Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

Kompas.com - 06/05/2024, 09:55 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar narasi bahwa Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kependudukan Dunia 1994 telah menyepakati pengurangan populasi menjadi 800 juta jiwa pada 2030.

Sebanyak 160 negara saat itu menyadari pertumbuhan penduduk sudah di luar kendali dan harus dihentikan.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.

Narasi yang beredar

Narasi soal pengurangan populasi menjadi 800 juta jiwa pada 2030 dibagikan oleh akun Facebook ini. Berikut narasi yang dibagikan:

Konspirasi Pengurangan Penduduk Bumi

Pada tahun 1994 di KTT Kependudukan Dunia yang di ikuti 160 Negara sepakat bahwa pertumbuhan Penduduk di luar kendali dan itu harus di hentikan karena sumber daya bumi ini dalam bahaya.

Sebuah kesepakatan di tanda tangani utk mengurangi populasi dan seluruh penduduk dunia disisakan hanya 800 juta orang sampai 2030.

Hoaks, pengurangan populasi manusia menjadi 800 juta jiwa pada 2030Screenshot Hoaks, pengurangan populasi manusia menjadi 800 juta jiwa pada 2030

Penelusuran Kompas.com

Dilansir AAP Factcheck, Konferensi Internasional tentang Kependudukan dan Pembangunan (ICPD) PBB tahun 1994 di Kairo dihadiri oleh 179 negara, bukan 160 negara.

Dana Kependudukan PBB mengatakan, konferensi tersebut menghasilkan Program Aksi yang diadopsi oleh semua negara peserta.

Program setebal 177 halaman ini tidak menyebutkan rencana untuk memangkas jumlah penduduk, namun lebih mengacu pada pertumbuhan yang berkelanjutan dan stabilisasi.

Bab tentang pertumbuhan penduduk menggambarkan tujuan akhir program sebagai "peningkatan kualitas hidup generasi sekarang dan generasi yang akan datang".

Laporan ini juga memperkirakan populasi global akan meningkat dari sekitar 5,6 miliar pada tahun 1994 menjadi 7,9 miliar-11,9 miliar pada 2050.

Caroline Kabiru, seorang peneliti senior di Pusat Penelitian Kependudukan dan Kesehatan Afrika yang telah menerbitkan makalah tentang KTT PBB di Kairo tahun 1994, mengatakan, klaim mengenai rencana depopulasi adalah salah kaprah dan keliru.

"Saya tidak mengetahui adanya rencana dari PBB atau organisasi global lainnya untuk mengurangi populasi global bersih menjadi 800 juta," kata Kabiru.

"Program Aksi tidak menyebutkan target demografis apa pun. Faktanya, dokumen tersebut menyoroti pertumbuhan populasi yang diharapkan," ujarnya.

Sementara itu, Alex Ezeh, seorang profesor kesehatan global di Universitas Drexel, Philadelphia, mengatakan, klaim tersebut berlawanan dengan kesepakatan konferensi.

Konferesi tersebut menyepakati bahwa setiap orang memiliki hak untuk memutuskan kapan dan berapa banyak anak yang akan dimiliki.

"ICPD mengalihkan perhatian dari mengejar target demografi ke pemenuhan kebutuhan reproduksi individu dan pasangan. Klaim tersebut salah tanpa ada satu pun kebenaran, setidaknya sejauh menyangkut referensi ICPD," kata Ezeh.

Kesimpulan

Narasi soal pengurangan populasi menjadi 800 juta jiwa pada 2030 adalah hoaks.

Konferensi Kependudukan dan Pembangunan PBB di Kairo pada 1994 tidak menyebutkan rencana mengurangi jumlah penduduk, melainkan pertumbuhan berkelanjutan dan stabilisasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INFOGRAFIK: Hoaks Kesehatan Beredar Masif di Medsos, Simak Tips agar Tidak Tertipu

INFOGRAFIK: Hoaks Kesehatan Beredar Masif di Medsos, Simak Tips agar Tidak Tertipu

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Gambar Lumba-Lumba 'Pink' Dibuat dengan AI

[KLARIFIKASI] Gambar Lumba-Lumba "Pink" Dibuat dengan AI

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar YouTube Putar Ulang Iklan jika Pengguna Tak Menatap Layar

INFOGRAFIK: Tidak Benar YouTube Putar Ulang Iklan jika Pengguna Tak Menatap Layar

Hoaks atau Fakta
Apple Tidak Mengumumkan FaceTime Berbayar

Apple Tidak Mengumumkan FaceTime Berbayar

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Pekerja Membangun Piramida di Mesir

[HOAKS] Foto Pekerja Membangun Piramida di Mesir

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Sejarah Pengembangan F-117 Nighthawk, Pesawat Siluman Pertama

INFOGRAFIK: Sejarah Pengembangan F-117 Nighthawk, Pesawat Siluman Pertama

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pemain Liverpool Virgil van Dijk Siap Bela Timnas Indonesia

[HOAKS] Pemain Liverpool Virgil van Dijk Siap Bela Timnas Indonesia

Hoaks atau Fakta
Gempa yang Mencairkan Relasi Iran dengan Barat...

Gempa yang Mencairkan Relasi Iran dengan Barat...

Sejarah dan Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Kuliah di Eropa Utara Gratis karena Pajak 70 Persen?

CEK FAKTA: Benarkah Kuliah di Eropa Utara Gratis karena Pajak 70 Persen?

Hoaks atau Fakta
Lima Puluh Empat Tahun Lalu, Presiden Soekarno Wafat

Lima Puluh Empat Tahun Lalu, Presiden Soekarno Wafat

Sejarah dan Fakta
Pakar PBB Sebut Pemasok Senjata untuk Israel Berisiko Langgar HAM

Pakar PBB Sebut Pemasok Senjata untuk Israel Berisiko Langgar HAM

Data dan Fakta
[HOAKS] Gebyar Undian Mengatasnamakan Bank Lampung

[HOAKS] Gebyar Undian Mengatasnamakan Bank Lampung

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Informasi Keliru soal Kematian Joe Biden pada 2018

CEK FAKTA: Informasi Keliru soal Kematian Joe Biden pada 2018

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Presiden dan Kapolri Tetapkan 4 Polisi Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

[HOAKS] Presiden dan Kapolri Tetapkan 4 Polisi Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Huruf Y Akan Dihapus dari Alfabet

[HOAKS] Huruf Y Akan Dihapus dari Alfabet

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com