Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hanya Pakai Bikini di Balik APD, Perawat di Rusia Dihukum

Fotonya menjadi sorotan di media sosial setelah diunggah salah seorang pasien di Tula, sekitar 193 km dari Moskwa, di mana disebut "tidak ada keluhan" dari bangsal yang ditangani.

Namun kepala rumah sakit Tula disebut tidak senang, dan memberi hukuma bagi si perawat karena dianggap tidak mematuhi standar pakaian medis.

Si tenaga medis itu disebut berusia sekitar 20-an, dan mengaku "terlalu panas" mengenakan pakaian ners di balik APD saat merawat pasien.

Dilansir Daily Mail Rabu (20/5/2020), kepada manajer rumah sakit, dia mengaku tidak tahu jika pakain pelindung yang dipakainya transparan.

Manajernya mengungkapkan, perempuan itu mengaku memakai "lingerie", namun kemudian diklarifikasi bahwa si pekerja medis memakai "pakaian renang".

Si perawat tidak berbicara setelah insiden foto dia mengenakan bikini viral, juga tak dijelaskan hukuman apa yang dijatuhkan kepadanya.

Salah satu pasien mengatakan, tidak ada keberatan dari pasien pria di bangsal virus corona. Meski diakui ada yang "merasa malu".

Salah satu pembaca di harian lokal, Tula News memuji perawat itu. "Setidaknya ada seseorang yang punya rasa humor di realitas suram ini," kata Sergey Ratnikov.

Mengapa dia harus mendapat hukuman?" tanya pembaca lainnya yang bernama Albert Kuzminov. Netizen lainnya menyebut si pekerja medis berpakaian seperti itu karena kepanasan.

"Mungkin kalian harus berteriak kepada manajemen rumah sakit. Sebab, mereka tidak menyediakan sistem pendingan ruangan yang layak," ujar warganet.

Sementara pengguna media sosial dengan nama Marina Astakhova menyatakan, dia memuji si ners karena sudah menaikkan semangat pasien.

Adapun netizen dengan nama Valery Kapnin menulis, justru pekerja medis itu harus mendapat penghargaan karena dia tetap berdedikasi atas tugasnya.

Viral pekerja medis yang mengenakan bikini di balik APD itu terjadi setelah kepala pusat pemantauan virus corona Rusia, Alexander Myasnikov, mengejutkan publik.

Myasnikov mengatakan, pada akhirnya Covid-19 akan menjangkiti mereka semua. "Kita semua pastinya akan sakit. Mereka yang seharusnya mati akan mati," kata dia.

Negeri "Beruang Merah" mencatatkan lebih dari 300.000 kasus infeksi dengan jumlah korban meninggal yang terkonfirmasi hampir 3.000 orang.

https://www.kompas.com/global/read/2020/05/21/183115470/hanya-pakai-bikini-di-balik-apd-perawat-di-rusia-dihukum

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke