Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kelahiran hingga Masa Kecil Megawati Soekarnoputri...

Kompas.com - 23/01/2023, 16:00 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri merayakan ulang tahun ke-76 pada Senin (23/1/2023).

Megawati lahir di Yogyakarta pada 23 Januari 1947 dengan nama lengkap Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri. Dia adalah anak kedua dari lima bersaudara.

Ayahnya, Soekarno, adalah proklamator kemerdekaan Indonesia sekaligus presiden pertama RI. Sedangkan ibunya, Fatmawati, berjasa menjahit bendera Merah Putih.

Soekarno dalam otobiografinya Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia (1965) menggambarkan kelahiran putrinya itu dengan dramatis.

"Ketika beduk tanda magrib ditabuh, 23 Januari, halilintar di Yogyakarta seperti hendak membelah angkasa. Lampu padam. Atap kamar runtuh. Awan gelap jatuh menjadi hujan deras. Megawati lahir hanya dengan cahaya lilin," kata Bung Karno.

Baca juga: Megawati Ulang Tahun ke-76 Hari Ini, Tak Ada Perayaan Khusus dan Open House

Masa kecil Megawati

Dikutip dari buku Masa Kecil Para Pemimpin Indonesia (2009), pada Juli 1947, Megawati yang belum genap setahun harus ikut bersembunyi bersama keluarganya di perkebunan kopi di daerah pegunungan Madiun, Jawa Timur karena Agresi Militer Belanda I.

Belanda kembali melancarkan agresi pada akhir 1948, dan membuat Bung Karno dibuang ke Bangka. Pada saat itu, Megawati tinggal di Kali Code bersama ibu dan kakaknya.

Dia hidup selama enam bulan di pinggir Kali Code. Rumah mereka selalu diawasi tentara Belanda karena sering dikunjungi pengawal proklamator yang menjadi gerilyawan.

Awal kelahiran serta pengalaman di pelarian itu membuat Megawati sering disebut sebagai "anak revolusi." Megawati mengatakan, pengalaman sejak bayi telah menggemblengnya menjadi pemimpin yang tegar.

"Ibu pernah bilang saya mempunyai lambaran nyawa (nyawa yang kuat)," kata Megawati.

Baca juga: Pertemuan Soekarno dan Marilyn Monroe yang Menuai Misteri Perselingkuhan...

Setelah perang usai, Megawati beserta keluarganya tinggal di Jakarta dan menetap di Istana Merdeka. Dia menyebut tempat tinggalnya itu sebagai kampung Istana.

Di sana, Megawati berbaur dengan pekerja Istana mulai dari pelayan hingga pejabat negara. Di dalam Istana, dia sering dipanggil Adis atau Ega.

Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri saat memberikan arahan kepada kepala daerah PDI-P di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (22/9/2022).Dokumentasi PDI-P Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri saat memberikan arahan kepada kepala daerah PDI-P di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (22/9/2022).

Selama di Istana, Megawati dikenal sebagai anak yang lincah. Dia biasa bermain bola bersama kakaknya Guntur, dan ikut memanjat pohon serta memetik buah.

Megawati juga sering bermain petak umpet bersama Meutia Hatta, putri Mohammad Hatta yang usianya terpaut dua bulan.

Pengasuh anak-anak Bung Karno, Eyang Citro mengatakan, meski tergolong aktif, Megawati termasuk pendiam, sedikit bicara, tetapi banyak tersenyum.

"Dari kecil dulu sampai sekarang ia memang begitu. Lembut dan keibuan," kata Eyang Citro.

Menurut Eyang Citro, Megawati juga tidak rewel soal makanan. Cukup telur rebus, sayur, tahu, tempe, dan sambal.

Megawati bersama saudara-saudaranya menjalani pendidikan taman kanak-kanak di Istana. Seorang guru bernama Sri Pangastut diundang untuk mengajari mereka.

Tuti, begitu guru itu biasa dipanggil, tak pernah membedakan status sosial muridnya. Dia juga yang mengusulkan agar Megawati bersekolah di luar Istana.

Pada awalnya, Fatmawati sempat melarang anaknya belajar di sekolah umum. Namun Tuti beralasan, sekolah di luar Istana bisa mengasah interaksi dan sosialisasi.

Megawati menempuh pendidikan SD hingga SMA di Perguruan Cikini, Jakarta. Dia tumbuh dan besar di Istana Merdeka hingga 1966, ketika ayahnya lengser. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Data dan Fakta
Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Sejarah dan Fakta
Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi 'Online'

Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com