Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bank Dunia Siap Membuat Skema Pendanaan untuk Membantu Lebanon

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Bank Dunia menyampaikan pada Rabu (5/8/2020), bahwa siap membantu pendanaan publik dan swasta yang dibutuhkan Lebanon untuk pembangunan kembali setelah hancur pasca-ledakan besar yang terjadi pada Selasa (4/8/2020).

Dalam sebuah pernyataan yang dilansir adari Reuters pada Kamis (6/8/2020), Bank Dunia juga mengatakan bahwa mereka, "juga bersedia untuk memprogram ulang sumber daya yang ada dan mengeksplorasi pembiayaan tambahan untuk mendukung pembangunan kembali kehidupan dan mata pencaharian orang-orang yang terkena dampak bencana ini."

Namun, Bank Dunia tidak menyebutkan sumber daya mana yang dapat dialihkan ke upaya pemulihan ledakan besar di Beirut, Lebanon.

Pada Juni lalu, pemberi pinjaman pembangunan multilateral mengumumkan bahwa pihaknya akan mengalokasikan kembali 40 juta dollar AS (Rp 583,7 miliar) dari 120 juta dollar AS (Rp 1,8 triliun) dana program kesehatan yang ada untuk membantu Lebanon memerangi pandemi virus corona.

Pasca-ledakan besar yang terjadi itu, juga belum jelas mengenai kemungkinan hasil negosiasi alot antara Lebanon dnegan Dana Moneter Internasional (IMF).

Sejak Mei, IMF dan Lebanon telah mencoba untuk membuat paket dana talangan (bailout) yang lebih luas, yang bertujuan untuk membendung krisis keuangan, yang dipandang sebagai ancaman terbesar bagi stabilitas negara, sejak perang saudara 1975-1990.

Pembicaraan itu mandeg di tengah ketidaksepakatan mengenai skala kerugian finansial dalam sistem perbankan Lebanon.

IMF belum membuat pernyataan resmi tentang bencana tersebut, selain unggahan pernyataan dari Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional, Kristalina Georgieva di Twitter yang mengungkapkan, "kesedihan yang mendalam atas hilangnya nyawa, cedera dan kehancuran" akibat ledakan di Beirut, Lebanon.

Ledakan besar yang berpusat di Beirut, Lebanon pada Selasa kemarin, sedikitnya telah menewaskan 135 orang dan 5.000 orang luka-luka.

Pada pemberitaan sebelumnya, Gubernur Beirut, Marwan Abboud menyebutkan ledakan besar yang berpusat di pelabuhan Beirut, Lebanon mengakibatkan sekitar 300.000 penduduk setempat kehilangan rumah.

Melansir Al Jazeera pada Rabu (5/8/2020), nilai kerusakan rumah akibat ledakan besar itu mencapai sekitar 3-5 miliar dollar AS (Rp 43,7 triliun - Rp 72,8 triliun).

Scott Morris, seorang rekan senior di Pusata Pengembangan Global yang berbasis di Washington DC, mengatakan bahwa dukungan pendanaan untuk Lebanon pasca-bencana ledakan besar ini, kemungkinan akan kuat.

“Situasi ekonomi makro dan utang Lebanon akan menambah urgensi keseluruhan dari berbagai negara untuk memberi dukungan,” kata Morris, mantan pejabat pembangunan internasional Departemen Keuangan AS.

“Meskipun demikian, sangat tidak mungkin dukungan dana akan berfungsi sebagai alternatif untuk mencapai kesepakatan dengan IMF terkait dana talangan,” ujarnya.

Sementara, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo pada Rabu (5/8/2020) menegaskan kembali komitmen AS yang "teguh" tetapi tidak spesifik untuk membantu rakyat Lebanon. Diketahui AS adalah salah satu negera selain China yang memiliki perekonomian kuat di dunia.

https://www.kompas.com/global/read/2020/08/06/152459770/bank-dunia-siap-membuat-skema-pendanaan-untuk-membantu-lebanon

Terkini Lainnya

Biden dan Trump Sepakati Aturan Debat Pertama Pilpres AS 2024, Termasuk Tak Boleh Bawa Catatan

Biden dan Trump Sepakati Aturan Debat Pertama Pilpres AS 2024, Termasuk Tak Boleh Bawa Catatan

Global
1,5 Juta Jemaah Haji Serbu Padang Arafah untuk Wukuf di Tengah Cuaca Ekstrem

1,5 Juta Jemaah Haji Serbu Padang Arafah untuk Wukuf di Tengah Cuaca Ekstrem

Global
Jet Tempur Swedia Cegat Pesawat Militer Rusia yang Langgar Wilayah Udara

Jet Tempur Swedia Cegat Pesawat Militer Rusia yang Langgar Wilayah Udara

Global
Kamal Ismail, Arsitek yang Tolak Dibayar Usai Perluas Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

Kamal Ismail, Arsitek yang Tolak Dibayar Usai Perluas Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

Global
Penampilan Publik Perdana Kate Middleton sejak Didiagnosis Kanker

Penampilan Publik Perdana Kate Middleton sejak Didiagnosis Kanker

Global
Pejabat Hamas: Tak Ada yang Tahu Berapa Banyak Sandera Israel yang Masih Hidup

Pejabat Hamas: Tak Ada yang Tahu Berapa Banyak Sandera Israel yang Masih Hidup

Internasional
Tzav 9, Kelompok Warga Israel yang Rutin Blokir, Jarah, dan Bakar Bantuan untuk Gaza

Tzav 9, Kelompok Warga Israel yang Rutin Blokir, Jarah, dan Bakar Bantuan untuk Gaza

Global
Ukraina Serang Perbatasan, 5 Warga Rusia Tewas

Ukraina Serang Perbatasan, 5 Warga Rusia Tewas

Global
Korut Bangun Jalan dan Tembok di Zona Demiliterisasi

Korut Bangun Jalan dan Tembok di Zona Demiliterisasi

Global
Di Gaza Utara Bawang Sekilo Rp 1,1 Juta, Warga Pilih Makan Roti

Di Gaza Utara Bawang Sekilo Rp 1,1 Juta, Warga Pilih Makan Roti

Global
WHO: Pasien Flu Burung di Meksiko Meninggal karena Kondisi Lain

WHO: Pasien Flu Burung di Meksiko Meninggal karena Kondisi Lain

Global
Tak Terima Diremehkan, Wanita Ini Resign Lalu Kuliah Lagi, Kini Kembali Bekerja dengan Gaji 2 Kali Lipat

Tak Terima Diremehkan, Wanita Ini Resign Lalu Kuliah Lagi, Kini Kembali Bekerja dengan Gaji 2 Kali Lipat

Global
Rangkuman Hari Ke-842 Serangan Rusia ke Ukraina: Kiriman Paket Bantuan Militer Jerman | Ultimatum Putin Dibalas Zelensky

Rangkuman Hari Ke-842 Serangan Rusia ke Ukraina: Kiriman Paket Bantuan Militer Jerman | Ultimatum Putin Dibalas Zelensky

Global
1,5 Juta Lebih Jemaah Menuju Arafah untuk Prosesi Wukuf

1,5 Juta Lebih Jemaah Menuju Arafah untuk Prosesi Wukuf

Global
Militer AS Hancurkan Radar dan Drone Kapal Houthi

Militer AS Hancurkan Radar dan Drone Kapal Houthi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke