Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Rekaman Suara Prabowo "Orang Indonesia Itu Pelayan" Disebar Tanpa Konteks Utuh

Kompas.com - 22/02/2024, 16:17 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Beredar rekaman suara calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, yang menyatakan masyarakat Indonesia adalah pelayan.

Ketua Umum Partai Gerindra itu juga mengatakan, Indonesia tidak boleh memiliki pemimpin yang bersih dan kuat.

Pernyataan tersebut dikaitkan dengan narasi bahwa orang Indonesia lebih memilih menjadi TKI dan di dalam negeri orang asing direkrut dengan gaji yang tinggi.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, rekaman itu disebarkan tanpa konteks yang utuh, sehingga berpotensi menimbulkan persepsi keliru.

Narasi yang beredar

Rekaman suara Prabowo berdurasi 59 detik yang mengatakan masyarakat Indonesia adalah pelayan disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

"Jadi saya pikir, saya mau konsentrasi kepada program ini. Jadi Indonesia enggak boleh punya pemimpin yang bersih dan kuat. Itu tidak boleh. Indonesia harus dipelihara dalam posisi sekarang sebagai pasar sumber bahan baku. Indonesia ya orang Indonesia itu pelayan dan itu intinya itu Indonesia. Indonesia harus bodoh, pelayan, kacung. Orang Indonesia ini mau dipelihara sebagai kacung, pesuruh, kamu boleh TKI, kamu boleh kerja di kebun-kebun saya, memetik kamu boleh, jadi tukang sapu, jadi pembantu di keluarga saya," kata Prabowo, dikutip dari unggahan salah satu akun, pada Rabu (21/2/2024).

Akun tersebut menambahkan narasi sebagai berikut:

Rekaman suara Pak Prabowo yakin dengan pilihan kalian setelah dengarkan rekaman ini
Pantas orang-orang indonesia Jadi TKI diluar negeri, Tapi orang asing di rekrut ke indonesia Dan diberi gaji yang tinggi.

Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, Rabu (21/2/2024), soal rekaman suara Prabowo mengatakan masyarakat Indonesia adalah pelayan.akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, Rabu (21/2/2024), soal rekaman suara Prabowo mengatakan masyarakat Indonesia adalah pelayan.

Penelusuran Kompas.com

Rekaman yang beredar merupakan cuplikan wawancara jurnalis Alfito Deannova dengan Prabowo dalam talk show bertajuk "Satu Jam Lebih Dekat Bersama Prabowo".

Acara ini ditayangkan pertama kali di TvOne pada 15 September 2014, kemudian diunggah di kanal Youtube Talk Show tvOne RELOAD, @talkshow_tvone, pada 18 Desember 2023.

Video wawancara berdurasi 38 menit 29 detik itu dipotong sehingga menghasilkan rekaman suara yang tidak sesuai konteksnya.

Berikut penggalan transkrip wawancara bersama Prabowo pada menit ke-5 detik ke-17:

Saya mau konsentrasi kepada program, ini kita sekarang tinggal 21 hari, sudah saya mau bicara pemikiran saya kalau ditanya, kalau enggak ditanya saya datang ke rakyat. Ya, terserah nanti rakyat yang menilai. Jadi, orang-orang yang negative campaign atau black campaign itu menurut, feeling saya ada beberapa kelompok yang memang sebetulnya antek dari pada kekuatan asing.

Jadi, Indonesia ini enggak boleh punya pemimpin yang bersih dan kuat, itu tidak boleh. Indonesia harus dipelihara dalam posisi sekarang sebagai pasar, sumber bahan baku, orang Indonesia itu pelayan. Intinya itu, Indonesia pelayan, Indonesia harus bodoh pelayan, kacung. Nah, saya tidak mau itu. Saya tidak mau negara saya jadi kacung. Saya mau bersahabat dengan seluruh negara tapi negara saya bukan negara kacung. Jadi, feeling saya ini ada rasialisme terhadap kita, terhadap orang Indonesia.

Rekaman suara yang dicuplik dari wawancara Prabowo juga beredar sebelum pemungutan suara pemilihan presiden-wakil presiden, pada Rabu (14/2/2024).

Contohnya, konten yang dibagikan akun TikTok ini, serta akun Facebook ini dan ini. Namun konten tersebut memiliki durasi yang lebih panjang, yakni 2 menit 31 detik.

Kesimpulan

Rekaman suara Prabowo saat diwawancarai TvOne pada 15 September 2014 disebarkan tanpa konteks yang utuh.

Dalam video wawancara lengkap berdurasi 38 menit 29 detik, Prabowo menuturkan soal anggapan bahwa orang Indonesia merupakan "pelayan" bagi negara lain.

Karena itu, dia ingin menjadi pemimpin yang mampu menghapus stigma tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Data dan Fakta
Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Sejarah dan Fakta
Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi 'Online'

Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

Hoaks atau Fakta
Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

Hoaks atau Fakta
Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut 'Symphony No. 9'

Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut "Symphony No. 9"

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

Hoaks atau Fakta
Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com