Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kota Suci Islam Syiah di Iran Ditutup karena Wabah Virus Corona

TEHERAN, KOMPAS.com - Makam Suci Imam Reza (AS) di situs kota suci Mashhad, Iran ditutup dari aktivitas ibadah sampai waktu yang ditentukan. Juru bicara makam suci tersebut memberitahukan pada Minggu (15/03/2020).

"Saat ini, beranda mausoleum dan umumnya semua ruang ditutup dan kuil suci juga ditutup," ungkap juru bicara tersebut kepada AFP.

Sementara itu, Iran News juga menegaskan bahwa Makam Suci Imam Reza (AS) yang selama ini menjadi tempat ziarah jutaan muslim Syiah di kota Mashhad, Iran tiap tahun terpaksa ditutup selama Tahun Baru Persia, Nowruz karena ancaman wabah virus corona.

Walikota kota Mashhad, Mohammad Reza Kalaei mengumumkan bahwa situasi wabah virus corona di Mashhad sudah sangat akut. Kota Mashhad saat ini mengalami pekan yang paling menentukan dalam memerangi wabah virus corona.

Berdasarkan pengumuman itu, empat halaman utama di Makam Suci Imam Reza (AS) termasuk Halaman Revolusi Islam dan Azadi juga terpaksa ditutup dari jemaah.

Perpustakaan, penginapan, tempat salat, dan ibadah salat Jumat di kuil Makam Imam Reza (AS) juga ditiadakan demi mencegah penularan virus lebih lanjut.

Sebelumnya, Metro di kota Mashhad juga telah ditutup sejak awal Maret sampai 24 Maret mendatang. Sejak awal Maret, kota Suci Mashhad memang berada dalam zona merah virus corona.

Kereta bawah tanah kota Mashhad memiliki dua jalur dan 34 stasiun. Sebanyak 140 ribu orang selalu menggunakan transportasi bawah tanah ini dalam kegiatan harian mereka.

Sejak itu, transportasi publik dan tempat umum didesinfektan. Termasuk juga sistem metro dan bus-bus yang ada di ibukota Teheran untuk mencegah penyebaran virus corona yang lebih luas.

Sementara itu, pada Minggu (15/03/2020) Presiden Iran Hassan Rouhani mengumumkan masalah ekonomi yang berdampak atas wabah virus corona.

Pengumumannya dilakukan setelah pemerintah Iran dan perwakilan aktivis ekonomi membahas terkait kondisi perekonomian negara yang dulunya bernama Persia itu.

Rouhani mengatakan bahwa keputusan tentang kegiatan ekonomi yang normal adalah kebutuhan yang masih terus berjalan meski protokol dalam hal kesehatan selalu diutamakan.

Dia menegaskan bahwa rumor tentang karantina di negaranya adalah tidak benar. Toko-toko di Teheran tidak dikarantina. "Tidak dikarantina hari ini juga tidak dikarantina saat Tahun Baru Nowruz, semuanya bebas dalam bisnis mereka," ungkap Rouhani.

Menurut Alireza Zali, Teheran akan memasuki fase perang berikutnya melawan virus corona yang sampai saat ini telah menginfeksi lebih dari 3000 orang di Teheran.

Rouhani menegaskan bahwa sebuah pusat kontrol akan didirikan di pintu masuk kota Teheran untuk memantau kendaraan masuk dan keluar kota tersebut.

Alat pengecek suhu juga dapat memonitor 100 kendaraan pada satu waktu yang sama. Rouhani mengingatkan bahwa virus corona di Iran telah tumbuh 'lebih liar' dan lebih mematikan, karena banyak menelan korban jiwa meski tidak punya penyakit bawaan.

Zali mengatakan bahwa tahap ketiga karantina, yaitu penutupan semua kantor di Teheran dan menjaga orang-orang agar tetap di rumah masih belum dilaksanakan.

Meski begitu, Rouhani tetap meminta warganya untuk tinggal di rumah, menghindari bepergian atau melakukan kunjungan selama liburan Tahun Baru Nowruz demi mencegah penularan virus corona alias Covid-19.

https://www.kompas.com/global/read/2020/03/15/205348770/kota-suci-islam-syiah-di-iran-ditutup-karena-wabah-virus-corona

Terkini Lainnya

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke