Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketika Virus Corona Menciutkan Semangat Perayaan Hari Kemerdekaan AS

Para pakar kesehatan khawatir pesta perayaan akan memicu semakin tingginya jumlah kasus corona yang akan membanjiri rumah sakit.

Karena itu, kota dari seluruh negara bagian membatalkan pertunjukan kembang api tahunan untuk menghindari berkumpulnya banyak orang.

Melansir dari Reuters (5/7/2020), untuk mengobati rasa kecewa karena tidak ada perayaan bersama di hari bersejarah, publik banyak yang meluncurkan botol roket dan kembang api dari jalan-jalan dan halaman belakang untuk memperingati Hari Kemerdekaan.

Menurut perhitungan Reuters, dalam empat hari pertama Juli, dilaporkan ada 15 negara telah mengalami peningkatan kasus baru Covid-19, yang telah menginfeksi hampir 3 juta orang Amerika dan membunuh sekitar 130.000.

Di Florida kasus ini telah meningkat lebih dari 10.000 selama tiga dari empat hari terakhir. Sementara pada Minggu (5/7/2020), meningkat menjadi 10.059 kasus.

Angka itu melampaui penghitungan harian tertinggi yang dilaporkan oleh setiap negara Eropa selama puncak wabah coronavirus di sana.

Lonjakan kasus terinfeksi corona juga terjadi di Arizona, California, dan Texas dan cenderung meningkat di negara bagian Midwest yang pernah mengalami infeksi seperti Iowa, Ohio dan Michigan.

Peningkatan kasus yang terjadi di Arizona salah satunya dipicu karena protokol kesehatan dan keamanan dalam mengantisipasi penyebaran virus corona, tidak dilakukan.

Di Phoenix, Arizona, orang-orang berkumpul pada Sabtu tanpa menggunakan masker atau menerapkan jarak sosial.

Banyak orang di kerumunan memegang tanda mengatakan, “Kapitalisme masuk akal. Sosialisme tidak. Maju terus Trump 2020."

"Kami membuka terlalu dini di Arizona," kata Wali Kota Phoenix, Kate Gallego kepada ABC.

Dia mengatakan kota itu dalam "krisis terkait tes," karena orang-orang mengantri panjang yang bisa mencapai 8 jam untuk mendapatkan hasil diagnosa Covid-19.

Selama pidatonya di Hari Kemerdekaan di White House pada Sabtu (4/7/2020), Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengklaim tanpa bukti bahwa 99 persen kasus corona di AS "tidak berbahaya".

Di Texas, jumlah baru pasien Covid-19 di rumah sakit tercatat naik menjadi 7.890, pada Sabtu (4/7/2020), yang mana dua minggu lalu jumlahnya 3.247.

Dalam wawancara dengan CNN, Walikota Austin, Texas dari Partai Demokrat, Steve Adler menerangkan bahwa banyak dari rumah sakitnya sudah penuh dalam waktu 2 minggu dan sudah kehabisan tempat tidur unit perawatan intensif (ICU) dalam 10 hari.

Di Arizona, sekitar 90 persen kamar ICU penuh.

Pemerintah AS dalam tangani kasus

Sebagai presiden, Donald Trump dari Partai Republik ini sudah menolak menggunakan masker untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Dia pun enggan mendorong masyarakatnya untuk berhati-hati terhadap penyebaran virus, dengan mengatakan itu adalah pilihan pribadi.

Pada perayaan Hari Kemerdekaan AS, 4 Juli, di Mount Rushmore, South Dakota yang dihadirinya, ia juga tidak menerapkan untuk menjaga jarak sosial yang aman terhadap penyebaran Covid-19.

Walikota Miami Beach, Dan Gelber mengatakan pesan-pesan dari pemerintah AS yang tidak konsisten disebutnya menjadi faktor utama masyarakat tidak mengikuti rekomendasi tindakan mitigasi corona di Miami Beach.

Laporan dari CNN yang dilansir dari Reuters (5/7/2020), kamar rawat inap untuk virus corona di Miami Beach meningkat dua kali lipat dalam 14 hari terakhir.

Jumlah pasien corona yang menggunakan ventilator juga meningkat menjadi 158 orang, yang sebelumnya 64 orang pada dua minggu lalu.

"Kami menginformasikan ini karena aktivitas yang luar biasa ini, dan terlalu banyak orang yang tidak menganggap serius peringatan jaga jarak sosial hingga penggunaan masker," terang Gelber.

Peningkataan jumlah kasus diikuti juga oleh peningkatan pasien positif corona. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, tingkat pasien positif corona di atas 5 persen, menjadi perhatian pihaknya karena menunjukkan ada lebih banyak kasus di masyarakat yang belum terungkap.

