

Ukraina Serang Ossetia Utara di Rusia dengan Drone, 700 Km Jauhnya dari Garis Depan

Global
Menhan Swedia Khawatir Insiden di Laut China Selatan Ancam Keamanan Global

Menhan Swedia Khawatir Insiden di Laut China Selatan Ancam Keamanan Global

Global
Kisah 'Penyihir Malam', Pasukan Pilot Perempuan Soviet yang Ditakuti Nazi

Kisah "Penyihir Malam", Pasukan Pilot Perempuan Soviet yang Ditakuti Nazi

Global
Israel Selamatkan 4 Sandera dari Gaza, Termasuk Noa Argamani

Israel Selamatkan 4 Sandera dari Gaza, Termasuk Noa Argamani

Global
Cerita Para Warga Rakhine Mengaku Disiksa Junta Myanmar

Cerita Para Warga Rakhine Mengaku Disiksa Junta Myanmar

Global
Bos Bank Terbesar Rusia Sebut Perekonomian Rusia Alami Overheating

Bos Bank Terbesar Rusia Sebut Perekonomian Rusia Alami Overheating

Global
Pemburu Harta Karun Temukan Uang Rusak Rp 1,6 Miliar di Brankas

Pemburu Harta Karun Temukan Uang Rusak Rp 1,6 Miliar di Brankas

Global
Proporsi Perempuan dan Anak-anak Palestina Yang Terbunuh Dilaporkan Menurun

Proporsi Perempuan dan Anak-anak Palestina Yang Terbunuh Dilaporkan Menurun

Global
Akibat Perang Dunia II, Buku Ini Telat 84 Tahun Dikembalikan ke Perpustakaan

Akibat Perang Dunia II, Buku Ini Telat 84 Tahun Dikembalikan ke Perpustakaan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke