Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kasus Pemerkosaan Seorang Gadis 16 Tahun oleh 30 Pria di Hotel Israel

TEL AVIV, KOMPAS.com - Seorang gadis remaja berada di bawah pengawasan polisi setelah ia melaporkan diri bahwa ada 30 pria Israel memperkosanya.

Berdasarkan laporan dari New York Post pada Jumat (21/8/2020), seorang wanita remaja yang tidak disebutkan namanya, mengatakan setelah dia pergi minum-minum di suatu hotel, dia pergi ke toilet, dan kemudian tiba-tiba sekelompok pria muncul menyerang dan membawanya ke kamar hotel.

Di kamar itu, gadis remaja itu berulang kali diperkosa oleh banyak pria dan ada beberapa pria yang merekamnya dengan ponsel mereka.

Petugas polisi mengatakan ada seorang teman korban yang mengetahui pelecehan tersebut berusaha membantu menolong membebaskannya, tapi tidak berhasil.

Pengacara gadis itu, Shani Moran, mengatakan bahwa mulanya gadis berusia 16 tahun itu tidak tahu persis berapa banyak pria yang telah menyerangnya, karena mereka tidak muncul bersamaan.

Selain itu, dirinya juga ditahan "tidak diizinkan untuk berdiri" selama pelecehan itu terjadi, menurut Times of Israel.

Pemerkosaan terhadap gadis 16 tahun itu memicu protes seluruh Israel, setelah laporannya terhadap puluhan pria hidung belang bergiliran menyetubuhinya.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan tidakan itu sebagai "kejahatan kemanusiaan."

Ribuan orang turun ke jalan sambil mengibarkan spanduk dukungan kepada gadis itu.

Pejabat penegak hukum, menurut laporan Times of Israel, mengatakan selain aksi dukungan yang turun ke jalan, gadis ini juga berpotensi menghadapi "wacana kekerasan online" yang ditujukan padanya, pejabat penegak hukum mengatakan kepada Times of Israel.

Menurut kabar dari Jerusalem Post, profil media sosial gadis ini bocor secara online dan penasihatnya meminta pihak berwenang untuk memindahkan keberadaannya ke lokasi yang aman.

Langkah tersebut diambil untuk menghindari tersangka penyerangan atau keluarga mereka yang mungkin mencoba untuk menyakiti korban lagi.

Meski pun, potensi serangan susulan belum tentu pasti, apakah serangan kedua akan terjadi, polisi meningkatkan keamanan di sekitar rumahnya karena ancaman tersebut, kata laporan itu.

Sementara, Moran, juga mengklaim bahwa dirinya telah dibanjiri permintaan dari orang yang ingin mendapatkan video pemerkosaan tersebut.

Rekaman pemerkosaan yang dilakukan oleh puluhan pria itu beredar yang dilacak dan mengarah pada tersangka pertama. Kemudian dari tersangka itulah didapat jumlah pasti pemerkosa gadis 16 tahun itu sebanyak 30 orang.

Namun, menurut laporan, tersangka mengklaim bahwa aksi itu sudah berdasarkan kesepakatan.

Tersangka yang berusia akhir 20-an itu ditangkap pada Rabu (19/8/2020), setelah polisi menemukan rekaman video dari dugaan serangan dan pesan kepada gadis itu di teleponnya.

Tersangka mengklaim orang lain telah menggunakan teleponnya, kata pihak berwenang.

Tersangka kedua, juga berusia akhir 20-an, ditangkap pada Kamis pagi (20/8/2020), dengan pihak berwenang mengatakan akan ada lebih banyak penangkapan lagi.

Sementara itu, pemilik Red Sea Hotel di Eilat, Pnina Maman, tempat gadis itu diserang, masih bersikeras bahwa kejadian pemerkosaan gadis itu tidak terjadi di hotelnya.

Maman mengatakan telah menyerahkan rekaman pengawasan kepada polisi yang membuktikan serangan seksual itu tidak mungkin terjadi seperti yang dilaporkan.

"Tidak ada bukti bahwa itu terjadi di sini," kata Maman, pemilik Hotel Laut Merah, kepada N12, menurut laporan tersebut.

"Jika sesuatu terjadi dengan jumlah 30 orang, kami akan menyadarinya dan kami tidak akan membiarkannya terjadi," kata Maman.

Dia menambahkan, “Tidak pernah ada 30 orang di lorong. Kami memeriksa semua kamera. Tidak ada pertemuan (sebanyak itu).”

Maman mengeluh tentang "mempermalukan" hotelnya. “Kami tidak tahu apa yang terjadi di dalam kamar,” katanya.

https://www.kompas.com/global/read/2020/08/23/170304570/kasus-pemerkosaan-seorang-gadis-16-tahun-oleh-30-pria-di-hotel-israel

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke