Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com- Sebuah unggahan di media sosial mengeklaim bahwa Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto telah resmi menjadi calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Anies Baswedan yang diusung menjadi calon presiden (capres) oleh Partai Nasdem.
Dalam unggahannya disebutkan bahwa kedua partai tersebut telah berkoalisi untuk Pemilihan Presiden 2024.
Setelah ditelusuri narasi tersebut keliru dan ada yang perlu diluruskan.
Narasi yang menyebut bahwa Prabowo Subianto telah resmi menjadi cawapres Anies Baswedan dibagikan salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini dan ini.
Akun tersebut membagikan sebuah gambar yang menampilkan Prabowo dengan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh pada 8 Desember 2022.
Dalam gambar tersebut terdapat keterangan demikian :
GERINDRA GABUNG KE KOALISI, NASDEM PILIH PRABOWO JADI CAWAPRES ANIES BASWEDA – VIRAL HARI INI
Setelah ditelusuri, gambar yang beredar merupakan tangkapan layar video di YouTube ini.
Judul video tersebut adalah “GERINDRA GABUNG KE KOALISI, NASDEM PILIH PRABOWO JADI CAWAPRES ANIES BASWEDAN ~ VIRAL HARI INI.”
Video tersebut antara judul dan isinya tidak adak kesesuaian. Di dalam video tidak ditemukan adanya informasi bahwa Prabowo telah ditunjuk oleh Partai Nasdem untuk menjadi cawapres bagi Anies Baswedan.
Kebanyakan klip dalam video justru menampilkan pertemuan antara Prabowo dengan Surya Paloh pada tahun 2019, video itu identik dengan yang ada di Kompas TV ini.
Dalam pertemuan tersebut Surya Paloh mengatakan bahwa pertemuan itu membicarakan tentang potensi kekuatan dan kelemahan antara dirinya dengan Prabowo untuk membangun bangsa.
Surya Paloh tidak mengatakan tentang cawapres dalam pertemuan itu.
Seperti diketahui setelah Partai Nasdem resmi mengusung Anies sebagai capres pada awal bulan Oktober 2022 lalu, sampai sekarang mereka belum mengumumkan siapa cawapres yang akan mendampingi.
Sementara itu, Prabowo Subianto pada bulan Agustus 2022 lalu telah menyatakan kesiapannya untuk maju menjadi capres di hadapan kader Partai Gerindra.