Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEK FAKTA: Narasi soal Kiamat Internet Tidak Terkait NASA

Kompas.com - 04/07/2023, 17:18 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

 

KOMPAS.com - Sebuah video Reel di Facebook mengunggah narasi soal peringatan kiamat internet dari Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pada 25 Juni 2023.

Per Selasa (4/7/2023) video di Facebook telah mendapat lebih dari 4.500 likes dan disebarkan ulang lebih dari 6.500 kali.

Seseorang dalam video mengatakan, manusia akan dilanda kondisi di mana koneksi internet tidak dapat dipakai selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.

Ia menyebutnya sebagai set ulang besar-besaran, sambil menunjukkan tangkapan layar artikel yang mendukung klaimnya.

Konten dengan narasi serupa ditemukan di akun TikTok ini pada 25 Juni 2023. Konten itu telah di-like lebih dari 1,2 juta kali, mendapat sekitar 52.800 komentar, dan disebarkan lebih dari 32.800 kali.

Tangkapan layar unggahan dengan narasi salah di sebuah akun TikTok, soal peringatan kiamat internet yang diklaim bersumber dari NASA.akun TikTok Tangkapan layar unggahan dengan narasi salah di sebuah akun TikTok, soal peringatan kiamat internet yang diklaim bersumber dari NASA.
Sumber artikel

Video di Facebook menggunakan sejumlah tangkapan layar artikel sebagai latar.

Salah satunya artikel dari The Mirror yang diunggah pada 7 Juni 2023 dan artikel dari JOE.ie

Kedua artikel membahas tentang misi Parker Space Probe yang dilakukan NASA.

NASA memang telah meluncurkan Parker Space Probe, tetapi tidak pernah ada istilah kiamat internet dalam misi tersebut.

Istilah kiamat internet sendiri bersumber dari studi soal badai Matahari yang ditulis oleh asisten profesor ilmu komputer Universitas California, Sangeetha Abdu Jyothi, pada 2021.

Pada judul studinya, ia menulis "internet apocalypse" atau kiamat internet.

Studi tersebut menganalisis ketahanan infrastruktur internet di seluruh dunia dan menemukan bahwa kabel bawah laut memiliki risiko kegagalan yang lebih tinggi.

Apabila terjadi badai Matahari, maka kabel bawah air akan terganggu dan menghilangkan daya listrik besar-besaran.

Perlu digarisbawahi, studi tersebut berdasarkan analisis dan rekonstruksi, bukan berdasarkan pada peluncuran misi Parker Space Probe.

Fakta lainnya, badai Matahari jarang terjadi.

Soal Parker Space Probe

Dilansir Politifact, Parker Space Probe merupakan misi yang diluncurkan NASA pada 2018 untuk melihat permukaan atau atmosfer Matahari lebih dekat.

Melalui misi tersebut, NASA dapat mengumpulkan informasi tentang angin surya atau solar wind karena jarak wahana antariksa kian dekat dengan atmosfer matahari.

Setelah itu, NASA mempelajari dampak angin surya terhadap kehidupan di Bumi, antara lain perubahan orbit satelit, memperpendek umur satelit, dan mengganggu perangkat elektronik.

Meski NASA menyebutkan angin surya dapat memengaruhi jaringan listrik dan satelit Bumi, tetapi tidak ada pernyataan soal kiamat internet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Video Penangkapan Linda Terkait Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

[HOAKS] Video Penangkapan Linda Terkait Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Kabar Penyanyi Dangdut Muchsin Alatas Berpulang

[HOAKS] Kabar Penyanyi Dangdut Muchsin Alatas Berpulang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Gurita Raksasa Terdampar di Pantai Bali

[HOAKS] Foto Gurita Raksasa Terdampar di Pantai Bali

Hoaks atau Fakta
AI dan Kekhawatiran atas Dampaknya terhadap Pemilu

AI dan Kekhawatiran atas Dampaknya terhadap Pemilu

Data dan Fakta
[VIDEO] Hoaks Mike Tyson Akan Beri 10 Juta Dollar ke Pria yang Nikahi Putrinya

[VIDEO] Hoaks Mike Tyson Akan Beri 10 Juta Dollar ke Pria yang Nikahi Putrinya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Henry Ford dan Mobil Pertamanya, Foto Hasil Manipulasi AI

INFOGRAFIK: Hoaks Henry Ford dan Mobil Pertamanya, Foto Hasil Manipulasi AI

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Makam Nabi Imran Dinarasikan Keliru sebagai Makam Nabi Adam dan Siti Hawa

INFOGRAFIK: Makam Nabi Imran Dinarasikan Keliru sebagai Makam Nabi Adam dan Siti Hawa

Hoaks atau Fakta
Jenis Air Kemasan di AS Tidak Ditentukan dari Warna Tutup Botol

Jenis Air Kemasan di AS Tidak Ditentukan dari Warna Tutup Botol

Hoaks atau Fakta
Kilas Balik Saat Indonesia Raih Piala Uber Pertama pada 1975

Kilas Balik Saat Indonesia Raih Piala Uber Pertama pada 1975

Sejarah dan Fakta
[KLARIFIKASI] Ronaldo Berikan Bola ke Penggemar Al Nassr, Bukan Anak Palestina

[KLARIFIKASI] Ronaldo Berikan Bola ke Penggemar Al Nassr, Bukan Anak Palestina

Hoaks atau Fakta
Manipulasi Foto Donald Trump Ditangkap Polisi

Manipulasi Foto Donald Trump Ditangkap Polisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bank Dunia Tuntut Diakhirinya Pertanian pada 2030

[HOAKS] Bank Dunia Tuntut Diakhirinya Pertanian pada 2030

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Bayi 5 Bulan di Sumbar Terkena Tumor, Bukan Hamil

[KLARIFIKASI] Bayi 5 Bulan di Sumbar Terkena Tumor, Bukan Hamil

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Demo Terkait Kasus Pegi Setiawan di Cirebon pada 2 Juni 2024

[HOAKS] Video Demo Terkait Kasus Pegi Setiawan di Cirebon pada 2 Juni 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Pemulihan Listrik di Lampung Tidak sampai 8 Hari

[KLARIFIKASI] Pemulihan Listrik di Lampung Tidak sampai 8 Hari

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com