Sepuluh negara bagian AS disebutkan memiliki presentase rata-rata pasien positif corona mencapai dua digit angka selama seminggu terakhir.

Menurut The COVID Tracking Project, badan sukarelawan untuk melacak wabah corona, 10 negara tersebut yaitu, Arizona (26 persen), Florida (18 persen), South Carolina (17 persen), Nevada (14 persen), Alabama (14 persen), Texas (14 persen), Mississippi (13 persen), Georgia (13 persen), Idaho (11 persen), dan Kansas (10 persen).

Hakim dari Harris County, Lina Hidalgo berkomentar atas lonjakan kasus corona. Menurutnya, para pejabat harus proaktif dalam mengatasi virus dan menganjurkan perintah tinggal di rumah.

“Kita tidak punya ruang untuk bereksperimen. Kita tidak memiliki ruang untuk inkrementalisme, ketika kita melihat angka-angka kasus corona seperti ini," katanya kepada ABC.

https://www.kompas.com/global/read/2020/07/06/160204870/ketika-virus-corona-menciutkan-semangat-perayaan-hari-kemerdekaan-as

Terkini Lainnya

Media Asing Soroti Keputusan Indonesia Beri Izin Ormas Kelola Tambang

Media Asing Soroti Keputusan Indonesia Beri Izin Ormas Kelola Tambang

Global
Misteri Si Manusia Tank (Tank Man) Dalam Peristiwa Tiananmen

Misteri Si Manusia Tank (Tank Man) Dalam Peristiwa Tiananmen

Internasional
Rangkuman Hari Ke-832 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Fokus ke Donetsk | Ceko Akhiri Ketergantungan Minyak Rusia

Rangkuman Hari Ke-832 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Fokus ke Donetsk | Ceko Akhiri Ketergantungan Minyak Rusia

Global
Nasib Pilu Anak-anak di Gaza, Dibayang-bayangi Penyakit Menular dan Trauma Mental...

Nasib Pilu Anak-anak di Gaza, Dibayang-bayangi Penyakit Menular dan Trauma Mental...

Global
Membedah Catatan Laporan Pelanggaran HAM AS oleh China

Membedah Catatan Laporan Pelanggaran HAM AS oleh China

Global
DPR AS Setuju RUU Pemberian Sanksi ke ICC atas Permintaan Penangkapan Pemimpin Israel

DPR AS Setuju RUU Pemberian Sanksi ke ICC atas Permintaan Penangkapan Pemimpin Israel

Global
Warga Gaza Terpaksa Minum Air Limbah dan Makan Pakan Ternak, WHO Serukan Akses Bantuan Ditingkatkan

Warga Gaza Terpaksa Minum Air Limbah dan Makan Pakan Ternak, WHO Serukan Akses Bantuan Ditingkatkan

Global
Jet dan Tank Israel Serang Kamp-kamp Pangungsi di Gaza, 19 Orang Tewas, Termasuk Petugas Bantuan

Jet dan Tank Israel Serang Kamp-kamp Pangungsi di Gaza, 19 Orang Tewas, Termasuk Petugas Bantuan

Global
Propagandis Pro-Rusia Buat Dokumenter Palsu Pakai Tiruan Suara Tom Cruise

Propagandis Pro-Rusia Buat Dokumenter Palsu Pakai Tiruan Suara Tom Cruise

Internasional
Israel Teken Kesepakatan dengan AS untuk Pembelian 25 Jet Tempur Canggih F-35

Israel Teken Kesepakatan dengan AS untuk Pembelian 25 Jet Tempur Canggih F-35

Global
Slovenia Resmi Jadi Negara Eropa Terbaru yang Akui Negara Palestina

Slovenia Resmi Jadi Negara Eropa Terbaru yang Akui Negara Palestina

Global
[POPULER GLOBAL] Nenek Hidup Lagi | Penyebab Makin Banyak Sandera Israel Tewas

[POPULER GLOBAL] Nenek Hidup Lagi | Penyebab Makin Banyak Sandera Israel Tewas

Global
Ayah Ini Hukum Balitanya Makan Cabai, Tak Disangka Bikin Tersedak dan Tewas, Berujung Depresi

Ayah Ini Hukum Balitanya Makan Cabai, Tak Disangka Bikin Tersedak dan Tewas, Berujung Depresi

Global
Diminta Tolong Mencarikan Pacar, Begini Balasan Jenaka Polisi India

Diminta Tolong Mencarikan Pacar, Begini Balasan Jenaka Polisi India

Global
Qatar: Posisi Israel Tak Jelas soal Usulan Gencatan Senjata Gaza yang Diumumkan Biden

Qatar: Posisi Israel Tak Jelas soal Usulan Gencatan Senjata Gaza yang Diumumkan Biden

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke